Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Curahan Waktu Kerja Rumah Tangga Nelayan Purse Seine Di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo

Sijabat, Junita and Dr. Ir. Pudji Purwanti,, MP (2022) Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Curahan Waktu Kerja Rumah Tangga Nelayan Purse Seine Di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kabupaten situbondo merupakan bagian dari Provinsi Jawa Timur yang memiliki kewenangan untuk mengelola pesisir di daerahnya. Letak geografis Kota Situbondo yang memiliki daerah pesisir mengharuskan adanya pengelolaan secara terpadu, diantaranya adalah pesisir desa kilensari yang berada di Kecamatan Panarukan. Potensi perikanan di kabupaten Situbondo meliputi perikanan tangkap dan perikanan budidaya, sedangkan perikanan budidaya dibagi menjadi tiga kelompok yaitu budidaya komoditas air tawar, budidaya komoditas air payau dan budidaya komoditas air laut. Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo memiliki potensi perikanan yang melimpah sehingga sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai seorang nelayan, dimana hidup seorang nelayan bergantung pada hasil mereka melaut. Sementara itu kegiatan melaut tidak selalu bisa dilakukan karena terdapat tiga musim ketika ingin melakukan penangkapan ikan dilaut yaitu musim puncak ketika ikan melimpah, musim sedang ketika ketersediaan ikan lebih sedikit dibandingkan musim puncak dan musim paceklik ketika angin kencang dilaut dan nelayan tidak berani untuk pergi melaut. Oleh sebab itu sebagian besar nelayan di Desa Kilensari mengambil pekerjaan di luar bidang perikanan untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi pemasukan nelayan, tidak hanya faktor cuaca atau masa, ada pula faktor tingkat pengalaman dan jam kerja nelayan, serta pengetahuan tentang alat tangkap dan modal. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2021 hingga Januari 2022 di Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peranan rumah tangga nelayan purse seine Di Desa Kilensari, menganalisis curahan waktu kerja serta faktor – faktor yang mempengaruhi curahan waktu kerja nelayan purse seine Di Desa Kilensari. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan 2 sumber data yaitu data sekunder dan primer. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data potensi perikanan yang ada Di Kabupaten Situbondo yang diakses melalui BPS (Badan Pusat Statistik). Data primer yang diambil meliputi sampel rumah tangga nelayan purse seine berupa data diri yang terdiri dari umur, Pendidikan, jumlah anggota keluarga, pendapatan serta pengalaman bekerja. Data tersebut diobservasi langsung di lapangan dengan melakukan wawancara kepada para nelayan dan istri, serta menyebarkan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan rumah tangga nelayan purse seine dalam mencukupi kebutuhan sehari – hari tidak hanya dilakukan oleh suami (nelayan) tetapi dilakukan juga oleh istri nelayan. Adapun peranan suami (nelayan) pada bidang perikanan yaitu bekerja sebagai nelayan dimana terdapat pembagian kerja pada nelayan purse seine yaitu terdiri dari juragan (nahkoda) dimana tugasnya adalah bertanggung jawab atas kegiatan penangkapan dan mempunyai kewenangan dalam mengorganisir kerja para ABK (anak buah kapal) selama kegiatan penangkapan itu berlangsung. Sedangkan ABK itu sendiri memiliki berbagai macam tugas, ada yang bertugas merawat dan menjaga kapal, ada pula yang bertugas menata posisi jaring alat tangkap sesuai ketentuannya. Sedangkan pekerjaan suami (nelayan purse seine) diluar bidang perikanan yaitu ada yang bekerja sebagai pemilik toko, kuli bangunan, pedagang, dan buruh serabutan. Kemudian peranan istri dalam mencukupi kebutuhan hidup keluarga nya adalah dengan bekerja sebagai pengolah hasil tangkapan dari hasil yang diperoleh suami, dan bekerja sebagai pedagang kelontong. Peranan istri nelayan dalam mencari nafkah yaitu dengan menjadi pengolah ikan dan pedagang kelontong yang sehari – hari berjualan kebutuhan pokok. Curahan waktu kerja yang dikeluarkan nelayan pada bidang perikanan yaitu sebesar 164 HOK pada musim puncak, sedangkan pada musim sedang sebesar 36,75 HOK. Sedangkan curahan waktu kerja yang dikeluarkan nelayan diluar bidang perikanan yaitu sebagai kuli bangunan sebesar 87 HOK, sebagai pedagang rata – rata curahan waktu kerja nya adalah 84 HOK, sebagai buruh serabutan sebesar 81,4 HOK serta nelayan yang bekerja sebagai pemilik toko memiliki curahan waktu kerja sebesar 92,5 HOK. Terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi curahan waktu kerja nelayan purse seine yaitu umur, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan pendapatan istri berpengaruh secara simultan. Berdasarkan uji regresi yang telah dilakukan terdapat beberapa faktor – faktor yang berpengaruh signifikan terhadap curahan waktu kerja yaitu umur nelayan dan pengalaman bekerja dimana hasilnya kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 dan 0,000 pada bidang perikanan. Serta pada bidang non perikanan didapatkan hasil sebesar 0,000 dan 0,000 yang artinya umur nelayan dan pengalaman bekerja berpengaruh secara nyata terhadap curahan waktu kerja nelayan pada bidang perikanan dan non perikanan. Saran yang dapat diberikan kepada masyarakat nelayan desa Kilensari adalah diharapkan agar nelayan dapat menggunakan waktu luang Ketika musim paceklik untuk bekerja diluar bidang perikanan agar dapat meningkatkan pendapatan keluarga, kemudian saran yang diberikan kepada pemerintah agar dapat memberikan bantuan berupa kapal dan kebutuhan penangkapan lainnya yang lebih canggih sehingga nelayan dapat bekerja dengan baik, serta saran bagi mahasiswa diharapkan untuk meneliti lebih lanjut tentang factor – factor yang mempengaruhi curahan waktu kerja rumah tangga nelayan di daerah lain agar menjadi pembanding untuk kedepannya, serta mahasiswa diharapkan selanjutnya untuk meneliti lebih dalam tentang pengeluaran rumah tangga nelayan.

Other obstract

Situbondo Regency is part of East Java Province which has the authority to manage coastal in its area. The geographical location of the city of Situbondo which has a coastal area requires integrated management, including the Kilensari village beach in Panarukan District. The potential of fisheries in Situbondo Regency includes capture fisheries and aquaculture, while cultivation fisheries are divided into three groups, namely freshwater commodity cultivation, brackish water commodity cultivation and sea water commodity cultivation. Kilensari Village, Panarukan District, Situbondo Regency has an abundant fisheries potential so that most of their people have a livelihood as a fisherman, where the lives of a fisherman depend on their results. Meanwhile, the activities of sea can not always be done because there are three seasons when they want to catch fish at the sea, namely the peak season when the fish is abundant, the medium season when the availability of fish is less than the peak season and the famine season when strong winds at sea and fishermen do not dare to go to sea. Therefore most of the fishermen in Kilensari Village take jobs outside the field of fisheries to meet their needs. Many factors can affect the income of fishermen, not only weather or time factors, there are also factors of the level of experience and working hours of fishermen, as well as knowledge of fishing gear and capital. The study was conducted in December 2021 to January 2022 in Kilensari Village, Panarukan District, Situbondo. This study aims to identify the role of the household of purse seine fishermen in Kilensari Village, analyzing work time and factors that influence the work time of purse seine fishermen in Kilensari Village. This research is a type of quantitative research with 2 data sources, namely secondary and primary data. Secondary data used in this study is the data of fisheries potential in Situbondo Regency which is accessed through BPS (Central Statistics Agency). Primary data taken includes sample household purse seine fishermen in the form of personal data consisting of age, education, number of family members, income and work experience. The data is observed directly in the field by conducting interviews with fishermen and wives, as well as distributing questionnaires. The results showed that the role of the household of purse seine fishermen in meeting daily needs was not only done by the husband (fishermen) but also carried out by the fishermen's wife. The role of the husband (fishermen) in the field of fisheries is working as a fisherman where there is a division of labor in purse seine fishermen, which consists of skipper (captain) where their duties are responsible for capture activities and have the authority in organizing the work of the crew (crew) during The arrest activity took place. While the ABK itself has a variety of tasks, some are tasked with caring for and guarding the ship, some are in charge of organizing the position of fishing nets according to the provisions. While the work of the husband (Purse Seine fishermen) outside the field of fisheries is that there are those who work as shop owners, construction workers, traders, and odd laborers. Then the role of the wife in meeting the needs of her family's life is to work as a catchment process from the results obtained by the husband, and working as a grocery trader. The role of the fishermen's wife in earning a living is to become a fish processor and a grocery trader who sells basic necessities everyday. The work time of work issued by fishermen in the fisheries sector is 164 HOK in the peak season, while in the medium season 36.75 HOK. While the outpouring of work time issued by fishermen outside the field of fisheries is as a construction worker of 87 HOK, as a trader on average the work time is 84 HOK, as a freelance laborer of 81.4 HOK and fishermen who work as a shop owner have work time outpouring amounting to 92.5 HOK. There are factors that influence the work time of purse seine fishermen, namely age, number of family members, education levels, work experience, and wife's income simultaneously. Based on the regression test that has been carried out there are several factors that have a significant effect on the outpouring of work time, namely the age of fishermen and work experience where the results are less than 0.05, namely 0,000 and 0,000 in the fisheries sector. And in the non -fisheries field obtained results of 0,000 and 0,000 which means the age of fishermen and work experience significantly affect the work time of fishermen in the field of fisheries and non -fisheries. Suggestions that can be given to the Kilensari Village fishing community are expected that fishermen can use free time during the famine season to work outside the field of fisheries in order to increase family income, then the advice given to the government in order to provide assistance in the form of ships and other more sophisticated arrest needs So that fishermen can work well, and suggestions for students are expected to examine further about factors that affect the outpouring of household work time of fishermen in other areas to become a comparison for the future, and students are expected to further examine deeper about the expenditure of the Fishermen's Household.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0521080207
Subjects: 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing)
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 29 May 2023 03:36
Last Modified: 29 May 2023 03:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200545
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Junita Sijabat.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2023.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item