Septiawan, Hilcham Nurrohman and Dr. Ir. Maheno Sri Widodo,, MS (2022) Penentuan Kedewasaan Ikan Brek (Systomus orphoides) Jantan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ikan brek (Systomus orphoides) merupakan salah satu ikan air tawar yang masih liar dan berpotensi untuk dikembangkan sebagai ikan budidaya. Ikan ini merupakan ikan konsumsi yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Selain itu, ikan ini juga berpotensi menjadi ikan hias karena selain memiliki mata yang berwarna merah, tutup insang dan sirip-sirip pada tubuh bagian bawah juga berwarna merah menyala. Ikan brek merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomi penting tetapi belum banyak dibudidayakan. Permintaan yang cukup besar seluruhnya dipenuhi dari hasil tangkapan di habitat aslinya. Apabila penangkapan ikan brek dilakukan secara terus-menerus, dikhawatirkan ikan brek akan mengalami eksploitasi berlebihan dan akan mengalami kepunahan jika tidak dilakukan usaha pelestariannya. Salah satu usaha pelestarian ikan brek bisa dilakukan dengan membudidayakan ikan ini. Ukuran pertama kali ikan matang gonad merupakan salah satu aspek biologi yang perlu diketahui dalam melakukan upaya budidaya. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Divisi Reproduksi Ikan, Laboratorium Ilmu Teknologi Hasil Perikanan Divisi Keamanan Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Laboratorium Sentral Biomedik, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan September - Oktober 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi untuk menentukan tingkat kedewasaan ikan brek (S. orphoides) jantan yang ditentukan dari hasil Indeks Kematangan Gonad (IKG), Tingkat Kematangan Gonad (TKG), Indeks Gonad (IG) dan jumlah kadar Follicle Stimulating Hormone (FSH). Sehingga diharapkan dapat memberikan informasi mengenai waktu kedewaan ikan brek jantan kepada para pelaku budidaya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai TKG pada kelompok kelas A (7 – 8,9 cm) yaitu TKG I, kelompok kelas B (9 – 10,9 cm) yaitu TKG II, kelompok kelas C (11 – 12,9 cm) yaitu TKG III, dan kelompok kelas D (13 – 14,9 cm) yaitu TKG IV. Hasil rata-rata IKG pada ikan brek jantan kelas A sebesar 1,06 %, kelas B sebesar 1,41 %, kelas C sebesar 1,67 %, dan kelas D sebesar 1,90 %. Kemudian untuk hasil rata-rata nilai IG pada ikan brek jantan kelas A sebesar 17,73, kelas B sebesar 23.82, kelas C sebesar 24,98 dan kelas D sebesar 26.96. Hasil kerapatan antar sel (area fraction) pada pengamatan histologi hasil rata-rata tertinggi diperoleh pada kelompok kelas D dengan hasil 78,036%. Hasil rata – rata kadar hormon FSH pada kelas A sebesar 9,22 mIU/L, kelas B sebesar 20,37 mIU/L, kelas C sebesar 34,07 mIU/L, dan kelas D sebesar 45,40 mIU/L. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai penentuan tingkat kedewasaan ikan brek jantan yang ditentukan dari hasil TKG, IKG, IG, dan jumlah kadar Follicle Stimulating Hormone (FSH), maka dapat diambil kesimpulan bahwa ikan brek jantan dalam penelitian ini mencapai kedewasaannya pada saat panjang tubuh ikan mencapai 13-14,9 cm (kelompok D) karena pada ukuran tersebut ikan mulai matang gonad yang ditunjukkan dengan nilai TKG IV, serta memiliki nilai IKG, IG, kerapatan sel dan kadar FSH yang tertinggi.
English Abstract
Brek fish (Systomus orphoides) is one of the freshwater fish that is still wild and has the potential to be developed as aquaculture fish. This fish is a consumption fish that is widely used by the community. In addition, this fish also has the potential to become an ornamental fish because in addition to having red eyes, the gill cover and fins on the lower body are also bright red. Brek fish is a fish that has important economic value but has not been widely cultivated. The sizable demand is entirely met by catches in their natural habitat. If the brek fish catch is carried out continuously, it is feared that the brek fish will be over exploited and will experience extinction if conservation efforts are not made. One of the efforts to preserve brek fish can be done by cultivating this fish. The size of the first gonadal mature fish is one of the biological aspects that need to be known in conducting aquaculture efforts. This research was carried out at the Aquaculture Laboratory of the Fish Reproduction Division, Fisheries Product Technology Science Laboratory Fisheries Product Safety Division, Faculty of Fisheries and Marine Sciences and Central Biomedical Laboratory, Faculty of Medicine, Brawijaya University, Malang in September–October 2022. The purpose of this study was to obtain information to determine the maturity level of Brek fish (Systomus orphoides) male determined from the results of the Level Maturity Gonad (TKG), Gonado Somatic Index (GSI/ IKG), Gonado Index (GI) and the total level of Follicle Stimulating Hormone (FSH). So it is hoped that it can provide information about the time of divinity of male Brek fish to aquaculture actors. The research method used in this research is descriptive method. The results showed that the TKG value in the class A group (7 – 8.9 cm) was TKG I, the class B group (9 – 10.9 cm) was TKG II, the class C group (11 – 12.9 cm) was TKG. III, and class D group (13 – 14.9 cm) namely TKG IV. The average yield of IKG on male Brek fish in class A is 1.06%, class B is 1.41%, class C is 1.67%, and class D is 1.90%. Then for the average GI value of male Brek fish in class A of 17.73, class B of 23.82, class C of 24.98 and class D of 26.96. The results of the density between cells (area fraction) in histological observations the highest average yield was obtained in the class D group with a yield of 78.036%.The average result of FSH hormone levels in class A is 9.22 mIU/L, class B is 20.37 mIU/L, class C is 34.07 mIU/L, and class D is 45.40 mIU/L. Based on the results of research conducted regarding the determination of the maturity level of male Brekfish which was determined from the results of TKG, IKG, IG, and total levels of Follicle Stimulating Hormone (FSH), it can be concluded that the male Brek fish in this study reached maturity at the time of body length. reached 13-14.9 cm (group D) because at that size the fish began to mature gonads as indicated by the TKG IV value, and had the highest IKG, GI, cell density and FSH levels.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522080402 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 29 May 2023 02:23 |
Last Modified: | 29 May 2023 02:23 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200505 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
HILCHAM NURROHMAN S.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |