Fatahillah, Azam and Redi Bintarto,, ST., M.Eng.Pract. and Moch. Syamsul Ma’arif,, ST., MT. (2023) Pengaruh Fraksi Berat Serat Klobot Jagung Terhadap Penurunan Temperatur Ruangan Dengan Proses Coating Pada Atap Galvanis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Penggunaan galvanis sebagai atap pada rumah sudah banyak digunakan saat ini karena ringan dan tahan karat juga tahan diberbagai kondisi cuaca. Namun, penggunaan galvanis sebagai atap rumah memiliki kelemahan yaitu galvanis kurang baik dalam penyerapan panas. Karena hal tersebut, maka perlu dilakukan modifikasi untuk menunjang kekurang tersebut. Proses coating menggunakan serat klobot jagung yang dilapisi pada galvanis. Serat klobot jagung yang memiliki sifat isothermal yang baik diharapkan mampu menyerap panas dari matahari. Kulit atau klobot jagung merupakan contoh limbah hasil pertanian yang jumlahnya sangat melimpah. Pemanfaatan limbah tanaman jagung berupa kulit atau klobot jagung sampai saat ini kurang maksimal. Masyarakat pada umumnya menggunakan limbah jagung tersebut sebagai pembungkus makanan tradisional, sebagai makanan ternak, keset dan kerajinan tangan berupa bunga-bungaan hias. Limbah jagung sebagian besar adalah bahan berlignoselulosa. Kandungan kulit jagung terdiri dari selulosa 44.08 %, abu 5,09 %, lignin 15 % dan alkohol-sikloheksana 4.57%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraksi berat serat klobot jagung terhadap penurunan temperatur ruangan dengan proses coating pada atap galvanis. Dalam pengujian ini menggunakan metode penelitian ekperimental nyata (true experimental research) dan pelapisan atau coating pada penelitian ini dibuat dengan cara mengoleskan campuran serat dan epoxy menggunakan metode hand lay up. Perbandingan antara fraksi berat serat dibandingkan epoxy yang digunakan adalah 5%:95%, 10%:90%, 15%:85% dan 20%:80% epoxy. Pengujian dilakukan dibawah terik sinar matahari dengan bantuan calsiboard yang berbentuk kubus tanpa tutup dengan ukuran 50×50×50 cm yang terbuat dari multipleks dengan diberi ventilasi dengan ukuran 10 cm x 25 cm. Pengujian spesimen dilakukan dengan memanfaatkan sinar matahari dimana pada pengujian telah diletakkan 4 thermocouple pada titik yang berbeda. Pada saat pengujian spesimen akan diletakkan diatas calsiboard untuk kemudian diukur temperatur pada 4 titik yaitu temperatur sinar matahari, coating roof, galvanis roof dan temperatur ruangan yang berada ditengah-tengah kotak. Masing-masing spesimen diuji selama 10 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar persentase fraksi serat, maka nilai perbedaan temperatur antara sinar matahari dengan temperatur ruangan akan semakin besar dan nilai dari konduktivitas termal akan semakin kecil. Perbedaan temperatur tertinggi didapat dari fraksi berat dengan perbandingan 20%:80% yang memiliki nilai penurunan temperatur ruangan hingga 3,904 ̊C dengan nilai konduktivitas termalnya bernilai sebesar 0,81 W/m.°C. Kemudian secara berurutan diikuti fraksi berat 15%:85%, 10%:90%, 5%:95% dan epoxy 100% dengan memiliki nilai penurunan temperatur masing – masing yaitu: 3,403 ̊C ; 2,935 ̊C ; 2,033 ̊C dan 0,644 ̊C. Analisis secara visual dari foto makroskopik menunjukkan bahwa fraksi berat 20:80 merupakan variasi dengan tingkat kemerataan yang paling baik dan ideal daripada variasi yang lain. Hal ini dikarenakan jumlah butir batuan akan berjumlah relatif banyak sehingga dapat menutupi permukaan dari galvanis secara penuh.
English Abstract
The use of galvanized as a roof on the house has been widely used today because lightweight and rust-resistant also withstand various weather conditions. However, the use of galvanized as the roof of the house has a weakness, namely galvanizing is not good at absorbing heat. Because of this, it is necessary to make modifications to support these deficiencies. The coating process uses corn husk fiber which is coated on galvanized. Corn husk fiber which has good isothermal properties is expected to be able to absorb heat from the sun. Corn skin or husks are an example of agricultural waste which is very abundant. Utilization of corn plant waste in the form of husks or corn husks has not been maximized so far. Communities generally use the corn waste as traditional food wrappers, animal fodder, doormats and handicrafts in the form of decorative flowers. Most of the corn waste is lignocellulosic material. Corn husk content consists of 44.08% cellulose, 5.09% ash, 15% lignin and 4.57% cyclohexane-alcohol. This study aims to determine the effect of the weight fraction of corn husk husks on reducing room temperature by coating the galvanized roof. In this reasearch using a real experimental research method (true experimental research) and the coating in this reasearch was made by applying a mixture of fiber and epoxy using the hand lay up method. The comparison between the fiber weight fraction compared to the epoxy used was 5%:95%, 10%:90%, 15%:85% and 20%:80% epoxy. The test was carried out under the hot sun with the help of calsiboard in the form of a cube without a lid with a size of 50×50×50 cm made of multiplex with ventilation with a size of 10 cm x 25 cm. Specimen testing is carried out by utilizing sunlight where in the test 4 thermocouples have been placed at different points. At the time of testing the specimen will be placed on the calsiboard and then the temperature will be measured at 4 points, namely the temperature of the sunlight, the roof coating, the galvanized roof and the room temperature in the middle of the box. Each specimen was tested for 10 minutes. The results showed that the greater the percentage of fiber fraction, the greater the value of the temperature difference between sunlight and room temperature and the smaller the value of thermal conductivity. The highest temperature difference is obtained from the heavy fraction with a ratio of 20%:80% which has a decrease in room temperature to 3.904 ̊C with a thermal conductivity value of 0.81 W/m.°C. Then sequentially followed by heavy fractions 15%:85%, 10%:90%, 5%:95% and 100% epoxy with each having a temperature drop value of: 3.403 ̊C ; 2,935 ̊C ; 2.033 ̊C and 0.644 ̊C. Visual analysis of macroscopic photos shows that the weight fraction of 20:80 is the variation with the best and ideal level of evenness compared to the other variations. This is because the number of rock grains will be relatively large so that they can cover the surface of the galvanized completely.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523070016 |
Uncontrolled Keywords: | Serat Klobot Jagung, Pelapisan, Atap Galvanis, Konduktivitas Termal .- Corn Clobot Fiber, Coating, Galvanized Roof, Thermal Conductivity |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.8 Machine engineering |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 06 Jun 2023 02:33 |
Last Modified: | 06 Jun 2023 02:33 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200812 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Azam Fatahillah.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |