Sitepu, Prima Jaya and MP, Dr. Ir Ary Musthofa Ahmad (2023) Analisiis Finansial Pengeringan Daun Kemangi Menggunakan Pengering Hybrid Tenaga Surya dan LPG. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kemangi (Ocimum sanctum L.) merupakan tanaman yang mudah didapatkan dan tersebar hampir diseluruh Indonesia karena dapat tumbuh liar maupun dibudidayakan dan banyak dijumpai di Indonesia sebagai tanaman yang kaya akan manfaat, salah satu manfaat tanaman kemangi di Indonesia yaitu sebagai sayuran untuk pemacu selera makan. Upaya yang dapat dikalkukan unruk meningkatkan nilai ekonomi dan memperpanjang umur simpan yaitu dmelakukan pengolahan. Salah satu produk hasil olahan yang dapat meningkatkan nilai jual pada sayuran yaitu dengan mengolahnya menjadi tepung. Sebelum melakukan proses penepungan maka perlu dilakukan proses pengeringan terlebih dahulu dengan tujuan untuk mengurangi kadar air pada bahan agar dapat mempermudah proses penepungan. Pada proses pengolahan daun kemangi dibutuhkan peralatan, bahan baku, dana sumber daya manusia. Dalam hal ini, perlu didlakukan perhitungan aspek finansial untuk membandingkan antaa oenerimaan dana pengeluaran, dan kelayakan finansial pada proses produksi tepung bawang daun kemangi. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan tahapan pembuatan tepung dau kemangi dengan peralatan sederhana danmenghitung analisis finansial tepung daun kemangi dengan peralatan sederhana yagn berkaitan dengan RH, suhu, kadar air serta menghitung kelayakan finansial pada produksi tepung daun kemangi. Proses pengeringan yang dilakukan pada penelitian ini adalah menggunakan rumah pengering ERK hybrid teanaga mataharidan gas LPG. Penggunaan sinar matahari dilakukan pada pukul 0.7.00 WIB- 18.00 WIB dan penggunaan gas LPG dilakukan pada pada pukul 21.00 WIB. Setelah melakukan pengeringan selanjutnya daun kemangi akan dihaluskan menggunakan blender. Kadar air pada daun kemagni menggunakan basis basah dengan hasil sebesar 10,83% - 22,74 %, nilai RH tertinggi di dalam rumah pengering daalah pada pukul 07.00 WIB dengan RH sebesar 69% dan terendah pada pukul 14.00 WIB dengan RH sebesar 35%. Dalam 1 kali produksi menghasilkan tepung daun kemangi sebanyak 12 kemasan dengan berat masing masing 20 gram, biaya produksi selama 1 tahun atau 300 kali produksi sebesar Rp.80.587.851.- produk yang dihasilkan sebanyak 3600 unit degan harga pokok produksi (HPP) per unit unttuk berat bersih sebesar 20 gram seesar Rp.22.386,-harga jual per unit produksi tepung daun kemangi sebesar Rp.31.339,72,-. Nilai NPV yang diperoleh sebesar Rp6.128.713,36.-.B/C ratio sebesar 1.19, IRR sebesar 21%,waktu pengembalian atau payback period selama 3 tahun, BEP (rupiah) sebesar Rp59.754.505,- dan BEP (unit) sebesar 1907 unit.
English Abstract
Basil (Ocimum sanctum L.) is a plant that is easily available and sold in almost all of Indonesia because it can grow wild or cultivated and is often found in Indonesia as a plant that is rich in benefits, one of the benefits of basil in Indonesia is as a vegetable to stimulate appetite. Efforts that can be made to increase economic value and extend shelf life are processing. One of the processed products that can increase the selling value of vegetables is by processing them into flour. Before carrying out the flouring process, it is necessary to carry out the coloring process first with the aim of reducing the water content in the material in order to facilitate the flouring process. The process of processing basil leaves requires equipment, raw materials, and human resource funds. In this case, it is necessary to calculate the financial aspect to compare the receipt of expenditure funds, and the financial feasibility of the basil scallion flour production process. The purpose of this study was to determine the stages of making basil leaf powder using simple equipment and calculate the financial analysis of basil leaf powder using simple equipment related to RH, temperature, moisture content and calculating the financial feasibility of basil leaf flour production. The drying process carried out in this study was using a hybrid ERK drying house with solar power and LPG gas. The use of sunlight is carried out at 0.7.00 WIB- 18.00 WIB and the use of LPG gas is carried out at 21.00 WIB. After drying, the basil leaves will be mashed using a blender. The water content in kemagni leaves uses a wet basis with a yield of 10.83% - 22.74%, the highest RH value in the drying chamber is at 07.00 WIB with an RH of 69% and the lowest is at 14.00 WIB with an RH of 35%. In 1 production time, 12 packages of basil leaves flour are produced with a weight of 20 grams each, the production cost for 1 year or 300 production times is IDR 80,587,851.- the products produced are 3,600 units with the cost of production (HPP) per unit for a net weight of 20 grams it is Rp. 22,386, - the selling price per unit of basil leaf flour production is Rp. 31,339.72, -. The NPV value obtained is IDR 6,128,713.36.-. B/C ratio is 1.19, IRR is 21%, payback period is 3 years, BEP (rupiah) is IDR 59,754,505, - and BEP (unit) is Unit 1907.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0523100049 |
| Uncontrolled Keywords: | Alat Pengering Hybrid, Analisis finansial, Daun kemangi, Efek rumah kaca, Hybrid Dryer, Analysis, Basil Leaves, Greenhouse Effect |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
| Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
| Depositing User: | Sugeng Moelyono |
| Date Deposited: | 19 May 2023 06:53 |
| Last Modified: | 19 May 2023 06:53 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/199912 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Prima Jaya Sitepu.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |