Struktur Komunitas Perifiton pada Enhalus acoroides di Taman Nasional Baluran, Situbondo

Arifianti, Dwi Nurjanatin and Citra Satrya Utama Dewi,, S.Pi., M.Si and Andik Isdianto,, ST.MT (2023) Struktur Komunitas Perifiton pada Enhalus acoroides di Taman Nasional Baluran, Situbondo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Perifiton merupakan biota penempel yang hidupnya pada suatu substrat. Padang lamun dan perifiton berasosiasi membentuk sistem ekologi. Padang lamun menyediakan tempat menempel atau habitat bagi organisme perifiton. Perifiton sendiri merupakan salah satu penghasil produktivitas primer di perairan. Taman Nasional Baluran merupakan salah satu Taman Nasional yang didalamnya terdapat habitat daratan dan perairan, serta merupakan kawasan perlindungan yang mempunyai ekosistem alami dan asli. Salah satu ekosistem di kawan Taman Nasional Baluran adalah ekosistem lamun. Ekosistem lamun sendiri dihuni oleh beberapa komunitas yang beragam, baik dari hewan maupun tumbuhan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keanekaragaman struktur komunitas dari perifiton asosiasi padang lamun. Penelitian dilakukan pada rentang bulan Mei-Juni 2022 di Taman Nasional Baluran. Data yang diambil dalam mendukung penelitian ini adalah data suhu, salinitas, oksigen terlarut, pH, nutrien (nitrat dan fosfat), data tutupan lamun serta data perifiton. Pengambilan parameter perairan fisika dan kimia dilakukan secara langsung ditempat atau in-situ. Pengambilan data tutupan lamun dan sampel perifiton dilakukan menggunakan transek kuadran berukuran 50 x 50 cm2. Analisis struktur komunitas perifiton meliputi kelimpahan, indeks keanekaragaman, indeks keragaman dan indeks dominansi. Hasl penelitian menunjukkan bahwa kondisi parameter kimia dan fisika dari seluruh tempat penelitian relatif stabil untuk kehidupan organisme perfifiton. Tutupan lamun juga rata rata termasuk dalam kondisi padat dengan kondisi yang cukup optimal. Tutupan lamun Enhalus acoroides tertinggi didapatkan di Pantai Sirondo dengan tutupan sebesar 43.09 % termasuk dalam kategori sedang dan tutupan terendah di Pantai Trisik sebesar 7.39 % termasuk dalam kategori jarang. Spesies terbanyak jenis perifiton berasal dari kelas Bacillariophyceae dengan 12 spesies dan paling sedikit dari kelas Dinophyceae, Coscinodiscophyceae serta Eurotatoria dengan masing masing ditemukan 1 jenis spesies. Kelimpahan perifiton tertinggi berasal dari kelas Bacillariophyceae dengan presentase 60%. Keadaan struktur komunitas perifiton pada tiap indeksnya bernilai sama, yaitu nilai keanekaragaman kategori sedang, nilai keseragaman berkategori tinggi dan nilai dominansi bernilai rendah. hal tersebut mengindikasikan bahwa perifiton sebagai salah satu penyedia produktivitas perairan dalam keadaan seimbang dan tidak terlalu mendapatkan tekanan ekologis akan keberadaannya, sehingga dapat mencapai keadaan seimbang pada struktur komunitasnya.

English Abstract

Periphyton is an attached biota that lives on a substrate. Seagrass meadows and periphyton associate to form an ecological system. Seagrass meadows provide a place of attachment or habitat for periphyton organisms. Periphyton itself is one of the producers of primary productivity in the waters. Baluran National Park is one of the National Parks in which there are land and water habitats, and is a protected area that has natural and native ecosystems. One of the ecosystems in the Baluran National Park is the seagrass ecosystem. The seagrass ecosystem itself is inhabited by several diverse communities, both animals and plants. This research was conducted to determine the diversity of community structure of seagrass association periphyton The research was conducted in the range from May to June 2022 in Baluran National Park. The data collected to support this research were temperature, salinity, dissolved oxygen, pH, nutrients (nitrate and phosphate), seagrass cover data and periphyton data. The physical and chemical water parameters are taken directly on the spot or in-situ. Data collection on seagrass cover and periphyte samples was carried out using a 50 x 50 cm2 quadrant transect. Periphyton community structure analysis includes abundance, diversity index, diversity index and dominance index. The results showed that the conditions of the chemical and physical parameters of all research sites were relatively stable for the life of perphyton organisms. On average, seagrass cover is included in dense conditions with quite optimal conditions. The highest seagrass cover od Enhalus acoroides was found in Sirondo Beach with a cover of 43.09% which was included in the medium category and the lowest cover was in Lempuyang Beach with 7.39% which was included in the rare category. The most species of periphyton species came from the Bacillariophyceae class with 12 species and the least were from the Dinophyceae, Coscinodiscophyceae and Eurotatoria classes with 1 species each found. The highest abundance of periphyton comes from the Bacillariophyceae class with a percentage of 60%. The condition of the periphyton community structure in each index has the same value, namely the diversity value is in the moderate category, the uniformity value is in the high category and the dominance value is low. This indicates that periphyton as one of the providers of aquatic productivity is in a balanced state and does not get too much ecological pressure on its existence, so that it can achieve a balanced state in its community structure.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080014
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 26 May 2023 06:21
Last Modified: 26 May 2023 06:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200454
[thumbnail of MASA MASA EMBARGO] Text (MASA MASA EMBARGO)
Dwi Nurjanatin A.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item