Analisis Komposisi dan Komparasi Hasil Tangkapan Bagan Tancap dan Bagan Apung di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Rangai Kabupaten Lampung Selatan

Farhan, M Kholis and M Arif Rahman,, S.Pi, M.App.Sc and Mihrobi Khalwatu Rihmi,, S.Pi, M.Si (2023) Analisis Komposisi dan Komparasi Hasil Tangkapan Bagan Tancap dan Bagan Apung di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Rangai Kabupaten Lampung Selatan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kegiatan penangkapan ikan di Indonesia masih didominasi oleh perikanan skala kecil yang sifatnya masih tradisional. Penangkapan perikanan skala kecil tersebut salah satunya ialah penangkapan ikan menggunakan bagan tancap dan bagan apung, kegiatan penangkapan ikan menggunakan bagan ini memiliki kharakteristik diantaranya; daerah penangkapan berada di pesisir, teknologi penangkapan yang sederhana, dan skala usaha penangkapan yang tidak memerlukan biaya yang besar. Hal ini menjadi salah satu sebab tingkat produksi dan informasi yang perlu dikembangkan berdasarkan statistik serta penyesuaian lingkungan penangkapan. Penelitian ini dilakukan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Rangai, Kecamatan Rangai Tri Tunggal Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung pada bulan Agustus - September 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kompsisi hasil tangkapan yang didapatkan dari dua jenis alat tangkap, yaitu bagan tancap dan bagan apung. Menganalisis hubungan panjang dan berat hasil tangkapan dominan, serta mengetahui perbandingan (komparasi) hasil tangkapan bagan tancap dan bagan apung yang berlokasi di perairan Teluk Lampung. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif komparatif dengan melakukan pengamatan secara langsung, mengikuti nelayan untuk memperoleh data. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan induktif dengan menggunakan software Microsoft Excel. Dari hasil penelitian, lokasi fishing ground bagan tancap berjarak 9 mil sedangkan untuk bagan apung berjarak 8 mil dari PPI Rangai. Kedua bagan memiliki ukuran dimensi serta cara pengoperasian yang sama. Armada penangkapan menggunakan kapal dengan kapasitas 11 GT (Gross Tonase). Setting alat tangkap dilakukan mulai pukul 18.00 wib dan hauling dilakukan setelah immersing dengan rata – rata interval waktu 2 jam, terus dilakukan pengulangan sampai pukul 05.00 wib dengan minimal setting 3 kali dalam satu trip. Penangkapan dilakukan oneday fishing tergantung cuaca. Hasil tangkapan yang diperoleh dari bagan tancap dan bagan apung selama penelitian yaitu ditemukan sebanyak 10 spesies ikan yaitu Teri Joli (Stolephorus indicus), Teri Nasi (Stolephorus spp), Cumi – cumi (Loligo sp), Pepetek (Gazza minuta), Layur (Trichiurus lepturus), Kurisi (Nemipterus nemathoporus), Selar Bentong (Selar crumenopthalmus), Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus), Ekor Kuning (Caesio cuning), Tetengkek (Megalaspis cordyla). Dari jumlah total hasil tangkapan bagan tancap dan bagan apung ditemukan spesies yang mendominasi hasil tangkapan yaitu teri joli pada bagan tancap diperoleh 565 Kg dengan prosentase sebesar 50,7%. Sedangkan pada bagan apung diperoleh 265 Kg dengan prosentase sebesar 46%. Perolehan terkecil terdapat pada kerapu macan yaitu 2,5 Kg dengan prosentase sebesar 0,2%. Hubungan panjang berat ikan spesies dominan (Teri Joli) ialah allometrik negative dimana pertumbuhan panjang (cm) Teri Joli lebih cepat daripada berat (gr) dengan nilai t hitung -1,6166 dan t tabel sebesar 1,967007 yang berarti t hitung < t tabel. Pada analisis komparasi hasil tangkapan bagan tancap dan bagan apung didapatkan data bertistribusi normal menggunakan Kolmogorov smirnov, sehingga analisis yang dilakukan menggunakan uji parametric Independent Sample t Test dengan perolehan hasil nilai sebesar 0,17 > 0,05 ( P Value > Taraf Signifikan). Yang berarti terima H0, bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna terhadap komparasi hasil tangkapan bagan tancap dan bagan apung yang ada di Kabupaten Lampung Selatan.

English Abstract

Fishing activities in Indonesia are still dominated by traditional small-scale fisheries. One of the small-scale fisheries catches is fishing using tancap and floating charts, fishing activities using this chart have characteristics including; the fishing area is on the coast, the fishing technology is simple, and the scale of the household fishing business does not require large costs. This is one of the reasons for the level of production and information that needs to be developed based on statistics and adjustments to the fishing environment. This research was conducted at the Fish Landing Base (PPI) Rangai, District Rangai Tri Tunggal, South Lampung Regency, Lampung Province in August - September 2022. The purpose of this study was to determine the composition of the catch obtained from two types of fishing gear, namely tancap and tancap fishing gear. floating chart. Analyzing the relationship between the length and weight of the dominant catch, as well as knowing the comparison (comparison) of the catches of tancap and floating catches located in the waters of Lampung Bay. This research is a quantitative research with comparative descriptive method by direct observation following fishermen to obtain data. The data used are primary and secondary data. Analysis of the data used is descriptive and inductive analysis using Microsoft Excel software. From the results of the study, the fishing ground location for tancap is 9 miles away, while for floating chart, it is 8 miles from PPI Rangai. The two charts have similar dimensions and operating methods. the fishing fleet uses ships with a capacity of 11 GT (Gross Tonnage). Setting of fishing gear starts at 18.00 WIB and hauling is carried out after immersing with an average time interval of 2 hours, continues to be repeated until 05.00 WIB with a minimum of 3 settings in one trip. The catch is done one day fishing depending on the weather. The catches obtained during the study were found as many as 10 fish species, namely Anchovy (Stolephorus indicus), Anchovy Rice (Stolephorus spp), Squid (Loligo sp), Pepetek (Gazza minuta), Layur (Trichiurus lepturus), Kurisi (Nemipterus nematoporus), Bentong Selar (Selar crumenopthalmus), Tiger grouper (Epinephelus fuscoguttatus), Yellowtail (Caesio cuning), Tetengkek (Megalaspis cordyla). From the total catches of the tancap and floating lift nets, it was found that the species that dominated the catch, namely anchovies on the tancap chart, was found to be 565 kg with a percentage of 50.7%. While the floating chart obtained 265 Kg with a percentage of 46%. The smallest gain was found in tiger grouper, namely 2.5 Kg with a percentage of 0.2%. The growth pattern of the dominant species of fish (anchovy) is negative allometric where the growth of length (cm) of anchovy is faster than weight (gr) with a t count value of -1,6166 and a t table of 1.967007 which means t count > t table. In the comparative analysis of the tancap catches and floating charts, the data obtained are normally distributed used kolmogorov smirnov, so the analysis is carried out using the Independent Sample t Test parametric test with the obtained values of 0,17 > 0,05 (P Value > Sig). Which means accept H0, which means that there is no significant difference in the comparison of the catches of Stationary lift nets and Floating lift nets in South Lampung Regency.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522080419
Subjects: 300 Social sciences > 333 Economics of land and energy > 333.9 Other natural resources > 333.95 Biological resources > 333.956 Fishes
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 29 May 2023 07:18
Last Modified: 29 May 2023 07:18
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200584
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
M KHOLIS FARHAN.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (5MB)

Actions (login required)

View Item View Item