Hubungan antara nilai kondisi tubuh ternak dengan angka kawin perkebuntingan, jarak beranak dan persentase kebuntingan pada sapi perah Friesian Holstein di Desa Balesari Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang

Fauziah, Vinka Rosandini and Prof. Dr. Ir. Muhammad Nur Ihsan,, MS. (2023) Hubungan antara nilai kondisi tubuh ternak dengan angka kawin perkebuntingan, jarak beranak dan persentase kebuntingan pada sapi perah Friesian Holstein di Desa Balesari Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini di laksanakan pada bulan November hingga Desember 2022 di peternakan di desa Balesari Kecamatan Nganjum, Kabupaten Malang. Tujuan penulisan ini adalah mengetahui hubungan nilai kondisi tubuh ternak tehadap angka kawin perkebuntingan, jarak beranak dan persentase kebuntingan pada sapi perah Friesian Holstein. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara lengkap mengenai ilmu pengetahuan di bidang peternakan sapi perah dan juga secara khusus dapat bermanfaat bagi peternak dalam mengetahui hubungan antara nilai kondisi tubuh ternak dengan jarak beranak, angka kawin perkebuntingan, dan persentase kebuntingan pada sapi perah FH dengan pengamatan selama 30 hari terkoreksi. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 124 ekor sapi perah kemudian ditentukan nilai kondisi tubuh dan pencatatan recording yang ada pada insemenator dan metode yang digunakan adalah metode survei. Variabel pada penelitian ini yaitu angka kawin per kebuntingan, penilaian kondisi tubuh, persentase kebuntingan dan jarak beranak, dengan menggunakan analisis data statitik dalam metode penelitian menggunakan uji regresi Hasil penelitian ini menunjukan bahwa nilai angka kawin perkebuntingan paling rendah didapatkan pada nilai skor kondisi tubuh 3.25 dan 4 memiliki hasil sebesar 1,20 kali dan hubungan angka kawin perkebuntingan memiliki pengaruh nyatadan memberi kontribusi 83% yang berarti kedua variable memiliki hubungan dalam kategori yang kuat. Nilai persentase kebuntingan paling tinggi didapatkan pada nilai kondisi tubuh skor 3-4 memiliki hasil 56%-80% dan hubungan kondisi tubuh ternak dengan angka kawin perkebuntingan memiliki pengaruh nyata dan memberi kontribusi 0,83 berarti kedua variable memiliki hubungan kategori yang kuat. Hubungan kondisi tubuh ternak dengan persentase kebuntingan memiliki pengaruh nyata dan memberi kontribusi 0,81 yang berarti kedua variable memiliki hubungan kategori yang kuat. Nilai Jarak beranak skor terendah di dapatkan pada nilai kondisi tubuh skor 3.75 sebesar 368 hari dan hubungan kondisi tubuh ternak dengan jarak beranak memiliki pengaruh nyata dan memberi kontribusi 0,74 yang berarti kedua variable memiliki hubungan kategori sedang. Maka dapat disimpulkan nilai angka kawin perkebuntingan, presentase kebuntingan dan jarak kelahiran menunjukan nilai yang normal, semakin tinggi nilai kondisi tubuh maka nilai angka kawin perkebuntingan akan semakin menurun, nilai persentase kebuntingan semakin meningkat, dan jarak beranak yang semakin pendek sehingga dapat mempengaruhi penampilan reproduksi.

English Abstract

The research was carried out at village of Balesari Ngajum sub district Malang district from October-November 2022. The aim of this research was to find the relation between BCS and Reproductive Efficiency which S/C, CR and CI are included of dairy cattle Friesian Holstein Crossbred At Balesari Village. The material used for this research is 124 cows. Samples were selected with Purposive sampling, the data analsys using correlation and linear regression methods use a SPSS program (Static Product and Service Solutions) to get related data results. The result from this experiment was the avarage of S/C, CR and CI are 2,28 times, 406,96 days and 53 percent. The value of detreminant coefficient for relation between BCS and S/C was 84 % and the value corelation coefficient was 0.91 with equation of regression was Y = 8.246-1.907X. The value of detreminant coefficient for relation between BCS and CR was 81% and the value corelation coefficient was 0.91 with equation of regression was Y= -106,971 + 49,737X. And The value of detreminant coefficient for relation between BCS and CI was 74% and the value corelation coefficient was 84% with equation of regression was Y= 638,959 – 74,242X. Results of this study can be concluded that dairy cows at village Balesari, sub-district Ngajum, district Malang, The results of this study that obtained are the connection between BCS and S/C are 0,83, this explaining the two variables have a high category connection. The connection between BCS and CR are 0,81, the explaining the two variables have a high category connection. The connection between BCS and CI are 0,74, this explaining the two variables have a medium category connection. Many factors influence the adjacency connection between BCS and reproductive efficiency. In the village Balesari, people’s farms managing animal farms according to the specified procedure in PT Greenfield Indonesia. Insemenator do artificial insemenation again within 2 to 3 months after the birth of the cow. Relationship between BCS and S/C,CR and CI positif and high influences.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523050144
Uncontrolled Keywords: Skor Kondisi Tubuh, Layanan per Konsepsi, Interval Calving dan Tingkat Konsepsi .- Body Condition Score, Service per Conception, Calving Interval and Conception Rate
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 19 May 2023 01:28
Last Modified: 19 May 2023 01:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/199852
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Vinka Rosandini Fauziah.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item