Rochastuti, Laras Ati and Dr. Widya Caterine Perdhani, S.Pd. M.Pd (2022) Investigating Private Middle School Students’ English Pragmatic Competence: Production of Refusal for Teachers. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Kompetensi pragmatik adalah salah satu kemampuan yang penting dan dibutuhkan di pengakuisisian bahasa Inggris. Kompetensi ini mempengaruhi kemampuan berkomunikasi pelajar, sedangkan komunikasi adalah salah satu tujuan utama pembelajaran bahasa. Kemampuan ini juga dibutuhkan untuk menghindari kegagalan komunikasi. Untuk mengakuisisi kemampuan ini. Dibutuhkan waktu dan eksposur terhadap bahasa. Namun, kurikulum di sekolah swasta Indonesia menyediakan waktu yang terbatas untuk pembelajaran bahasa Inggris yang menimbulkan masalah di proses akuisisi kompetensi pragmatik. Masalah lain muncul ketika siswa mengungkap bahwa mereka mengalami kesulitan dalam memproduksi salah satu tindak tutur dalam kompetensi pragmatik yaitu penolakan. Studi sebelumnya mengindikasikan bahwa siswa merasa kesusahan ketika menolak lawan bicara dengan perbedaan status sosial, misalnya guru. Mengingat budaya Indonesia yang menganggap penolakan secara langsung sangat tidak sopan, ada kecenderungan pelanggaran maksim Grice dalam produksi penolakan siswa Indonesia. Akibat dari masalah dan urgensi diatas, studi ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana kompetensi pragmatik siswa sekolah menengah pertama swasta dalam memproduksi penolakan untuk lawan bicara dengan jarak status sosial? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, peneliti menginvestigasi kompetensi pragmatik siswa sekolah menengah pertama swasta dalam memproduksi tindak tutur penolakan terhadap lawan bicara guru dengan perbedaan status sosial. Investigasi dilakukan secara analisis kualitatif dari hasil wawancara dan data kuesioner pelengkapan wacana.Hasil dari investigasi menunjukkan bahwa mayoritas penolakan yang diproduksi siswa sesuai dengan konteks. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa siswa dapat menggunakan berbagai strategi untuk menolak permintaan, undangan, tawaran, dan saran dari guru sebagai lawan bicara. Pengalaman belajar partisipan mengindikasikan bahwa gaya belajar, strategi, dan persepsi dari interaksi terhadap bahasa target menunjukkan relevansi terhadap kompetensi mereka. Hal ini ditunjukkan dari hubungan antara efektivitas pengalaman belajar mereka terhadap proses akuisisi kemampuan komunikatif berdasarkan studi terdahulu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa siswa sekolah menengah pertama swasta memiliki level kompetensi pragmatik yang beragam berdasarkan hasil produksi penolakan kepada guru.
English Abstract
Pragmatic competence is one of the most crucial skills needed in language acquisition, including English. This competence influences a learner ability to communicate, which are one of the main purposes of language learning. The skill is also required to prevent communication breakdown. To acquire the skill, it requires time and language exposure. Yet, the Indonesian curriculum for private schools only provides limited time for English learning which cause problem in learners acquisition of pragmatic competence. Another problem arises when students find it challenging to produce one of the speech acts in pragmatic competence, refusal. Previous studies suggests that students face difficulties when refusing interlocutor with higher social distance, such as teachers. Considering Indonesian culture where it is considered to be disrespectful to refuse someone directly, there are tendencies for refusal produced by Indonesian learners to violate Grice’s maxims. Due to those problems and urgency, this study aims to answer the research question: How is the private middle school students’ pragmatic competence in producing refusal for teacher? To answer the question, the researcher investigates the private middle school students’ pragmatic competence in producing speech acts of refusal toward teachers as an interlocutor with social distance. The investigation is done through a qualitative analysis of interview and written discourse completion task (WDCT) questionnaire data. The result of the investigation elaborates that the majority of the students’ production of refusal are appropriate. The results also suggests that students are able to employ various refusal strategies directly and indirectly. Majority of the speech act production use indirect strategies to refuse request, invitation, offer, and suggestion from the teacher as the interlocutor. The participants’ personal learning experiences implied that learning styles, strategies, and perception of interaction toward target language shows relevancy toward their competence. This shown by the relatability between their learning experiences effectiveness toward communicative competence acquisition based on previous theories and studies. Therefore, it can be concluded that private middle school students have diverse level of pragmatic competence based on their production of refusal for teachers.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 0422120035 |
Uncontrolled Keywords: | kompetensi pragmatik, penolakan, SMP, swasta, status sosial, pragmatic competence, private school, middle school, refusal, social distance |
Subjects: | 400 Language > 410 Linguistics |
Divisions: | S2/S3 > Magister Linguistik Terapan, Fakultas Ilmu Budaya |
Depositing User: | soegeng Moelyono |
Date Deposited: | 15 May 2023 03:07 |
Last Modified: | 15 May 2023 03:07 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/199534 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Laras Ati Rochastuti.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |