Berutu, Boy Christian and Feni Iranawati, S.Pi.,, M.Si, Ph.D and Ir. Aida Sartimbul,, M.Sc, Ph.D (2022) Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Ekowisata Mangrove Sicanang, Kecamatan Medan Belawan Sumatera Utara. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pemanfaatan ekosistem mangrove sebagai kawasan ekowisata diharapkan tetap terjaga kelestariannya dengan dilakukannya evaluasi kondisi Kawasan sebagai salah satu strategi pengelolaan mempelajari, memanfaatkan dan mengamankan ekosistem. Salah satu daerah yang telah menerapkannya adalah Kelurahan Belawan Sicanang yang terletak di Kota Medan, Sumatera Utara. Ekowisata mangrove Sicanang, Belawan telah ada sejak tahun 2015 dengan inisiasi yang dilakukan oleh POKDARWIS dan YAGASU (Yayasan Gajah Sumatera), dalam memanfaatkan ekosistem mangrove yang telah disepakati secara Bersama menjadi kawasan Ekowisata Mangrove Sicanang. Namun sejak YAGASU memberhentikan Kerjasama, beberapa permasalahan yang muncul menyebabkan kualitas dari kawasan tersebut semakin buruk sehingga wisatawan yang berkunjung semakin hari semakin sedikit. Maka dari itu, tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah Kawasan ekowisata mangrove Sicanang, Belawan masih memiliki potensi yang dapat dikembangkan dan dilestarikan, serta untuk menganalisis indeks kesesuaian wisata dan daya daya dukung Kawasan wisata. Penelitian ini meliputi analisis jenis mangrove, analisis ketebalan mangrove, analisis kerapatan jenis mangrove, pasang surut dan objek biota. Pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara dan studi Pustaka. Pengambilan data jenis mangrove dan kerapatan jenis mangrove menggunakan metode Line Transect Plot dan data pasang surut diperoleh dari BMKG stasiun Belawan yang kemudian nantinya data yang diperoleh dianalisa dan disajikan dalam bentuk grafik. Analisis kesesuaian wisata menggunakan Indeks Kesesuaian Wisata (IKW) yang digunakan untuk mennetukan tingkat kesesuaian suatu kawasan ekowisata dan analisis daya dukung kawasan dilakukan dengan cara perhitungan menggunakan rumus Daya Dukung Kawasan (DDK) berdasarkan jenis kegiatan dari penggunahan lahan di ekowisata mangrove Sicanang. Berdasarkan hasil yang diperoleh diketahui bahwa ekowisata mangrove Sicanang masih memiliki potensi yang dapat dikembangkan dan dilestarikan berupa Mangrove Education, Photography, Tracking, Memancing, Piknik dan Berperahu. Hasil analisis kesesuaian wisata menunjukkan bahwa kawasan ekowisata mangrove Sicanang termasuk ke dalam kategori Sesuai (S2) dengan nilai rata-rata 66,66%. Perhitungan daya dukung kawasan ekowisata mangrove Sicanang yang dilakukan memperoleh total nilai sebanyak 137. Nilai ini merupakan jumlah maksimal wisatawan yang dapat ditampung oleh kawasan ekowisata mangrove Sicanang dalam satu hari dengan estimasi waktu yang disediakan oleh pengelola adalah 10 jam terhitung mulai pukul 08:00-18:00 WIB.
English Abstract
Utilization of mangrove ecosystems as ecotourism areas It is hoped that its sustainability will be maintained by conducting a condition evaluation The area as one of the management strategies is studying, utilizing and protect the ecosystem. One area that has implemented it is the Belawan Sicanang Village which is located in Medan City, Sumatra North. Sicanang mangrove ecotourism, Belawan has existed since 2015 with an initiation by POKDARWIS and YAGASU (Elephant Foundation Sumatra), in utilizing the agreed mangrove ecosystem together to become the Sicanang Mangrove Ecotourism area. But since YAGASU terminated Cooperation, several problems arose causing the quality of the area to get worse so that tourists fewer and fewer visitors. Therefore, the aim of the research This is to find out whether the Sicanang mangrove ecotourism area, Belawan still has potential that can be developed and preserved, as well as for analyze the tourism suitability index and the carrying capacity of the tourist area. This research includes analysis of mangrove species, thickness analysis mangroves, density analysis of mangrove species, tides and biota objects. Data collection was carried out by observation, interviews and literature study. Retrieval of data on mangrove species and density of mangrove species using Line Transect Plot method and tidal data obtained from BMKG station Belawan which later the data obtained will be analyzed and presented in graphic form. Tourism suitability analysis using the Conformity Index Travel (IKW) which is used to determine the level of suitability of a ecotourism area and analysis of the carrying capacity of the area is done in a way calculations using the formula based on the Regional Carrying Capacity (DDK). types of land use activities in Sicanang mangrove ecotourism. Based on the results obtained, it is known that mangrove ecotourism Sicanang still has potential that can be developed and preserved in the form of Mangrove Education, Photography, Tracking, Fishing, Picnic and boating. The results of the tourism suitability analysis show that the area Sicanang mangrove ecotourism is included in the appropriate category (S2) with the average value of 66.66%. Calculation of the carrying capacity of the mangrove ecotourism area The Sicanang that was carried out obtained a total score of 137. This value is the maximum number of tourists that can be accommodated by an ecotourism area mangrove Sicanang in one day with estimated time provided by management is 10 hours starting at 08:00-18:00 WIB.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522080369 |
Subjects: | 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 26 May 2023 02:25 |
Last Modified: | 26 May 2023 02:25 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200400 |
Text (MASA MASA EMBARGO)
Boy Christian Berutu.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |