Studi Pustaka tentang Kondisi Dan Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Indonesia

Insan, Muchamad Nuzulul and Tiwi Nurjannati Utami,, S.Pi, MM and Mochammad Fatah,, S.Pi, MS.i (2022) Studi Pustaka tentang Kondisi Dan Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove di Indonesia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hutan mangrove merupakan tipe hutan tropika dan subtropika yang khas, tumbuh di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Mangrove banyak dijumpai di wilayah pesisir yang terlindung dan gempuran ombak dan daerah yang landau. Mangrove tumbuh optimal di wilayah pesisir yang memiliki muara sungai besar dan delta yang aliran aimya banyak mengandung lumpur. Sedangkan di wilayah pesisir yang tidak bermuara sungai pertumbuhan vegetasi mangrove tidak optimal.1 Ekosistem mangrove di Indonesia memiliki tingkat keanekaragaman jenis yang tertinggi di dunia. Sejauh ini di Indonesia tercatat ada 202 jenis tumbuhan mangrove yang terdiri dari 89 jenis pohon, 5 jenis palem, 19 jenis tumbuhan memanjat (liana), 44 jenis herba tanah, 44 jenis epifit, dan I jenis tumbuhan paku. Tujuan kajian pustaka ini adalah menggambarkan hasil kajian tentang kondisi ekowisata mangrove di Indonesia dan menganalisis hasil kajian tentang strategi pengembangan ekowisata mangrove di Indonesia. Metode review pada kajian pustaka ini adalah menggunakan Studi Literatur Review yang mengambil 20 jurnal pilhan di google scholar kemudian hasil tersebut dijadikan satu pembahasan dan direview menjadi sebuah judul Kondisi Dan Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Di Indonesia Dari hasil kajian tentang pengembangan mangrove di Indonesia menggambarkan bahwa di beberapa daerah pesisir telah dilakukan pengembangan terhadap mangrove memiliki keragaman jenis cukup beragam. Seperti terdapat 202 jenis mangrove, dengan 43 jenis yang merupakan mangrove sejati (true mangrove) yang berada di daerah dekat pesisir pantai payangan di kabupaten Jember Jawa Timur. Hutan mangrove berperan penting untuk penahan erosi dan tempat tinggal biota laut, selain itu hutan mangrove menjadi daya tarik wisata. Strategi pengembangan ekowisata pesisir dan laut harus mempertimbangkan dua aspek, yaitu aspek tujuan wisata dan aspek pasar. Meskipun pengelolaan ekowisata menganut konsep pengarusutamaan produk atau pasar, namun pengembangan produk wisata tetap menjamin kelestarian sumber daya alam dan budaya masyarakat pesisir dan laut. Pengelolaan ekowisata pesisir dan laut lebih dekat kepada aspek pelestarian, karena di dalamnya sudah terkandung aspek keberlanjutan. Pelestarian sumberdaya alam dan budaya masvarakat akan menjamin terwujudnya keberlanjutan pembangunan.Dalam pelaksanaannya, ekowisata pesisir dan laut hampir tidak dilakukan eksploitasi sumberdaya ala, tetapi hanya menggunakan jasa alam dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pengetahuan, fisik, dan psikologis wisatawan. Di Indonesia, konsep ekowisata atau ecouturism, banyak dikembangkan oleh pemerintah daerah. Contoh yang baik adalah, Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Kalimutu, di Bogor ada Taman Safari, Taman Buah Mekar Sari di wilayah lainnya. Berdasarkan penelitian yang yang dilakukan oleh Basyuni, dkk tentang identifikasi potensi dan strategi pengembangan ekowisata mangrove di Desa Lubuk Kertang Terdapat tiga strategi prioritas untuk pengembangan ekowisata di Desa Lubuk Kertang, pertama, meningkatkan pengelolaan ekosistem hutan mangrove melalui kegiatan ekowisata dan interpretasi lingkungan. Kedua, untuk menjaga obyek ekowisata mangrove dengan memperhatikan daya dukung wilayah tersebut. Ketiga, dalam rangka untuk mempromosikan ekowisata mangrove yang digunakan adalah medsos. Kesimpulan yang dapat diambil judul Kondisi Dan strategi pengembangan ekowisata mangrove di indonesia adalah bahwa Strategi pengembangan ekowisata pesisir dan laut harus mempertimbangkan dua aspek, yaitu aspek tujuan wisata dan aspek pasar. Meskipun pengelolaan ekowisata menganut konsep pengarusutamaan produk atau pasar, namun pengembangan produk wisata tetap menjamin kelestarian sumber daya alam dan budaya masyarakat pesisir dan laut. Pengelolaan ekowisata pesisir dan laut lebih dekat kepada aspek pelestarian, karena di dalamnya sudah terkandung aspek keberlanjutan. Saran yang dapat diambil judul Kondisi Dan Strategi Pengembangan Ekowisata mangrove di Indonesia adalah Perlu ditingkatkan lagi dukungan dan kerja sama berbagai pihak atau antar pelaku di dalam pengembangan ekowisata dalam membuat penanganan dalam ekowisata mangrove supaya untuk dilakukan pada pengembangan dan kerjasama yang baik agar bisa berjalan dengan lebih efektif dan efisien serta pengelolaan berjalan lebih baik ke depannya apabila dilihat dari hasil kondisi dan strategi pengembangan untuk ekowisata mangrove di indonesia. Perlu meningkatkan pengetahuan baik bagi pengelola maupun bagi wisatawan yang ada terkait mangrove untuk mewujudkan ekowisata bahari agar dapat menarik perhatian wisatawan yang akan berkunjung baik dari wisatawan lokal maupun dari luar negeri tersebut dan itu harus dipahami dengan baik.

English Abstract

Mangrove forest is a typical tropical and subtropical forest type, growing along the coast or river estuaries which are affected by tides. Mangroves are often found in protected coastal areas and onslaught of waves and sloping areas. Mangroves grow optimally in coastal areas that have large river mouths and deltas where water flows contain a lot of silt. Meanwhile, in coastal areas that do not open to rivers, the growth of mangrove vegetation is not optimal. 1 Mangrove ecosystems in Indonesia have the highest level of species diversity in the world. So far in Indonesia there are 202 species of mangrove plants consisting of 89 species of trees, 5 species of palms, 19 species of climbing plants (lianas), 44 types of herbaceous soil, 44 types of epiphytes, and 1 species of ferns. The purpose of this literature review is to describe the results of studies on the conditions of mangrove ecotourism in Indonesia and to analyze the results of studies on strategies for developing mangrove ecotourism in Indonesia. The review method in this literature review is to use a Literature Review Study which takes 20 selected journals on Google Scholar, then the results are made into one discussion and reviewed into a title Conditions and Strategies for Mangrove Ecotourism Development in Indonesia. The results of a study on mangrove development in Indonesia illustrate that in several coastal areas mangrove development has been carried out with quite a variety of species. For example, there are 202 types of mangroves, of which 43 are true mangroves located in the area near the Payangan coast in Jember district, East Java. Mangrove forests play an important role for resisting erosion and as a place to live for marine biota, besides that mangrove forests are a tourist attraction. Coastal and marine ecotourism development strategies must consider two aspects, namely the tourism destination aspect and the market aspect. Even though ecotourism management adheres to the concept of product or market mainstreaming, the development of tourism products still guarantees the preservation of natural and cultural resources of coastal and marine communities. The management of coastal and marine ecotourism is closer to the aspect of preservation, because it already contains aspects of sustainability. Preservation of natural resources and community culture will ensure the realization of sustainable development. In practice, coastal and marine ecotourism is almost not exploited by natural resources, but only uses natural and community services to meet the knowledge, physical and psychological needs of tourists. In Indonesia, many local governments have developed the concept of ecotourism or eco-outurism. Good examples are Komodo National Park, Kalimutu National Park, in Bogor there is a Safari Park, Mekar Sari Fruit Park in other areas. Based on research conducted by Basyuni, et al regarding the identification of potential and strategies for developing mangrove ecotourism in Lubuk Kertang Village. There are three priority strategies for developing ecotourism in Lubuk Kertang Village, first, improving the management of mangrove forest ecosystems through ecotourism activities and environmental interpretation. Second, to maintain mangrove ecotourism objects by paying attention to the carrying capacity of the area. Third, in order to promote mangrove ecotourism, social media is used. The conclusion that can be drawn under the title Conditions and strategies for developing mangrove ecotourism in Indonesia is that the strategy for developing coastal and marine ecotourism must consider two aspects, namely the tourism destination aspect and the market aspect. Even though ecotourism management adheres to the concept of product or market mainstreaming, the development of tourism products still guarantees the preservation of natural and cultural resources of coastal and marine communities. The management of coastal and marine ecotourism is closer to the aspect of preservation, because it already contains aspects of sustainability. Suggestions that can be taken under the title Conditions and Strategies for the Development of Mangrove Ecotourism in Indonesia are that it is necessary to increase the support and cooperation of various parties or between actors in the development of ecotourism in making handling mangrove ecotourism so that development and good cooperation can be carried out so that it can run more efficiently. effective and efficient and better management in the future when viewed from the results of conditions and development strategies for mangrove ecotourism in Indonesia. It is necessary to increase knowledge both for managers and for existing tourists regarding mangroves to realize marine ecotourism so that it can attract the attention of tourists who will visit both local and foreign tourists and this must be well understood.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522080440
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 30 May 2023 02:52
Last Modified: 30 May 2023 02:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200648
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
MUCHAMAD NUZULUL INSAN.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item