Pengaruh Penggunaan Batu Aerasi yang Berbeda terhadap Sintasan dan Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Pada Sistem Bioflok

Siswanto, Dony Dwi and Dr. Yunita Maimunah,, S.Pi., M.Sc. and Aulia Rahmawati,, S.P., M.Sc. (2023) Pengaruh Penggunaan Batu Aerasi yang Berbeda terhadap Sintasan dan Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Pada Sistem Bioflok. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Peningkatan permintaan pasar mendorong pembudidaya untuk meningkatkan produktifitas ikan nila. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu menerapkan budidaya ikan nila dengan sistem bioflok. Akan tetapi, permasalahan yang sering terjadi pada pemeliharaan ikan nila pada sistem bioflok yaitu penurunan oksigen terlarut yang disebabkan adanya bakteri yang menyerap oksigen sehingga ketersediaan oksigen terlarut menjadi tidak stabil. Bakteri yang terdapat pada bioflok umumnya ialah Bacillus sp. Maka dari itu, diperlukan penggunaan sistem aerasi yang optimal untuk menyediakan oksigen yang baik agar ikan dan bakteri dapat hidup dalam sistem bioflok. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan batu aerasi yang berbeda terhadap sintasan dan pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan dalam penelitian ini yaitu perlakuan kontrol (tanpa diberi aerasi), perlakuan A (pemberian Aerasi Fine Bubble airstone), dan perlakuan B (perlakuan pemberian Aerasi coarse Bubble Airstone) yang diulang sebanyak 3 kali disetiap perlakuan. Ikan nila yang digunakan memiliki ukuran 7 cm dan berat rerata 5,26±0,26 gram, menggunakan padat tebar sebanyak 18 ekor/akuarium. Pemeliharaan ikan nila dilakukan di akuarium ukuran 60x30x30 cm bervolume 45 liter selama 28 hari. Parameter penelitian ini yaitu kelulushidupan, pertumbuhan berat mutlak, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, kepadatan flok dan kualitas air (Amonia, DO, pH, dan suhu). Hasil kelulushidupan memiliki rerata nilai SR pada perlakuan K sebesar 55,57%, perlakuan A (98,15%) dan perlakuan B (88,89%). Pertumbuhan berat mutlak ikan nila (O. niloticus) pada perlakuan A memiliki nilai yang lebih besar (3,47 gram) jika dibandingkan dengan perlakuan B (2,82 gram) dan kontrol (2,28 gram). Kondisi ini juga terjadi pada laju pertumbuhan spesifik dimana perlakuan A memiliki nilai SGR tertinggi yaitu sebesar 1,69%/hari jika dibandingkan dengan perlakuan B (1,49%/hari) dan K (1,26%/hari). Tingginya nilai SGR yang didapat pada pelakuan A berbanding lurus dengan nilai FCR yang semakin rendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya (1,70). Hasil parameter kepadatan flok menunjukkan pertumbuhan flok yang signifikan terjadi pada perlakuan A dengan nilai sebesar 70 ml/l, sedangkan perlakuan kontrol mendapatkan hasil terendah dengan kepadatan flok sebesar < 20 ml/l. Kualitas air pH dan suhu berada dalam kisaran optimal, sedangkan kadar oksigen terlarut (DO) dan amonia pada perlakuan kontrol menunjukkan nilai yang kurang optimal untuk pemeliharaan ikan nila. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu pemberian batu aerasi yang berbeda berpengaruh terhadap sintasan dan pertumbuhan ikan nila (O. niloticus). Perlakuan terbaik yaitu pada perlakuan A dengan jenis batu aerasi yaitu Fine Bubble Air Stone. Adapun saran yang dapat diberikan yaitu diharapkan melakukan pengujian komposisi nutrisi dari komponen penyusun flok sehingga dapat mengetahui sumber penyebab peningkatan sintasan dan pertumbuhan ikan nila yang dipelihara selama penelitian.

English Abstract

Increasing market demand encourages cultivators to increase tilapia productivity. One of the efforts made is implementing tilapia cultivation with the biofloc system. However, the problem that often occurs in rearing tilapia in the biofloc system is a decrease in dissolved oxygen caused by bacteria absorbing oxygen so that oxygen availability becomes unstable. The bacteria found in biofloc are generally Bacillus sp. Therefore, it is necessary to use an optimal aeration system to provide good oxygen so that fish and bacteria can live in the biofloc system. The purpose of this study was to determine the effect of using different aeration stones on the survival and growth of tilapia (Oreochromis niloticus). This study used an experimental method with a completely randomized design (CRD). The treatment in this study was control treatment (without aeration), treatment A (fine bubble airstone aeration), and treatment B (coarse bubble airstone aeration treatment) which was repeated 3 times for each treatment. The tilapia used had a size of 7 cm and an average weight of 5.26 ± 0.26 grams, using a dense stocking of 18 fish/aquarium. Tilapia maintenance was carried out in an aquarium measuring 60x30x30 cm with a volume of 45 liters for 28 days. The parameters of this study were survival, matic weight growth, specific growth rate, feed conversion ratio, flock density and water quality (ammonia, DO, pH, and temperature). The survival results had an average SR value in treatment K of 55.57%, treatment A (98.15%) and treatment B (88.89%). The absolute weight growth of tilapia (O. niloticus) in treatment A had a greater value (3.47 grams) when compared to treatment B (2.82 grams) and control (2.28 grams). This condition also occurs at specific growth rates where treatment A has the highest SGR value of 1.69%/day compared to treatments B (1.49%/day) and K (1.26%/day). The high SGR value obtained in treatment A is directly proportional to the lower FCR value compared to the other treatments (1.70). The results of the floc density parameter showed that significant floc growth occurred in treatment A with a value of 70 ml/l, while the control treatment had the lowest results with a floc density of <20 ml/l. Water pH quality and temperature were within the optimal range, while the levels of dissolved oxygen (DO) and ammonia in the control treatment showed less than optimal values for tilapia maintenance. The conclusion of this study is the provision of aeration stone which affects the survival and growth of tilapia (O. niloticus). The best treatment was treatment A with a type of aeration stone, namely Fine Bubble Air Stone. As for the advice that can be given, it is advisable to cast the nutritional composition of the constituent components of the flock so that they can find out the causes of increased survival and growth of tilapia that are maintained during the study

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080013
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.3 Culture of cold-blooded vertebrates
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 26 May 2023 06:16
Last Modified: 26 May 2023 06:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200452
[thumbnail of MASA MASA EMBARGO] Text (MASA MASA EMBARGO)
DONY DWI SISWANTO.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item