Produksi Gas dan Kecernaan In-Vitro Rumput Gajah Merah (Pennisetum purpureum cv. Red) pada Umur Panen 80, 90, dan 100 Hari Setelah Tanam

Rukmana, Novaliana and Prof. Dr. Ir. Ifar Subagiyo,, M. Agr. St., (2023) Produksi Gas dan Kecernaan In-Vitro Rumput Gajah Merah (Pennisetum purpureum cv. Red) pada Umur Panen 80, 90, dan 100 Hari Setelah Tanam. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

This research aimed at determining gas production and digestibility of Pennisetum purpureum cv red harvested at different ages after planting. The grass pols were planted following a Randomized Block Design (RBD) with 3 treatments, namely P1 (harvested at 80 days after planting), P2 (harvested at 90 days after planting), and P3 (harvested at 100 days after planting) and each was replicated 8 times. Leaves and stems composite samples from replications were taken for the in-vitro gas production and digestibility trials Completely Randomized Design (CRD). The data were subjected to analysis of variance and followed by least significant difference test when necessary. It was found that treatments did not significantly affect (P>0.05) total gas production of stem but significantly affected (P<0.05) leaves and herbage gas production at 48 hours of incubation. Treatments highly significantly affected (P<0.01) potential gas production (b) but did not significantly affect (P>0.05) rate of gas production (c) of the leaves, stems, and herbage. The Dry Matter (DM) and Organic Matter (OM) digestibility were not significantly affected (P>0.05) by the treatments. The highest gas production and gas production potential were obtained at the age of cutting 90 days after planting, while the digestibility of this grass in the range of harvesting 80 to 100 days after planting were relatively the same.

English Abstract

Rumput gajah (Pennisetum purpureum) atau biasa disebut dengan napier grass merupakan salah satu hijauan dari bangsa rumput-rumputan yang banyak diberikan kepada ternak oleh masyarakat dan sangat potensial untuk dibudidayakan. Rumput gajah merah (Pennisetum purpureum cv. Red) merupakan salah satu jenis rumput gajah yang masih jarang dibudidayakan namun sudah mulai dikenalkan kepada masyarakat Indonesia karena mempunyai potensi yang besar untuk digunakan sebagai sumber hijauan pakan yang baik bagi ternak ruminansia. Adapun bibit rumput ini berupa stek sudah mulai banyak dikembangkan dan diperjualbelikan melalui e- commerce. Namun, informasi terkait kualitas rumput gajah merah (Pennisetum purpureum cv. Red) ditinjau dari produksi gas dan nilai kecernaannya untuk ternak ruminansia di Indonesia relatif masih sangat minim. Penelitian dilakukan mulai bulan Maret sampai dengan Agustus 2022, di area depan rumah kaca Laboratorium Tanaman Pakan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, dusun Semanding, desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Analisis produksi gas dan kecernaan secara in vitro bertempat di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi produksi gas dan kecernaan in vitro rumput gajah merah (Pennisetum purpureum cv. Red) pada umur panen 80, 90 dan 100 hari setelah tanam. Hasil penelitian ini sebagai bahan informasi tentang produksi gas dan nilai kecernaan terkait perbedaan umur panen rumput gajah merah (Pennisetum purpureum cv. Red) setelah tanam. Penelitian ini menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Terdapat 3 perlakuan yang disebar secara acak pada masing-masing kelompok. Kelompok berupa baris dimana tiap baris terdiri atas 6 sampai dengan 7 rumpun tanaman. Jarak tanam dalam baris dan antar baris adalah 0,5 meter. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah umur panen P1 yaitu 80 hari setelah tanam (HST), P2 yaitu 90 HST dan P3 yaitu 100 HST. Parameter yang diamati adalah kandungan bahan kering (BK), bahan organik (BO), serat kasar (SK), Neutral Detergent Fiber (NDF), Acid Detergent Fiber (ADF), produksi gas secara in vitro, kecernaan bahan kering (KcBK), dan kecernaan bahan organik (KcBO). Data yang diperoleh dianalisi ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan umur panen memberikan perbedaan yang tidak nyata (P>0,05) terhadap total produksi gas pada batang dan berbeda nyata (P<0,05) terhadap total produksi gas pada daun dan tanaman yang dihasilkan pada inkubasi 48 jam. Hasil perhitungan produksi gas menunjukkan bahwa produksi gas tertinggi yaitu pada P2 (umur panen 90 HST) yaitu 76.953 ml/500 mg BK. Perlakuan memberikan perbedaan sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai b dan memberikan pengaruh tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap nilai c. Nilai b tertinggi yaitu pada P2 sebesar 198.37 ml/500 mg BK sejalan dengan tingginya ix produksi gas perlakuan tersebut dan nilai c teringgi pada P2 yaitu sebesar 0,013 ml/jam. Hasil perhitungan nilai kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO) tidak dipengaruhi secara nyata (P>0,05) oleh perlakuan. Nilai KcBK dan KcBO tertinggi didapatkan pada perlakuan umur panen termuda yaitu P1 dengan nilai masing-masing sebesar 64,35% dan 63,71%. Disarankan untuk melakukan panen rumput gajah merah (Pennisetum purpureum cv. Red) pada umur panen 80 hari setelah tanam (P1) karena cenderung memiliki nilai produksi gas dan kecernaan lebih tinggi dibandingkan dengan umur panen 90 dan 100 hari setelah tanam.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523050120
Uncontrolled Keywords: produksi gas, in vitro, kecernaan, pemanenan umur, rumput gajah merah .- gas production, in vitro, digestibility, harvesting age, red elephant grass
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 17 May 2023 01:32
Last Modified: 17 May 2023 01:32
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/199729
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Novaliana Rukmana.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item