Dewantri, Shafira Elok and Defri Yona,, S.Pi, M.Sc.stud., D.Sc and Citra Satrya Utama Dewi,, S.Pi, M.Si (2022) Analisis kandungan logam berat timbal pada air, sedimen, dan kerang darah (Anadara granosa) di Muara Sungai Kepetingan, Sidoarjo, Jawa Timur serta penilaian risiko kesehatannya terhadap manusia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Perkembangan masalah pencemaran laut di dunia meningkat pesat seiring banyaknya aktivitas di laut yang meninggalkan limbah. Limbah tersebut sebagian besar dibuang tanpa pengolahan dan menjadikannya sebagai sumber logam berat. Logam berat merupakan salah satu bahan pencemar berbahaya terhadap lingkungan dan organisme, diantaranya yang cukup banyak ditemukan salah satunya ialah timbal (Pb). Kerang menjadi salah satu biota laut yang mampu mengakumulasi logam berat, contohnya yaitu kerang darah (Anadara granosa). Kerang darah merupakan salah satu jenis kerang yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dan menjadi salah satu komoditas perikanan tangkap yang paling dicari oleh nelayan di daerah Surabaya dan Sidoarjo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung konsentrasi logam berat timbal pada sampel air, sedimen, dan kerang darah, menghitung kemampuan kerang darah dalam mengakumulasi logam berat Pb menggunakan perhitungan BCF (Bio-Concentration Factor), dan menghitung risiko kesehatan manusia terhadap konsumsi kerang yang telah terakumulasi logam berat menggunakan perhitungan EDI (Estimated Daily Intake) dan THQ (Target Hazard Quotient). Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2022 di Muara Sungai Kepetingan, Sidoarjo dengan mengambil sampel di empat stasiun penelitian. Sampel terdiri dari sampel air laut, sedimen, dan kerang darah. Sampel air diambil menggunakan botol sampel, sampel sedimen menggunakan pipa PVC, dan sampel kerang diambil menggunakan tangan. Sampel yang telah didapat kemudian dianalisis di Laboratorium untuk proses destruksi menggunakan HNO3 dan selanjutnya dihitung kandungan timbal menggunakan AAS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata konsentrasi logam berat Pb dari tertinggi ke terendah secara berurutan ditemukan pada sedimen, kerang darah, dan air laut. Nilai BCF menunjukkan nilai kurang dari angka 1 yang artinya kerang darah di Muara Sungai Kepetingan memiliki kemampuan akumulasi timbal yang rendah. Penilaian EDI pada kerang darah dengan kategori HLM pada Stasiun 1-3 menunjukkan nilai yang melebihi ORD, artinya kerang yang dikonsumsi secara berlebihan oleh konsumen kerang tingkat tinggi akan menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan. Lebih lanjut untuk penilaian THQ menunjukkan nilai kurang dari 1 untuk kategori ALM maupun HLM, sehingga dapat disimpulkan bahwa kadar timbal yang terkandung dalam kerang darah di perairan Muara Sungai Kepetingan Sidoarjo tidak berpotensi terhadap resiko kesehatan karsinogenik bagi konsumennya. Namun jika kerang darah di Muara Sungai Kepetingan, Sidoarjo dikonsumsi secara berlebihan maka dapat mengakibatkan dampak buruk terhadap kesehatan.
English Abstract
The issue of marine pollution in the world is increasing rapidly due to the waste human activities in or near the sea. These wastes are mostly disposed of into the sea without treatment which is likely to be the source of heavy metals. Heavy metals are a harmful pollutant to the environment and organisms, and the one which is quite common is lead (Pb). Shellfish such as blood clams (Anadara granosa) is one of the biota that can accumulate heavy metals. Blood clams are widely consumed by the community because of its economical price and obtainability. Therefore, blood clams are one of the most sought-after capture fisheries commodities by fishermen in the Surabaya and Sidoarjo areas. The purpose of this study was to calculate the concentration of heavy metal Pb in water, sediment, and blood clams sample, calculate the ability of blood clams to accumulate heavy metal Pb using BCF (Bio-Concentration Factor), and calculate the human health risk assessments of consuming shellfish using EDI (Estimated Daily Intake) and THQ (Target Hazard Quotient). This research was conducted in June 2022 in Kepetingan River Estuary, Sidoarjo by taking samples at four research stations. Sampling consisted of seawater, sediment and blood clam samples. Seawater samples were taken using sample bottles, sediment samples using PVC pipes, and blood clams sample were taken by hand. The samples that have been obtained are then analyzed in the laboratory for the destruction process using HNO3 and then the lead content is calculated using AAS. The results of the study showed that the average concentration of heavy metal Pb from highest to lowest was sediment, blood clams, and seawater. According to the Bio Concentration Factor values (BCF <1), blood clams in the Kepetingan River Estuary had a low metal accumulation ability. The EDI assessment of blood clams with the HLM category at Stations 1-3 showed a value that exceeded the ORD, which means that consuming shellfish in excess by high-levels consumer will have a negative impact on health. Furthermore, the THQ assessment shows a value below 1 for ALM and HLM, so it can be concluded that the Pb levels contained in blood clams in Kepetingan River Estuary, Sidoarjo have no potential health risks for consumers. However, if blood clams are consumed in excess, it can cause a negative impact on health.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522080507 |
Uncontrolled Keywords: | Bio Concentration Factor, EDI, THQ, Laut Jawa, Bio Concentration Factor, EDI, THQ, Java Sea. |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan |
Depositing User: | PKN 03 UB |
Date Deposited: | 07 Jun 2023 01:29 |
Last Modified: | 07 Jun 2023 01:29 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200969 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Shafira Elok Dewantri.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |