Khafidz, Ahmad Nur and Tiwi Nurjannati Utami,, S.Pi, MM. (2023) Studi Komparasi Profitabilitas dan Risiko Usaha Budidaya Perikanan Sistem Tradisional dengan Semi Intensif di Kampung Bandeng Desa Pangkahwetan Kabupaten Gresik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Polikultur adalah sistem budidaya dengan memelihara dua atau lebih spesies ikan pada suatu lahan perairan di suatu waktu. Salah satu desa yang mengembangkan polikultur adalah Desa Pangkahwetan. Namun produksi budidaya di Kabupaten Gresik pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 1,8 % dibanding tahun 2019, dan penurunan produksi ikan atau udang yang dipelihara dalam tambak sebesar 15,5 %. Menurunnya hasil produksi dan produktivitas menunjukkan indikasi adanya risiko yang mempengaruhi tingkat keuntungan usaha budidaya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisan profitabilitas dan risiko usaha budidaya perikanan di Desa Pangkahwetan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur biaya, tingkat penerimaan, profitabilitas, risiko usaha budidaya perikanan secara finansial, dan uji beda independent z yang dilaksanakan di Kampung Bandeng, Desa Pangkahwetan, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik. Metode penelitian yang digunakan merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan sumber data yang menggunakan data primer berupa input dan output dari budidaya polikultur sedangkan data sekunder yang digunakan berupa jumlah pembudidaya, jumlah kelompok, dan data produksi dari Dinas Perikanan Gresik. Metode pengambilan data yang digunakan berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi dari kegiatan budidaya di Pangkahwetan sedangkan untuk mengolah data menggunakan aplikasi excel dan spss. Berdasarkan hasil penelitian bahwa struktur biaya dan penerimaan lebih tinggi semi intensif, untuk profitabilitas dari segi keuntungan dan rentabilitas semi intensif lebih tinggi akan tetapi dianalisis R/C teknologi tradisional lebih efisien dibandingkan semi intensif. Analisis risiko dari segi biaya dan keuntungan semi intensif lebih tinggi dibandingkan tradisional tetapi di segi penerimaan tradisional lebih tinggi. Berdasarkan uji z dinyatakan bahwa semi intensif dengan tradisional ternyata terdapat perbedaan nyata di segi biaya, penerimaan dan keuntungan, akan tetapi dalam segi risiko kedua teknologi tersebut tidak terdapat perbedaan nyata. Artinya, menginvestasikan modal ke budidaya bandeng secara tradisional lebih menguntungkan dibanding menginvestasikan modal ke budidaya bandeng secara semi intensif.
English Abstract
Polyculture is a cultivation system by keeping two or more species of fish in one aquatic area at a time. One of the villages that has developed polyculture is Pangkahwetan Village. However, aquaculture production in Gresik Regency in 2020 decreased by 1.8% compared to 2019, and decreased production of fish or shrimp kept in ponds by 15.5%. The decline in production and productivity shows an indication of the existence of risks that affect the profit level of cultivation businesses. Therefore, this research was conducted to analyze the profitability and risk of aquaculture business in Pangkahwetan Village The purpose of this study was to analyze the cost structure, level of acceptance, profitability, financial risk of aquaculture business, and independent z different tests conducted in Kampung Bandeng, Pangkahwetan Village, Ujungpangkah District, Gresik Regency. The research method used is a quantitative descriptive research type with data sources using primary data in the form of input and output from polyculture cultivation while secondary data used is the number of cultivators, number of groups, and production data from the Gresik Fisheries Service. The data collection method used was in the form of interviews, observation, and documentation of cultivation activities in Pangkahwetan while data processing uses Excel and SPSS applications. Based on the results of the study that the structure of costs and revenues is higher in semi-intensive, for profitability in terms of profit and profitability of semi-intensive is higher, but the R/C analysis of traditional technology is more efficient than semi-intensive. Risk analysis in terms of costs and benefits semi-intensive is higher than traditional but in terms of traditional revenue is higher. Based on the z test it was stated that semi-intensive and traditional turned out to have significant differences in terms of costs, revenues and benefits, but in terms of risks the two technologies had no significant differences. That is, investing capital in traditional milkfish cultivation is more profitable than investing capital in semi-intensive milkfish cultivation.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523080004 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.3 Other extractive industries > 338.37 Products > 338.372 Products of fishing, whaling, hunting, trapping > 338.372 7 Products of fishing, whaling, hunting, trapping (Fishing) |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Agrobisnis Perikanan |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 25 May 2023 02:49 |
Last Modified: | 25 May 2023 02:49 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/200306 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
AHMAD NUR KHAFIDZ.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |