Rasyad, Fahri Armand and Prof. Dr. Sc. Asep Awaludin, P., S.Pi, MP (2023) Analisis Profil Pertumbuhan Dan Nilai Kandungan Gizi Duckweed (Spirodela polyrhiza) Yang Dikultur Dengan Perbedaan Media Tanam Sebagai Potensi Pangan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Populasi Indonesia yang meningkat dan kota-kota yang berkembang pesat menyebabkan degradasi ekosistem yang cepat karena perubahan penggunaan lahan, polusi air, eksploitasi sumber daya air yang berlebihan, dan masuknya spesies baru ke dalam ekosistem. Salah satu spesies tersebut adalah duckweed. Duckweed (Spirodela polyrhiza) adalah tanaman air kecil invasif yang ditemukan mengambang di atas air, tersebar luas di seluruh dunia dan memiliki kandungan gizi yang bagus sehingga berpotensi menjadi pangan manusia. Media yang digunakan untuk menumbuhkan duckweed (Spirodela polyrhiza) untuk pangan manusia adalah media berupa pupuk NPK dan media larutan Hoagland. Penggunaan media air limbah budidaya ikan lele adalah dengan memanfaatkan sisa air limbah budidaya ikan lele, dimana dalam 1 Liter air limbah budidaya lele mengandung Nitrogen (N) sebesar 137,375 mg/L, Fosfor (P) sebesar 274,750 mg/L dan Kalium (K) berkisar 129,590 mg/L. Sehingga, untuk melihat potensi Spirodela polyrhiza untuk konsumsi manusia perlu dilakukan pembudidayaan dengan rasio air limbah budidaya ikan lele yang berbeda, serta menilai apakah Spirodela polyrhiza yang diperoleh memiliki kandungan gizi yang lebih baik dengan melihat perbedaan rasio tersebut dan apakah air limbah budidaya lele dapat mempengaruhi profil pertumbuhan dan nilai gizi duckweed (Spirodela polyrhiza). Penelitian tahap II bertujuan untuk menganalisis nilai gizi yaitu kandungan protein, lemak, karbohidrat, air dan abu pada Spirodela polyrhiza dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap untuk mengetahui pengaruh perbedaan rasio media tanam berupa air limbah budidaya lele intensif pada proses kultur dapat mempengaruhi nilai gizi Duckweed (Spirodela polyrhiza) sebagai potensi pangan. Pengujian ini dilakukan menggunakan perbedaan rasio air limbah budidaya lele dan aquades sebesar 2,5% : 97,5%, 5% : 95%, 10% : 90%, 50% : 50% dan 100% : 0%. Penelitian mengenai “Analisis Profil Pertumbuhan Dan Nilai Kandungan Gizi Duckweed (Spirodela Polyrhiza) Yang Dikultur Dengan Perbedaan Media Tanam Sebagai Potensi Pangan” menunjukkan bahwa penggunaan rasio air limbah budiaya lele iyang berbeda berpengaruh nyata terhadap profil pertumbuhan dan nilai gizi duckweed (Spirodela polyrhiza). Hasil perlakuan terbaik mengenai profil pertumbuhan untuk pengamatan pertumbuhan dan pengukuran biomassa terdapat pada perlakuan P3, yakni dengan menggunakan perbandingan air limbah budidaya lele intensif dengan aquades sebesar 10% : 90%. Hasil perlakuan terbaik mengenai nilai gizi duckweed (Spirodela polyrhiza) untuk kadar protein terdapat pada perlakuan K1 yakni perlakuan kontrol dengan media NPK. Hasil kadar karbohidrat tertinggi terdapat pada perlakuan P3 yakni dengan menggunakan perbandingan air limbah budidaya lele dengan aquades sebesar 10% : 90%. Hasil kadar lemak tertinggi terdapat pada perlakuan P4 yakni dengan menggunakan perbandingan air limbah budidaya lele dengan aquades sebesar 5% : 95%. Hasil kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan K1 yakni perlakuan kontrol dengan media NPK. Terakhir hasil kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan P5 yakni dengan menggunakan perbandingan air limbah budidaya lele dengan aquades sebesar 2,5% : 97,5%.
English Abstract
Indonesia's increasing population and rapidly expanding cities are causing rapid degradation of ecosystems due to land use change, water pollution, over-exploitation of water resources, and introduction of new species into ecosystems. One such species is duckweed. Duckweed (Spirodela polyrhiza) is a small invasive aquatic plant found floating in water, widely distributed worldwide and has good nutritional value making it a potential human food item. The media used to grow duckweed (Spirodela polyrhiza) for human food are NPK fertilizer media and Hoagland solution media. The use of catfish farming wastewater media is by utilizing the remaining catfish farming wastewater, where in 1 liter of catfish farming wastewater contains Nitrogen (N) of 137.375 mg/L, Phosphorus (P) of 274.750 mg/L and Potassium (K) around 129.590 mg/L. Thus, to see the potential of Spirodela polyrhiza for human consumption, it is necessary to cultivate it with different ratios of catfish farming wastewater, and assess whether the Spirodela polyrhiza obtained has better nutritional content by looking at the difference in these ratios and whether the catfish farming wastewater can affect the profile growth and nutritional value of duckweed (Spirodela polyrhiza). Phase II of the study aimed to analyze the nutritional value, namely the content of protein, fat, carbohydrates, water and ash in Spirodela polyrhiza using a Completely Randomized Design to determine the effect of differences in the ratio of planting media in the form of intensive catfish aquaculture waste water in the culture process can affect the nutritional value of Duckweed (Spirodela polyrhiza) as potential food. This test was carried out using the difference in the ratio of catfish culture wastewater and aquades of 2.5% : 97.5%, 5% : 95%, 10% : 90%, 50% : 50% and 100% : 0%. Research on "Analysis of Growth Profiles and Nutritional Values of Duckweed (Spirodela Polyrhiza) Cultured With Different Growing Media As Food Potential" shows that the use of different ratios of wastewater from catfish farming has a significant effect on the growth profile and nutritional value of duckweed (Spirodela polyrhiza). The best treatment results regarding the growth profile for growth observation and biomass measurement were found in the P3 treatment, namely by using a ratio of intensive catfish farming wastewater to distilled water of 10%: 90%. The best treatment results regarding the nutritional value of duckweed (Spirodela polyrhiza) for protein content were found in treatment K1, namely the control treatment with NPK media. The results of the highest carbohydrate content were found in the P3 treatment, namely by using a ratio of 10%: 90% of catfish aquaculture waste water. The results of the highest fat content were found in the P4 treatment, namely by using a ratio of catfish farming waste water to distilled water of 5%: 95%. The results of the highest water content were found in the K1 treatment, namely the control treatment with NPK media. Finally, the results of the highest ash content were found in treatment P5, namely by using a ratio of catfish aquaculture waste water to distilled water of 2.5%: 97.5%.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522080385 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 26 May 2023 06:51 |
Last Modified: | 26 May 2023 06:51 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200468 |
Text (MASA MASA EMBARGO)
FAHRI ARMAND RASYAD.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |