Pratama, Hafizh Akbar and Tantri Refa Indhiarti, S.S., M.A. (2020) vi ABSTRACT Pratama, Hafizh Akbar. 2020. Speech Act Analysis Of Slogan Used By Presidential Candidate Of Eksekutif Mahasiswa 2020 In Student Election, Brawijaya University. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada 1 November 2019, panitia Pemilihan Mahasiswa UB merilis kandidat presiden EM UB. Terhitung sejak hari itu sampai 19 November , para kandidat menyebarkan kampanye mereka dan salah satu alat kampanye nya adalah slogan. Slogan yang dikeluarkan oleh para kandidat memiliki maksud dan tujuan tertentu. Ini bisa dipelajari lebih dalam dengan pragmatic, khususnya tindak tutur. Studi ini bertujuan untuk menganalisa tindak ilokusi dan tindak perlokusi dibalik slogan yang dikeluarkan oleh kandidat. Ada dua permasalahan yang harus dipecahkan dalam studi ini, yaitu: (1). Apa tindak ilokusi dan perlokusi yang ditemukan pada slogan yang digunakan oleh dua kandidat presiden EM UB pada pemilihan mahasiswa 2019? (2.) Bagaimana efek perlokusi bekerja setelah slogan dikeluarkan? Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu observasi peserta. Sumber data diperoleh dari slogan yang digunakan kedua kandidat pada pemilihan mahasiswa dan para pemilih menggunakan wawancara. Dalam menganalisa data, peneliti menggunakan teori tindak ilokusi oleh Searle (1976) dan Yule (1996), dan tindak perlokusi oleh Yule (1996) dan Sari (1988). Hasilnya menunjukan bahwa slogan tersebut memiliki dua tipe tindak ilokusi saat slogan tersebut dikeluarkan. Tindak ilokusi tersebut adalah representative dan direktif yang digunakan kedua kandidat saat mengeluarkan slogan. Ini karena slogan menggunakan representasi kita dan milenial yang menggambarkan kandidat dan pemilih sebagai satu kesatuan, dan direktif karena slogan tersebut dikeluarkan dengan tujuan agar para pemilih memilih mereka karena itu adalah kampanye. Dari slogan tersebut, ada beberapa tindak perlokusi yang ditemukan. Beberapa pemilih menyatakan tidak melihat slogan sebagai factor penting dan memilih kandidat karena kemampuan dan kepribadian yang sudah mereka ketahui. Ada juga pemilih yang memilih kandidat karena melihat slogan karena para pemilih ini tidak terlalu mengetahui para kandidat dan memilih kandidat setelah melihat kampanye. Para pemilih melihat slogan yang merepresentasikan visi misi para kandidat yang sesuai denga napa yang mereka inginkan untuk menjadi presiden Eksekutif Mahasiswa selanjutnya. Peneliti selanjutnya disarankan untuk memiliki metode pengumpulan data yang sesuai dari para pemilih, seperti menggunakan survey dan kuisioner daripada wawancara untuk membuat data lebih luas dan juga lebih efisien karena wawancara satu persatu memakan waktu yang banyak dan usaha yang lebih.
English Abstract
On November 1st 2019, the students election committee in UB release the candidate of EM UB. From that day until November 19th , the candidate spread their campaign all around UB and one of their campaign tool is slogan. The slogan uttered by the candidate have a certain meaning and goals. It can be learned more on pragmatics, especially speech acts. This study aims to analyze the illocutionary act and perlocutionary acts behind the slogan uttered by the candidate. There are two problems to be solved in this study, they are: (1). What are the illocutionary and perlocutionary act found in the slogans used by the two presidential candidates of EM UB in students election 2019? (2.) How does the perlocutionary effect work after the slogans are uttered? The method used to conduct this research is a qualitative approach, Participant observation. The data source obtained from the slogans uttered by both candidate in their campaign for student election and the voters using an interview. In analyzing the data, the researcher used the theory of illocutionary act from Searle (1976) and Yule (1996), perlocutionary act from Yule (1996) and Sari (1988). The result showed that the slogan consists of two types of illocutionary forces in uttering his utterances. They are representatives and directives used by both candidate in their slogans. It is because the slogans use the representatives of kita and milenial that represent themselves and also the voters as one unity, and directives since the slogans itself are uttered to make the voters vote the candidate since that was a campaign. From the slogans, there are several perlocutionary act found. Some voters state that they don’t see slogans as an essential factor since they vote the candidate because they already know the candidate’s capability and personality. There are also some voters vote the candidate because of the slogans since these voters didn’t really know the candidate and only vote the candidate after they saw the campaign. The voters see slogans which represent the candidate’s vision and mission that suit what they want for the next Eksekutif Mahasiswa’s President. The next researcher also suggested to have a proper method on gathering the data from the voters, such as using a survey or a questionnaire instead of the interview to make the data broader and also having an efficiency since interviewing one per another will consume more time and effort
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0520120186 |
| Uncontrolled Keywords: | Speech Act, Slogan, Illocutionary Act, Perlocutionary Act, Tindak Tutur, Slogan, Tindak Ilokusi. Dan Tindak Perlokusi |
| Subjects: | 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon) |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
| Depositing User: | Sugeng Moelyono |
| Date Deposited: | 11 May 2023 04:32 |
| Last Modified: | 03 Oct 2024 02:14 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/199377 |
![[thumbnail of Hafizh Akbar Pratama.pdf]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
Hafizh Akbar Pratama.pdf Download (1MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |