Analisis Kondisi Hutan Mangrove Sebagai Upaya Restorasi Mangrove Di Pantai Tamban, Desa Tambakrejo, Kabupaten Malang

Aisyah, Siti and Prof. Dr. Rudianto,, MA and Dhira Kurniawan Saputra,, S.Kel, M.Sc (2023) Analisis Kondisi Hutan Mangrove Sebagai Upaya Restorasi Mangrove Di Pantai Tamban, Desa Tambakrejo, Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hutan mangrove merupakan ekosistem yang unik dan rawan, mempunyai peranan fungsi multi guna baik jasa biologis, ekologis maupun ekonomis. Peranan fungsi fisik mangrove mampu mengendalikan abrasi dan penyusupan air laut (intrusi) ke wilayah daratan, serta mampu menahan sampah yang bersumber dari daratan, yang dikendalikan melalui sistem perakarannya. Mangrove merupakan komponen penting dalam ekosistem pesisir yang menjalankan fungsinya sebagai penyeimbang kualitas ekosistem dan penawar bahan pencemar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi vegetasi dan tingkat kerusakan serta menyusun strategi restorasi untuk memulihkan ekosistem mangrove di Pantai Tamban, Desa Tambakrejo, Kabupaten Malang. Bahan kajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 stasiun hutan mangrove di kawasan pesisir Pantai Tamban, Desa Tambakrejo, Kabupaten Malang. Penelitian skripsi ini menggunakan metode deskriptif yang terdiri atas metode observasi langsung. Penentuan lokasi stasiun dilakukan dengan menggunakan metode Purpossive Sampling. Penilaian tingkat kerusakan mangrove di kawasan pesisir Pantai Tamban, Desa Tambakrejo, Kabupaten Malang berdasarkan kriteria baku mutu kerusakan mangrove Kepmen LH No. 201 Tahun 2004 dengan melihat nilai kerapatan di setiap stasiun penelitian. Upaya dalam restorasi hutan mangrove di kawasan pesisir Pantai Tamban, Desa Tambakrejo, Kabupaten Malang, dianalisis dengan lima langkah yang dirujuk berdasarkan Brown (2006), dengan memahami autekologi, pola hidrologi, mengkaji perubahan yang terjadi pada lingkungan mangrove, merancang program restorasi, dan implementasi penanaman. Hasil penilaian tingkat kerusakan mangrove di kawasan pesisir Pantai Tamban, Desa Tambakrejo, Kabupaten Malang berdasarkan kriteria baku mutu kerusakan mangrove Kepmen LH No. 201 Tahun 2004 diklasifikasikan sebagai kategori rusak dengan nilai kerapatan pohon yang didapatkan sejumlah 366,67 ind.ha-1 pada Stasiun I, 533,33 ind.ha-1 pada Stasiun II, dan 0 ind.ha-1 pada Stasiun III. Hasil yang didapat di Stasiun 3 paling berbeda diantara lainnya dikarenakan pada Stasiun tersebut tidak ditemukan mangrove fase pohon, hanya terdapat fase pancang dan semai. Begitu pula kondisi kualitas perairan yang terdapat pada kawasan mangrove Pantai Tamban memiliki nilai yang tidak memenuhi standar baku mutu Kepmen LH no. 51 tahun 2004. Alternatif strategi restorasi untuk pengelolaan ekosistem mangrove di Pantai Tamban yaitu dengan perbaikan kondisi hidrologi dengan menawarkan teknik silvofishery pada areal yang direkomendasikan.

English Abstract

Mangrove forest is a unique and vulnerable ecosystem, having a multi-functional role in terms of biological, ecological and economic services. The physical function of mangroves is to be able to control abrasion and intrusion of sea water (intrusion) into the mainland, as well as being able to hold waste originating from the mainland, which is controlled through its root system. Mangroves are an important component in coastal ecosystems that carry out their functions as a balancer for ecosystem quality and as an antidote to pollutants. This study aims to analyze the condition of the vegetation and the level of damage and develop a restoration strategy to restore the mangrove ecosystem at Tamban Beach, Tambakrejo Village, Malang Regency. The study materials used in this study were 3 mangrove forest stations in the coastal area of Tamban Beach, Tambakrejo Village, Malang Regency. This research uses a descriptive method consisting of direct observation methods. Station location determination is done by using purposive sampling method. Assessment of the level of damage to mangroves in the coastal area of Tamban Beach, Tambakrejo Village, Malang Regency is based on the standard criteria for quality mangrove damage Kepmen LH No. 201 of 2004 by looking at the density value at each research station. Efforts to restore mangrove forests in the coastal area of Tamban Beach, Tambakrejo Village, Malang Regency, were analyzed by five steps referred to by Brown (2006), by understanding autecology, hydrological patterns, assessing changes that occur in the mangrove environment, designing restoration programs, and application of planting. The results of the assessment of the level of damage to mangroves in the coastal area of Tamban Beach, Tambakrejo Village, Malang Regency are based on the standard criteria for quality mangrove damage Kepmen LH No. 201 of 2004 was classified as a damaged category with a tree density value of 366.67 ind.ha-1 at Station I, 533.33 ind.ha-1 at Station II, and 0 ind.ha-1 at Station III. The results obtained at Station 3 were the most different among the others because at that station no tree-phase mangroves were found, only sapling and seedling phases were found. Likewise, the water quality conditions in the Tamban Beach mangrove area have values that do not meet the quality standards of Minister of Environment Decree number 51 of 2004. An alternative restoration strategy for managing the mangrove ecosystem in Tamban Beach is by improving hydrological conditions by offering silvofishery techniques in the recommended area.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0523080042
Subjects:	500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology
Divisions:	Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan
Depositing User:	PKN 03 UB
Date Deposited:	07 Jun 2023 01:42
Last Modified:	07 Jun 2023 01:42
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200980

Text (DALAM MASA EMBARGO) Siti Aisyah.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2023. Download (2MB)

Actions (login required)

View Item