Fadillah, Muhammad Subkhi and Dr. Ir. Hermanto, M. P., (2022) Produksi Zat Makanan Hijauan Padi (Oryza sativa L.) Hidroponik Pada Beberapa Umur Panen. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Tanaman Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman penting di indonesia. Tanaman Padi (Oryza sativa L.) digunakan sebagai tanaman pokok bagi masyarakat. Tanaman Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman yang dapat ditanam menggunakan sistem hidroponik. Tanaman padi memiliki karakteristik membentuk jumlah anakan. Karakteristik tersebut diharapkan dapat dijadikan potensi untuk dijadikan pakan ternak. Umur panen yang terlalu muda memberikan kandungan nutrisi yang tinggi namun produksi yang kurang efisien sedangkan umur tua maka kandungan nutrisi nya menurun sehingga dibutuhkan umur panen yang tepat mendapatkan produktivitas yang tinggi. Fase vegetatif merupakan fase awal pertumbuhan tanaman sehingga pada fase tersebut tanaman akan memiliki biomas yang tinggi dan diharapkan memiliki kandungan nutrisi dan produksi yang tinggi sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan pakan ternak. Penelitian ini dilakukan di Green House Laboratorium Lapang, Fakultas Peternakan,Universitas Brawijaya, Malang dan dilakukan uji BK, BO, PK, SK di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya, Malang mulai bulan 3 Maret sampai 19 Juni 2022. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang potensi hijauan padi yang dibudidayakan secara hidroponik sebagai hijauan pakan ternak. Tujuan dari penelitian ini yaitu Mengkaji pengaruh umur panen terhadap karakteristik peningkatan tinggi tanaman dan jumlah anakan serta produksi segar hijauan padi dan kandungan nutrisi hijauan padi. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi tentang potensi tanaman padi yang dibudidayakan secara hidroponik terhadap produksi dan kandungan nutrisi. Materi yang digunakan adalah benih padi sertani 13, yang sebelumnya telah direndam selama 24 jam kemudian dan diambil yang tenggelam lalu benih yang dipilih dimasukkan ke dalam rockwool berukuran 2,5 x 2,5 cm sebanyak 1 biji per rockwool yang kemudian di taruh didalam nampan plastik, rockwool disiram dan taruh dibawah cahaya matahari setiap pagi hari, Setelah tumbuh (hari ke 7-10) maka pindahkan rockwall pada netpot yang terdapat pada pipa sistem hidroponik yang dialirkan air dan nutrisi AB Mix 1400 ppm lalu di ukur tinggi tanaman dan jumlah anakannya setiap hari kemudian di jaga konsentrasi AB Mix agar tetap di 1400 ppm. Pemanenan dilakukan dengan mengukur tinggi tanaman dan jumlah anakan yang dibutuhkan untuk data lalu di ambil sebanyak 10 tanaman secara acak pada tiap perlakuannya kemudian di potong rumpun di atas pangkal batangnya dan ditimbang secara terpisah antara tajuk dan akar lalu dimasukkan ke dalam plastik untuk di angina-anginkan. Metode yang digunakan adalah percobaan dan rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) 3 perlakuan dan 10 ulangan. Perlakuan tersebut yaitu umur panen 40 hari (P1), umur panen 50 hari (P2), dan umur panen 60 hari (P3). Data dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA), jika hasil analisis menunjukkan perbedaan nyata, maka dilanjutkan dengan uji jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan zat makanan dalam bahan kering terjadi perubahan dengan viii bertambahnya umur tanaman. Pada bahan organik dan serat kasar meningkat dengan bertambahnya umur. Sedangkan pada protein kasar menurun. Perlakuan umur panen memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap produksi zat makanan hijauan padi hidroponik. Umur panen terbaik yaitu umur 60 hari pada produksi BK (20,60 g), produksi BO (16,97 g) dan produksi PK (1,97 g). Produksi SK terendah pada umur panen 40 hari yaitu (0,74 g). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa umur panen 60 hari merupakan perlakuan terbaik namun disarankan dalam melakukan penanaman hijauan padi secara hidroponik dapat dipanen pada umur 50 hari untuk mendapatkan hijauan padi dengan produksi dan kualitas nutrisi yang tinggi dengan waktu yang lebih efisien.
English Abstract
The research aimed at determining the effect of harvest age on the content and production of nutrients of paddy forage under hydroponic system. The research material used were seeds of sertani 13 variety. This experiment followed a Completely Randomized Design with 3 treatments and 10 replications. The treatments were P1 = harvest age of 40 days, P2 = harvest age of 50 days, P3 = harvest age of 60 days. The variables measured were content and production of Dry Matter (DM), Organic Matter (OM), Crude Protein (CP), Crude Fiber (CF). The result showed that the content of nutrient in dry matter harvest changed with harvest age. In organic matter and crude fiber increases with age. While the crude protein decreased. the data obtained were subjected to Analysis of Variance (ANOVA) and followed by Duncan’s Multiple Range Test (DMRT). The result showed that harvest age gives difference (P<0,05) in DM production (20,6 g), OM production(16,97 g), and CP production (1,97 g). Highest DM, OM, and CP production was found in harvest age 60 days. Lowest CF production was found in harvest age of 40 days, CF (0,74 g).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523050107 |
Uncontrolled Keywords: | hidroponik, hijauan padi, bahan kering, organik materi, protein kasar, serat kasar .- hydroponic, paddy forage, dry matter, organic matter, crude protein, crude fiber |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 16 May 2023 06:14 |
Last Modified: | 16 May 2023 06:14 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/199676 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Muhammad Subkhi Fadillah.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |