Maududi, Muhammad Deva and Prof. Dr. Sc. Asep Awaludin Prihanto,, S.Pi, MP (2022) Review : Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Sebagai Sumber Kalsium Pangan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Lautan Indonesia memilki banyak sekali keanekaragaman hayati yang melimpah di dalamnya. Produk perikanan yang diproduksi setiap tahunnya mencapai 12 juta ton dengan pertumbuhan 9,5%. Konsumsi ikan per kapita di Indonesia juga kian meningkat, dengan konsumsi per kapita tahunan naik dari 21,0 kg menjadi 33,9 kg dari tahun 2003 hingga 2012. Sejalan dengan adanya peningkatan jumlah nilai pertumbuhan konsumsi ikan dari tahun ke tahun, peningkatan terhadap limbah ikan pun kian makin meningkat. Oleh karena itu, perlu adanya proses dalam mengolah limbah ikan agar menjadi suatu bahan baku yang dapat didaur ulang kembali. Metode review dilakukan dengan menggunakan systematic review. Langkah review yang dilakukan dimulai dengan penentuan suatu topik review, pengumpulan yang relevan dengan topik review, menganalisis artikel dan penulisan review. Pembuatan kerangka review bertujuan untuk membantu penulis dalam menyusun penulisan literatur review. Limbah perikanan merupakan salah satu hasil olahan hasil perikanan yang menghasilkan materi yang diinginkan. Salah satu dari hasil limbah yang dihasilkan dapat berupa kepala, ekor, kulit, tulang dan jeroan. Kalsium pada ikan memilki beberapa manfaat, salah satunya pada darah, otot hingga dapat menjadi aktivator pada enzim, khususnya pada enzim proteolitik. Kalsium juga memilki peranan yang dapat dimanfaatkan dalam bidang medis hingga industri konstruksi. Pada review ini juga membahas mengenai perbandingan antara dua metode berbeda yakni metode hidrolisis protein dan pengabuan basah untuk mengektraksi kalsium pada produk yang mengandung limbah tulang ikan. Dari tiga produk perbandingan yakni bubuk tulang ikan, kerupuk ikan dan kue/cookies, penggunaan metode dengan penambahan senyawa basa NaOH dinilai lebih baik dibandingkan metode pengabuan basah yang menggunakan senyawa asam HNO3. Hal ini terlihat, dalam penggunaan metode hidrolisis protein, nilai kalsium yang didapat lebih tinggi dari penggunaan metode pengabuan basah. Pemanfaatan limbah tulang ikan sebagai sumber kalsium juga masih dapat dimanfaatkan lebih banyak lagi, terutama pada bidang pangan.
English Abstract
The Indonesian ocean has a lot of abundant biodiversity in it. Fishery products produced annually reach 12 million tons with a growth of 9.5%. Per capita fish consumption in Indonesia is also increasing, with annual per capita consumption rising from 21.0 kg to 33.9 kg from 2003 to 2012. In line with the increase in the value of fish consumption growth from year to year, the increase in fish waste is also increasing. Therefore, it is necessary to have a process in processing fish waste so that it becomes a raw material that can be recycled again. The review method was carried out using a systematic review. The review step is carried out starting with determining a review topic, gathering relevant to the review topic, analyzing articles and writing reviews. Making a review framework aims to assist writers in compiling writing review literature. Fishery waste is one of the processed fishery products that produces the desired material. One of the waste products produced can be heads, tails, skin, bones and innards. Calcium in fish has several benefits, one of which is in blood, muscles so that it can become an activator of enzymes, especially in proteolytic enzymes. Calcium also has a role that can be utilized in the medical field to the construction industry. This review also discusses the comparison between two different methods, namely the protein hydrolysis method and wet ashing to extract calcium in products containing fish bone waste. Of the three comparative products, namely fish bone powder, fish crackers and cookies, the use of the method with the addition of the basic compound NaOH was considered better than the wet ashing method using the acidic compound HNO3. This can be seen, in the use of the protein hydrolysis method, the calcium value obtained is higher than the use of the wet ashing method. Utilization of fish bone waste as a source of calcium can also be utilized even more, especially in the food sector.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522080446 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 05 Jun 2023 03:43 |
Last Modified: | 05 Jun 2023 03:43 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200695 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
MUHAMMAD DEVA MAUDUDI.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (16MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |