Dinni, Dyah Amallia and Ade Yamindago,, S.Kel., M.P., M.Sc., Ph.D and Dian Aliviyanti,, S.Si., M.Si (2022) Studi Pustaka Mengenai Antibiotik di Perairan Cina. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Emerging pollutant merupakan jenis mikro polutan yang diproduksi dari berbagai sumber. Pharmaceutical and personalcare products (PPCPs) merupakan salah satu polutan lingkungan perairan yang disebut sebagai emerging pollutant karena kehadirannya telah dideteksi sejak dulu akan tetapi baru mendapat perhatian khusus oleh kalangan akademisi dan masyarakat. Antibiotik merupakan kategori PPCP yang baru-baru ini mendapatkan perhatian dari kalangan akademisi dan masyarakat karena banyak residunya yang diketahui terdeteksi di perairan. Pada umumnya, antibiotik mudah terdegradasi dengan cepat oleh organisme di lingkungan dengan persistensi yang lebih rendah sehingga menurunkan tingkat resiko pada dinamika ekosistem perairan. Akan tetapi, antibiotik di perairan dikhawatirkan dapat menyebabkan hal-hal yang dapat menganggu kestabilan ekologi perairan. China merupakan produsen dan konsumen utama antibiotik di dunia. Meskipun berperan sebagai produsen dan konsumen antibiotik terbesar di dunia, Cina masih belum memiliki kebijakan dan peraturan yang relevan tentang pengendalian penggunaan antibiotic. Antibiotik dikenal secara luas sebagai obat yang digunakan untuk pencegahan atau pengobatan infeksi bakteri dengan menghambat pertumbuhan hingga mematikan bakteri dan sebagai pendukung pembantu sistem kekebalan alami tubuh dalam melawan infeksi bakteri. Penggunaan antibiotik dalam skala besar berkesempatan menyisakan residu kompleks yang akan mempengaruhi stabilitas dinamika lingkungan perairan. Antibiotik yang berada pada lingkungan perairan merupakan sisa residu antibiotik yang gagal tersaring sempurna pada berbagai bidang industri. Di berbagai wilayahperairan laut di China, distribusi spasial antibiotik sangat bervariasi, dan perbedaan ini terkait erat dengan struktur industri lokal, cara pembuangan antibiotik dalam industri farmasi, dan cara penggunaan antibiotik dalamberbagai sektor industry. Antibiotik di lingkungan perairan dapat dipengaruhi oleh fotolisis, suhu, pH, faktor pengenceran, populasi bakteri, logam berat, dan waktu tinggal hidrolik, yang menyebabkan ketidakkonsistenan konsentrasinya. Antibiotik di lingkungan dapat terakumulasi dan mensintesis senyawa beracun dalam organisme akuatik, yang dapat menimbulkan risiko potensial bagi kesehatan manusia dan hewan.
English Abstract
Emerging pollutant is a type of micro-pollutant produced from various sources. Pharmaceutical and personal care products (PPCPs) are one of the aquatic environmental pollutants referred to as emerging pollutants because their presence has been detected long ago but has only recently received special attention by academics and the public. Antibiotics are a category of PPCPs that have recently received attention from academia and society because many of their residues are known to be detected in waters. In general, antibiotics are easily degraded quickly by organisms in the environment with lower persistence, thus reducing the level of risk to the dynamics of aquatic ecosystems. However, it is feared that the presence of antibiotics in the water may cause issues that may destabilize the aquatic ecology. China is a major producer and consumer of antibiotics in the world. Despite being the world's largest producer and consumer of antibiotics, China still lacks relevant policies and regulations on controlling antibiotic use. Antibiotics are widely recognized as drugs used for the prevention or treatment of bacterial infections by inhibiting the growth to death of bacteria and as auxiliary support for the body's natural immune system in fighting bacterial infections. The use of antibiotics on a large scale has the opportunity to leave complex residues that will affect the stability of the dynamics of the aquatic environment. Antibiotics in the aquatic environment are residual antibiotic residues that fail to be completely filtered in various industrial fields. In various marine water areas in China, the spatial distribution of antibiotics varies greatly, and these differences are closely related to the local industrial structure, the way antibiotics are disposed of in the pharmaceutical industry, and the way antibiotics are used in various industrial sectors. Antibiotics in the aquatic environment can be affected by photolysis, temperature, pH, dilution factors, bacterial population, heavy metals, and hydraulic residence time, leading to inconsistency in their concentration. Antibiotics in the environment can accumulate and synthesize toxic compounds in aquatic organisms, which may pose potential risks to human and animal health.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522080379 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 26 May 2023 06:29 |
Last Modified: | 26 May 2023 06:29 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200459 |
Text (MASA MASA EMBARGO)
Dyah Amallia Dinni.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (1MB) |
Actions (login required)
View Item |