Annisa, - and Dr. Rosihan Asmara and Dr. Fahriyah (2022) Analisis Pendapatan dan Efisiensi Biaya Usahatani Semangka Saat Pandemi Covid-19 di Kabupaten Lamongan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Semangka menjadi salah satu komoditas unggulan hortikultura yang tetap mengalami peningkatan permintaan di masa Pandemi Covid-19.Di tahun 2020 permintaan semangka mengalami peningkatan dari 505.187,55 ton menjadi 580.016,61 ton (Pusdatin Pertanian, 2021). Berbanding terbalik dengan permintaan yang meningkat, Produksi semangka di Lamongan justru mengalami penurunan produksi. Di tahun 2020, produksi semangka di Lamongan mencapai 10.903 kuintal dengan luas panen sebesar 619 hektar, lebih rendah dibandingkan produksi 2019 yang sebesar 15.785 kuintal dengan luas panen sebesar 616 hektar. Rendahnya produksi semangka di Lamongan dibandingkan produksi tahun sebelumnya menunjukkan bahwa produksi semangka di Lamongan masih belum maksimal dan masih dapat ditingkatkan lagi. Produksi yang belum maksimal dapat disebabkan oleh penggunaan sumber daya atau input yang belum optimal oleh petani. Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab petani belum optimal dalam mengalokasikan inputnya, terutama di masa pandemi. Pada saat pandemi covid-19 pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar yang berdampak pada ketersediaan input pertanian serta terhambatnya pemasaran. Selain itu adanya kenaikan harga input dapat mempengaruhi keputusan petani dalam mengalokasikan inputnya. Produksi yang tidak maksimal akibat ketidak efisienan dalam pengalokasian input, serta meningkatnya harga input dapat menyebabkan peningkatan biaya produksi yang tentunya akan berdampak pada pendapatan petani yang tidak maksimal atau terburuknya pendapatan petani mengalami penurunan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan perbaikan melalui efisiensi. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis tingkat pendapatan petani semangka di Desa Trosono, (2) menganalisis efisiensi teknis, alokatif, dan biaya petani semangka di Desa Trosono dan (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi biaya petani semangka di Desa Trosono. Penenentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan Desa Trosono merupakan salah satu sentra produksi semangka di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Metode penentuan responden dilakukan dengan cluster sampling dan pengukuran sampel ditentukan dengan rumus Isaac dan Michael sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 57 petani. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengumpulan data sekunder (dokumentasi). Metode analisis ditentukan sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan pertama untuk menganalisis tingkat pendapatan petani didaerah penelitian dilakukan dengan menghitung biaya tetap, biaya veriabel, biaya total, penerimaan, dan pendapatan usahatani semangka. Tujuan kedua yakni menganalisis efisiensi teknis, alokatif, dan biaya produksi semangka dilakukan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Tujuan ketiga untuk mengetahui faktor sosial ekonomi petani (usia, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usahatani, dummy akses kredit, dan dummy status kepemilikan lahan) yang mempengaruhi efisiensi biaya dilakukan analisis regresi tobit. Dari hasil analisis yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Rata-rata pendapatan yang diterima petani responden sebesar Rp 19.366.193 per hektar. Petani dengan luas lahan yang lebih luas mendapatkan pendapatan per hektar yang lebih tinggi karena penerimaannya tinggi. Rata-rata pendapatan petani dengan lahan luas mencapai Rp. 27.521.785 per hektar, sedangkan petani dengan luas lahan sedang dan sempit mendapatkan rata-rata pendapatan sebesar Rp 20.581.356 dan Rp 19.104.298 per hektar. 2. Sebagian besar petani masih belum efisien secara teknis, alokatif, dan biaya. Rata-rata nilai efisiensi teknis produksi semangka didaerah penelitian sebesar 0,877, rata-rata nilai efisiensi alokatif sebesar 0,706, dan rata-rata nilai efisiensi biaya sebesar 0,624. 3. Faktor-faktor sosial ekonomi petani berupa usia, pendidikan, dan pengalaman usahatani, dan berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi biaya. Usia petani memiliki pengaruh negatif pada taraf kepercayaan 95% terhadap efisiensi biaya. Pendidikan dan luas lahan berpengaruh positif dengan tingkat kepercayaan 95% sedangkan lama usahatani berpengaruh positif signifikan pada taraf kepercayaan 90% terhadap efisiensi biaya. Jumlah tanggungan keluarga, kredit dan status kepemilikan lahan tidak berpengaruh signifikan terhadap efisiensi biaya semangka di daerah penelitian. Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan, maka masukan yang dapat diberikan bagi petani semangka di Desa Trosono antara lain ; (1) peningkatan pendapatan dapat dilakukan dengan meningkatkan skala usahatani, jika tidak dapat meningkatkan skala usahatani nya maka dapat mengoptimalkan penggunaan input pada luas lahan yang tersedia. (2) Masih terdapat inefisiensi teknis, alokatif, dan biaya pada produksi semangka. Untuk meningkatkan efisiensi petani responden dapat mengacu pada hasil analisis input input slack nya. (3) Faktor yang berpengaruh positiff terhadap efisiensi biaya petani semangka adalah luas lahan, pendidikan, dan pengalaman usahatani, sehingga untuk meningkatkan efisiensi biaya petani semangka dapat meningkatkan luas lahannya dan melakukan pelatihan khususnya mengenai budidaya semangka sehingga dapat meningkatkan kemampuan manajerialnya
English Abstract
Watermelon is one of the leading horticultural commodities which continues to experience an increase in demand during the Covid-19 Pandemic. In contrast to the increasing demand, watermelon production in Lamongan experienced a decrease in production. In 2020, watermelon production in Lamongan reached 10,903 quintals with a harvested area of 619 hectares, lower than the 2019 production of 15,785 quintals with a harvested area of 616 hectares. The low production of watermelons in Lamongan compared to the previous year's production shows that watermelon production in Lamongan is still not optimal and can still be increased. Production that is not optimal can be caused by the use of resources or inputs that are not optimal by farmers. Many factors can cause farmers to not be optimal in allocating their inputs, especially during a pandemic covid-19. During the Covid-19 pandemic, the government implemented large-scale social restrictions which had an impact on the availability of agricultural inputs and hampered marketing. In addition, an increase in input prices can affect farmers' decisions in allocating their inputs. Production that is not optimal due to inefficiency in allocating inputs, as well as rising input prices can lead to an increase in production costs which will have an impact on farmers' income is not optimal, or at worst, farmers' income will decrease. Efforts that can be made to overcome these problems are improvements through efficiency. This study aims to (1) analyze the level income of watermelon farmers in Trosono Village, (2) analyze the technical, allocative, and cost efficiency of watermelon farmers in Trosono Village, and (3) analyze the determine the watermelon cost efficiency of farmers in Trosono Village. The determination of the research location was carried out purposively because Trosono Village is one of the watermelon production centers in Lamongan Regency, East Java. The method of determining respondents was carried out by cluster sampling and sample measurements were determined by the Isaac and Michael formula so that a total sample of 57 farmers was obtained. Methods of data collection are done by interviews and secondary data collection (documentation). The method of analysis is determined according to the research objectives. The first objective is to analyze the level of income of farmers in the research area by calculating fixed costs, variable costs, total costs, receipts, and income from watermelon farming. The second objective is to analyze the technical efficiency, allocative, and cost of watermelon production using Data Envelopment Analysis (DEA). The third objective is to find out the socio-economic factors of farmers (age, education, number of family dependents, farming experience, dummy access to credit, and dummy land ownership status) that affect cost efficiency by using a Tobit regression analysis. From the results of the analysis that has been carried out, the following conclusions are obtained: 1. The average income received by respondent farmers is IDR 18,044,826 per hectare. Farmers with larger land areas earn higher incomes. The average income of farmers with large land reaches IDR 21,072,079 per hectare. while farmers with medium and narrow land areas get an average income of IDR 20,581,356 and IDR 19,104,298 per hectare. 2. The average technical efficiency value of watermelon production in the research area is 0.877, the average allocative efficiency value is 0.706, and the average cost efficiency value is 0.624. 3. Age, education, land area, and farming experience have a significant effect on cost efficiency. The age of the farmer has a negative effect on the 90% confidence level of cost efficiency. Education and land area have a positive effect with a 95% confidence level, while the experience of farming has a significant positive effect at a 90% confidence level on cost efficiency. The household size, credit, and land ownership status has no significant effect on the cost efficiency of watermelons in the study area.. Based on the conclusions obtained, recommendation that can be given to watermelon farmers in Trosono Village include; (1) increase in income can be done by increasing the scale of farming, if the tespondent cannot increase the scale of farming the respondent can optimize the use of inputs on the available land area. (2) There are still technical, allocative, and cost inefficiencies in watermelon production. To increase the efficiency, respondent can refer to the results of the analysis of the slack input. (3) Factors that have a positive effect on the cost efficiency of watermelon farmers are land area, education, and farming experience, to increase cost efficiency watermelon farmers can increase their farming land area and conduct training, especially regarding watermelon cultivation to improve their managerial abilities
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0423040003 |
| Uncontrolled Keywords: | Pendapatan, DEA, Efisiensi, Teknis, Alokatif, Biaya, Regresi Tobit, Revenue, DEA, Efficiency, Technical, Allocative, Cost, Tobit Regression |
| Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
| Divisions: | S2/S3 > Magister Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 30 May 2023 02:20 |
| Last Modified: | 30 May 2023 02:20 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200623 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Annisa.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |