Hubungan Antara Body Condition Score (BCS) Dengan Produksi Susu dan Konsumsi Pakan Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (PFH) Di Kecamatan Pujon

Yuwana, Wiwit Yoga and Prasetiyo, Ivan and Ibrahim, Abyan Taufiq and Awaly, Yonathan Cipta and Pratama, Dhani Putra and Faturrohman, Muhammad Piergi and Safera, Zouki Jasin and Al- Husaini, Dzaki Murtadlo and Prof.Dr.Ir. Tri Eko Susilorini,, MP.,IPM.,ASEAN Eng (2023) Hubungan Antara Body Condition Score (BCS) Dengan Produksi Susu dan Konsumsi Pakan Sapi Perah Peranakan Friesian Holstein (PFH) Di Kecamatan Pujon. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

BCS adalah metode yang dilakukan untuk mengetahui skor kondisi tubuh ternak baik secara visual maupun dengan menggunakan palpasi diarea lemak tubuh pada area tertentu yang bertujuan untuk mengetahui pencapaian standar kecukupan cadangan lemak tubuh yang dapat berpengaruh pada penampilan produksi susu. Ternak perah memiliki BCS dengan skor 1 – 5 yang diketahui melalui perabaan pada timbunan area lemak. Berdasarkan nilai skor dapat diartikan bahwa sapi dengan skor BCS 1 memiliki tubuh sangat kurus, skor 2 memiliki tubuh kurus, skor 3 memiliki tubuh cukup gemuk, skor 4 memiliki tubuh gemuk, skor 5 memiliki tubuh sangat gemuk. Produksi susu adalah faktor penting bagian dari beternak sapi perah sebab tingkat keberhasilan beternak sapi perah ditentukan dari idealnya produksi susu yang dihasilkan. Produksi susu yang ideal juga berhubungan dengan manajemen pemeliharaan ternak. Manajemen pemeliharaan ternak yang baik dapat menentukan kondisi tubuh ternak. Salah satu manajemen pemeliharaan sapi perah adalah memperhatikan kondisi BCS saat sapi perah akan laktasi. Pakan yang yang berkualitas juga dapat berpengaruh pada produksi susu dan BCS. Pemberian imbangan antara pakan hijauan dan konsentrat penting saat sapi sedang laktasi, karena sapi saat laktasi membutuhkan kecukupan nutrient untuk pemenuhan produksi susu dan menjaga kondisi tubuh agar tetap ideal. Penelitian dilakuakan di Kecamatan Pujon pada bulan Agustus 2021 hingga bulan Januari 2022. Materi dari penelitian ini adalah sapi perah laktasi berjumlah 61 ekor, Body Condition Score, produksi susu, dan bahan pakan meliputi konsentrat dan hijauan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey ke peternakan rakyat di Kecamatan Pujon. Metode pengambilan data BCS dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung. Data produksi susu dikumpulkan pada saat pemerahan pagi dan sore dengan pemerahan secara manual.. Proses koleksi data dilakukan dengan mengambil sampel berupa pakan dan konsumsi pakan sapi melalui wawancara dengan peternak seperti jumlah pemberian pakan perhari, sisa pakan perhari. Variabel yang diamati adalah produksi susu, BCS dan konsumsi pakan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rataan produksi susu nilai BCS 2 memiliki produksi susu yang rendah yaitu 13,93 ± 1,86 liter/ekor/hari. Nilai BCS 3 produksi susu sebesar 18,00 ± 2,13 liter/ekor/hari. Berdasarkan data hasil penelitian diketahui bahwa konsumsi hijauan segar rata – rata 19,86 – 27,48 kg/ekor/ hari dan konsumsi konsentrat antara 10,29 – 14,70 kg/ekor/hari. Konsumsi bahan kering paling tinggi berada pada sapi perah dengan BCS 3 yaitu 17,3 kg/ekor/hari dengan konsumsi BK hijauan dan konsentrat sebesar 7,28 kg/ekor/hari dan 10,10 kg/ekor/hari. Konsumsi bahan kering paling rendah pada BCS 2 sebesar 12,54 kg/ekor/hari dengan konsumsi hijauan dan konsentrat sebesar 5,14 kg/ekor/hari dan 7,40 kg/ekor/hari. Sapi perah dengan produksi susu rendah memiliki konsumsi BK sebesar 13,46. dan produksi susu tinggi memiliki konsumsi BK sebesar 16,10. Kesimpulan penelitian ini adalah hubungan antara BCS terhadap produksi susu dan konsumsi pakan sapi perah PFH laktasi adalah positif dan cukup kuat. Menjaga kondisi BCS yang ideal diperlukan saat sapi sedang laktasi karena pada BCS yang ideal sapi akan mencapai produksi susu yang maksimal. Konsumsi pakan saat sapi laktasi sebaiknya mengandung kandungan nutrient yang cukup untuk pemenuhan energi sebagai penunjang produksi susu, sehingga BCS sapi tidak semakin menurun.

English Abstract

The purpose of this study were to determine the relationship between BCS with milk production and feed intake of lactating PFH dairy cows. The study was carried out in Pujon District from August 2021 to January 2022. The date variable were BCS (by direct observation), milk production during one week (on morning and evening milking), feed intake. Method in this study by a survey method to smallholder farms in Pujon District. BCS data collection method is done by direct observation. Milk production data were collected during the morning and evening milking. Polynomial regression equation between BCS and milk production is Y = = −10,973 + 16,666X − 2,448X2 with correlation value is 0,49. polynomial regression equation between BCS and feed intake is Y = = −18,946 + 22,454X − 3,552X2 with correlation value is 0,62. Linear regression equation between milk production and feed intake is Y = 7,06 + 0,58X with correlation value is 0,49. The conclusion of this study is that the relationship between BCS on milk production and feed consumption based on BK total forage and concentrates of lactating PFH dairy cows is positive and quite strong. Maintaining an ideal BCS condition is necessary when a cow is lactating because in an ideal BCS the cow will achieve maximum milk production. Consumption of feed during lactation should contain sufficient nutrient content to meet energy requirements to support milk production, so that the BCS of cows does not decrease further.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523050147
Uncontrolled Keywords: Skor Kondisi Tubuh, Produksi Susu, Asupan Pakan .- Body Condition Score, Milk Production, Feed Intake
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 19 May 2023 01:58
Last Modified: 19 May 2023 01:58
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/199865
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
WIWIT YOGA YUWANA.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item