Dewani, Raihannisa and Siti Zurinani, S.Ant., M.A. (2022) Menelisik Fenomena Childfree Melalui Media Sosial : Dinamika Perubahan Masyarakat Pro-Natalis (Studi Kasus Pada Komunitas Online Di Media Sosial Youtube, Instagram, Dan Twitter). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bagi mayoritas masyarakat pro-natalitas yang mendukung angka kelahiran, kehadiran seorang anak menjadi bagian dari nilai dan norma aturan sosial yang berlaku. Namun dewasa kini, terdapat perubahan pada cara pandang dalam memberikan makna terhadap anak, karena realitas pada kehidupan kontemporer menunjukkan keputusan untuk memilih bebas anak atau childfree telah meningkat drastis. Childfree sendiri dipahami sebagai kondisi dimana tidak ada keterpaksaan ataupun kelainan dalam fungsi tubuh pada perempuan, merupakan pilihan yang dibuat secara sadar untuk menjalani kehidupan tanpa hasrat untuk memiliki anak. Istilah childfree dalam praktiknya telah dijalani selama beberapa dekade terakhir dan menjadi tren yang terus berkembang dikalangan perempuan yang memutuskan childfree dengan menekankan bahwa tidak memiliki anak dapat menjadi pilihan yang tepat untuk kehidupan mereka. Memilih untuk tidak memiliki anak dianggap sebagai keputusan yang menyimpang dari norma budaya, khususnya terhadap wacana pro-natalis yang dominan; terutama untuk perempuan. Perempuan yang memilih childfree biasanya adalah kelompok yang relatif baru dan berkembang di negara-negara industri, apa yang dilakukan tersebut kemudian menempatkan mereka di luar batasan harapan sosial budaya dan menantang jalur perkembangan kewanitaan. Akibatnya, perempuan tanpa anak dianggap sebagai hal oxymoron yang didefinisikan oleh sesuatu ‘yang bukan’ mereka karena menentang norma-norma feminin dan keibuan. Pada akhirnya, keputusan tersebut menjadi salah satu perubahan paling luar biasa dalam masyarakat kontemporer karena memberikan dampak dan masalah penting tidak hanya bagi geografi budaya tapi juga perubahan sosial budaya yang ada pada masyarakat. Maka dari itu penelitian ini akan menelisik bagaimana tren fenomena childfree berkembang melalui media sosial dalam konteks dinamika masyarakat pro-natalis dengan menggunakan penjelasan perubahan sosial budaya pada studi kasus komunitas online di media sosial Youtube, Instagram, dan Twitter. Penelitian ini berguna untuk menulusuri pengalaman dan cerita hidup apa saja yang mendukung tren childfree pada perempuan serta pengaruhnya dalam perubahan sosial budaya melalui analisis data yang mengungkapkan tiga tema besar yakni pengalaman dan proses dalam membuat pilihan childfree, efek berkelanjutan dari pilihan tersebut mulai dari dukungan dan penerimaan hingga tekanan dan diskriminasi, serta stereotip tradisional yang biasanya dikaitkan dengan orang yang tidak memiliki anak.
English Abstract
For the majority of pro-natality societies that support birth rates, the presence of a child is part of the values and norms of the prevailing social rules. But nowadays, there is a change in perspective in giving meaning to children, because the reality in contemporary life shows that the decision to choose child-free has increased dramatically. Childfree itself is understood as a condition where there is no compulsion or abnormality in bodily functions in women, it is a conscious choice to live a life without the desire to have children. The term childfree has been lived in practice for the last few decades and is a growing trend among women who decide to be childfree emphasizing that not having children can be the right choice for their life. Choosing not to have children is seen as a decision that deviates from cultural norms, particularly towards the dominant pro-natalist discourse; especially for girls. Women who choose to be childfree are usually a relatively new and developing group in industrialized countries, which places them outside the boundaries of socio-cultural expectations and challenges the pathways of female development. As a result, childless women are seen as an oxymoron to be defined by something they are not because they defy feminine and maternal norms. In the end, this decision became one of the most extraordinary changes in contemporary society because it has an important impact and problem not only for cultural geography but also for socio-cultural changes that exist in society. Therefore this research will examine how the trend of the childfree phenomenon develops through social media in the context of the dynamics of a pro-natalist society by using explanations of socio-cultural changes in case studies of online communities on social media Youtube, Instagram and Twitter. This research is useful for exploring experiences and life stories that support the childfree trend in women and its influence on socio-cultural changes through data analysis which reveals three major themes namely experience and process in making childfree choices, the ongoing effects of these choices starting from support and acceptance to pressure and discrimination, as well as the traditional stereotypes usually associated with childlessness.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522120351 |
Uncontrolled Keywords: | Childfree, Media Sosial, Perubahan Sosial Budaya, Childfree, Social Media, Socio-Cultural Change |
Subjects: | 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 17 May 2023 06:44 |
Last Modified: | 17 May 2023 06:44 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/199807 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Raihannisa Dewani.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |