Khanafani, Khairana and Prof. Dr. Ir. Sri Wahjuningsih, MSi. (2022) “Pengaruh Paritas terhadap Performa Reproduksi Sapi Perah FH (Friesian Holstein) di Kota Jakarta Selatan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sapi perah Friesian Holstein merupakan bangsa sapi perah yang banyak ditemukan di Indonesia, dikarenakan sapi perah tersebut dapat beradaptasi dengan baik di negara beriklim tropis. Kebutuhan susu nasional pada 2019 mencapai 4.332.880 ton, sedangkan produksi susu dalam negeri hanya 996.442 ton, baru bisa memenuhi 22% dari kebutuhan susu nasional. Salah satu cara untuk meningkatkan populasi sapi perah FH sekaligus meningkatkan produksi susu adalah inseminasi buatan dengan memperhatikan performa reproduksi induk sapi. Semakin efisien waktu yang dibutuhkan sapi untuk bunting kembali akan berdampak pada panjang masa laktasi yang berhubungan dengan produksi susu yang dihasilkan. Di Kota Jakarta Selatan sendiri, terdapat populasi sapi perah yang terdiri dari peternakan sapi mandiri berskala kecil, peternakan-peternakan yang tergabung dalam Persatuan Peternakan Sapi Perah-Sapi Potong (PPSP-SP) ini masih aktif memproduksi susu hingga saat ini Kemampuan reproduksi sapi dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan, salah satunya yaitu paritas. Paritas menunjukkan berapa kali ternak telah mengalami partus. Parameter IB yang dapat digunakan untuk menilai efisiensi reproduksi sapi perah betina diantaranya adalah service per conception (S/C), days open (DO) dan calving interval (CI). Parameter tersebut dijadikan evaluasi dari peranan IB yang diketahui memiliki pengaruh terhadap peningkatan populasi sapi perah yang selanjutnya dapat meningkatkan produksi susu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara paritas terhadap performa reproduksi sapi Friesian Holstein di Kota Jakarta Selatan dengan menggunakan parameter IB yaitu S/C, DO dan CI. Pada penelitian ini, materi yang digunakan adalah data rekording reproduksi induk sapi FH sebanyak 50 ekor indukan paritas 1, 2, dan 3 yang terdiri dari 30 ekor sapi di Kecamatan Pancoran, 17 ekor sapi di Kecamatan Mampang Prapatan, 2 ekor sapi di Kecamatan Pasar Minggu dan 1 ekor sapi di Kecamatan Jagakarsa. Metode penelitian ini menggunakan survei dengan cara mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan peternak dan mengikuti kegiatan inseminator di lapang sedangkan data sekunder diperoleh dari data rekording petugas inseminator. Variabel penelitian yang diamati adalah S/C, DO, dan CI. Data yang diperoleh ditabulasi, dihitung rata-rata dan simpangan baku, lalu dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui signifikansi pengaruh antara paritas dengan S/C, DO, dan CI. Berdasarkan analisis regresi linier sederhana, hasilnya menunjukkan bahwa paritas berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap S/C dan DO, sedangkan paritas berpengaruh nyata terhadap CI (P<0,05). Model persamaan regresi linear sederhana antara paritas terhadap S/C sapi perah FH pada ketiga paritas adalah Y = 2,45-0,3X, nilai koefisien korelasi yang didapatkan sebesar -0,27 dengan R2 sebesar 7,45%. Model persamaan regresi linear sederhana antara paritas terhadap DO sapi perah FH pada ketiga paritas adalah Y = 112,06-8,4X, nilai koefisien korelasi yang didapatkan sebesar -0,28 dengan R2 sebesar 8,08%. Model persamaan regresi linear sederhana antara paritas terhadap CI sapi perah FH pada ketiga paritas adalah Y = 389,42-7,76X, nilai koefisien korelasi yang didapatkan sebesar -0,24 dengan R2 sebesar 5,91%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa paritas berpengaruh terhadap S/C dengan pengaruh sebesar 7,45%. Paritas juga berpengaruh terhadap DO dengan pengaruh sebesar 8,08%. Paritas berpengaruh terhadap CI dengan pengaruh sebesar 5,91%. Paritas memiliki korelasi yang negatif dengan S/C, DO, dan CI, dimana semakin tinggi paritas maka S/C, DO dan CI akan semakin menurun.
English Abstract
Artificial insemination is a reproductive technology that can increase the number of livestock population so that milk production also increases. One of the successes of artificial insemination is influenced by the reproductive performance of the cows, parity is a factor that influences the reproductive performance. The purpose of this study was to determine the effect between parity and reproductive performance in Friesian Holstein cow at South Jakarta based on three parameters which are service per conception (S/C), days open (DO), and calving interval (CI). This research was conducted on traditional farms located in 4 sub-districts in South Jakarta from August to September 2021. The research material includes 50 Friesian Holstein cows in parity 1, 2, 3, the sampling was carried out by purposive sampling and located in the inseminator working area in South Jakarta. The observed variables are S/C, DO and CI. Data were analyzed using simple linear regression analysis to determine the significance of the effect between parity with S/C, DO and CI. The results of this study showed that parity has a highly significant effect (P<0,01) on S/C with an effect of 7,45%, parity has a highly significant effect (P<0,01) on DO with an effect of 8,08% and parity has a significant effect (P<0,05) on CI with an effect of 5,91%, parity has a negative correlation with S/C, DO and CI where the higher the parity, the lower S/C, DO, and CI will be. Based on this research, it can be concluded that reproductive performance in Friesian Holstein cow in South Jakarta was affected by parity.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523050076 |
Uncontrolled Keywords: | kinerja reproduksi, Friesian Holstein, paritas .- reproductive performance, Friesian Holstein, parity |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 636 Animal husbandry |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 15 May 2023 06:39 |
Last Modified: | 15 May 2023 06:39 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/199568 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Khairana Khanafani.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |