Pengaruh Kelompok Swabantu terhadap Manajemen Perawatan Diri dan Kualitas Hidup Penyandang Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Dau Kabupaten Malang

Supriadi, Zaroan and Dr. Ns. Kumboyono,, M.Kep., Sp.Kep.Kom and Dr. Ns. Dina Dewi Sartika Lestari Ismail,, M.Kep (2023) Pengaruh Kelompok Swabantu terhadap Manajemen Perawatan Diri dan Kualitas Hidup Penyandang Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Dau Kabupaten Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Diabetes melitus (DM) adalah masalah kesehatan utama masyarakat di dunia. Diabetes melitus dapat menyebabkan komplikasi akut, kronis, meningkatnya angka kematian, dan penurunan kualitas hidup penyandang. Kondisi diabetes melitus dapat berdampak pada kondisi fisik, psikologis, sosial atau ekonomi penyandang, sehingga perlu pengelolaan manajemen perawatan diri yang adekuat untuk mengatasi hal tersebut. Manajemen perawatan diri sebagai salah satu upaya untuk mengelola penyakit diabetes melitus tipe 2. Manajemen perawatan diri yang adekuat pada penyandang diabetes melitus tipe 2 dapat mencegah terjadinya komplikasi, peningkatan kualitas hidup bahkan mencegah kematian. Kualitas hidup penyandang diabetes melitus tipe 2 sebagai salah satu target penanganan yang sangat penting, karena berkorelasi terhadap terapi, perkembangan penyakit, dan kematian. Kualitas hidup memiliki keterkaitan yang erat dengan manajemen perawatan diri penyandang diabetes melitus tipe 2 dan menjadi salah satu parameter ketika mengelola diabetes. Perawat dapat memberikan penanganan kepada penyandang diabetes melitus tipe 2, baik secara individu maupun kelompok. Penanganan secara individu dapat dilakukan dengan menggunakan leaflet dan berbasis kelompok dengan cara terapi kelompok swabantu. Terapi kelompok swabantu akan memperluas jaringan sosial mereka, mendapatkan pengetahuan, dan menerima dukungan emosional dari anggota kelompok, dengan memberikan bantuan timbal balik. Namun perlu dilakukan penelitian tentang pemberian terapi kelompok swabantu dan penyuluhan kesehatan terhadap peningkatan manajemen perawatan diri dan kualitas hidup penyandang diabetes melitus tipe 2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kelompok swabantu terhadap kemampuan manajemen perawatan diri dan kualitas hidup penyandang diabetes melitus tipe 2. Desain penelitian ini adalah Quasy-experiment non-equivalent control group pre-test post-test design dengan dua kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Subjek penelitian pada masing-masing kelompok sejumlah 30 orang menggunakan teknik purposive sampling dengan power analysis, sesuai kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti. Penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Dau Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Pengambilan data dilakukan selamat 4 minggu, dengan rincian minggu pertama pembentukan kelompok swabantu dilanjutkan kegiatan sesi 1 pada kelompok intervensi dan penyuluhan kesehatan menggunakan leaflet pada kelompok kontrol. Minggu kedua dan ketiga kegiatan sesi 2 dan 3 pada kelompok intervensi dan minggu keempat kegiatan sesi 4 kelompok intervensi. Pengambilan data menggunakan instrumen Diabetes Self-Management Questionnaire (DSMQ) untuk menilai viii manajemen perawatan diri dan WHOQOL-BREF untuk menilai kualitas hidup. Hasil pengumpulan data kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat, analisis bivariat menggunakan paired sample t-test dan independent sample t- test, dan analisis multivariat dengan uji manova. Hasil independent sample t-test pada kegiatan kelompok swabantu dan penyuluhan kesehatan terhadap manajemen perawatan diri p<0,001, manajemen glukosa p<0,001, kontrol diet p=0,004, aktivitas fisik p=0,023, penggunaan pelayanan kesehatan p=0,017 dan kualitas hidup dimensi kesehatan fisik p=0,003, kesehatan psikologis p<0,001, hubungan sosial p=0,001, kesehatan lingkungan p=0,001, kondisi umum p=0,013. Pada hasil uji F manova menunjukkan p<0,001 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada nilai manajemen perawatan diri dan kualitas hidup secara simultan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol, pada level kepercayaan 95%. Variabel independen yang memberikan pengaruh paling kuat terhadap variabel dependen dapat dilihat dari nilai partial eta squared. Pada manajemen perawatan diri p<0,001 ɳp2=0,237 dengan kontribusi 23,7%, manajemen glukosa p<0,001 ɳp2=0,261 dengan kontibusi 26,1%. Pada kualitas hidup dimensi kesehatan psikologis p<0,001, ɳp2=0,261 dengan kontribusi 26,1%. Berdasarkan hasil tersebut bisa dikatakan bahwa kelompok swabantu berpengaruh pada semua variabel, namun pengaruh paling kuat ada pada variabel manajemen perawatan diri, manajemen glukosa dan kualitas hidup dimensi kesehatan psikologis. Hal ini menunjukan bahwa kelompok swabantu lebih efektif dalam meningkatkan manajemen perawatan diri dan kualitas hidup penyandang diabetes melitus tipe 2. Kelompok swabantu memberikan kesempatan pada peserta untuk mendapatkan informasi dan memahami penyakit yang dialami, dengan berbagi pengalaman antar peserta cara menangani penyakit. Proses kegiatan ini sebagai sumber yang mampu meningkatkan manajemen perawatan diri. Selain itu, pada kegiatan kelompok swabantu, peserta akan saling mengungkapkan masalah yang dialami dan mencari cara pemecahan masalah besama-sama. Hal ini akan membangun dukungan sosial dan motivasi kepada para peserta untuk melakukan berbagai upaya demi menyelesaikan masalah kesehatannya, sehingga kualitas hidup peserta akan semakin meningkat. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kelompok swabantu berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen perawatan diri dan kualitas hidup penyandang diabetes melitus tipe 2. Rekomendasi dari penelitian ini adalah kelompok swabantu dapat dijadikan terapi kelompok yang dilaksanakan secara rutin dan berkesinambungan di Puskesmas untuk membentuk perilaku kesehatan yang adekuat pada penyandang penyakit kronis. Selain itu, kelompok swabantu bisa digunakan sebagai bahan pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan dan perawat komunitas sebagai upaya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.

English Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a major public health problem in the world. Diabetes mellitus can cause acute and chronic complications, increase mortality, and decrease the quality of life of sufferers. The condition of diabetes mellitus can have an impact on the physical, psychological, social, or economic conditions of the sufferer, so it is necessary to have adequate self-care management to overcome this. Self-care management as an effort to manage type 2 diabetes mellitus Adequate self-care management for people with type 2 diabetes mellitus can prevent complications, improve quality of life, and even prevent death. Quality of life for people with type 2 diabetes mellitus is a very important treatment target because it correlates with therapy, disease progression, and death. Quality of life has a close relationship with the self-care management of people with type 2 diabetes mellitus and is one of the parameters when managing diabetes. Nurses can provide treatment for people with type 2 diabetes mellitus, both individually and in groups. Individual treatment can be done with leaflets, or group treatment can be done with self-help group therapy. Self-help group therapy will help them broaden their social network, gain knowledge, and receive emotional support from group members by providing mutual assistance. However, it is necessary to conduct research on providing self-help group therapy and health counseling to improve self-care management and quality of life for people with type 2 diabetes mellitus. The research design was a quasi-experimental, non-equivalent control group pre-test post-test design with two groups, intervention and control. The research subjects in each group were 30 people using a purposive sampling technique with power analysis, according to the inclusion criteria set by the researcher. The research was conducted in the working area of the Dau Public Health Center, Dau District, Malang Regency. Data collection was carried out for 4 weeks, with details of the first week of forming self-help groups followed by session 1 activities in the intervention group and health counseling using leaflets in the control group. The second and third weeks of session 2 and 3 activities in the intervention group and the fourth week of session 4 activities in the intervention group Data collection used the Diabetes Self-Management Questionnaire (DSMQ) instrument to assess self-care management and WHOQOL-BREF to assess quality of life. The results of data collection were then analyzed using univariate analysis, bivariate analysis using paired sample t-tests and independent sample t-tests, and multivariate analysis using the Manova test. Results of independent sample t-tests on self-help group activities and health counseling on self-care management p<0.001, glucose management p<0.001, diet control p=0.004, physical activity p=0.023, use of health services p=0.017, and quality of life dimensions of health p=0.003, psychological health p<0.001, social relations p=0.001, environmental health p=0.001, general condition p=0.013. The results of the F manova test showed p<0.001 which x indicated that there was a significant difference in the value of self-care management and quality of life simultaneously between the intervention group and the control group, at the 95% confidence level. The independent variable that has the strongest influence on the dependent variable can be seen from the partial eta squared value. In self-care management p<0.001 ɳp2=0.237 with a contribution of 23.7%, glucose management p<0.001 ɳp2=0.261 with a contribution of 26.1%. On the psychological health dimension of quality of life p<0.001, ɳp2=0.261 with a contribution of 26.1%. Based on these results, it can be said that the self-help group has an effect on all variables, but the strongest influence is on the variables of self-care management, glucose management, and quality of life dimensions of psychological health. This shows that self-help groups are more effective in improving self-care management and quality of life for people with type 2 diabetes mellitus. Self-help groups provide an opportunity for participants to obtain information and understand the disease they are experiencing by sharing experiences on how to deal with illness. This activity's process is a resource for better self-care management. In addition, in self-help group activities, participants will share the problems they are experiencing and look for ways to solve problems together. This will build social support and motivation for the participants to make various efforts to solve their health problems so that their quality of life will increase. The conclusion of this study is that self-help groups have a significant effect on self-care management and quality of life for people with type 2 diabetes mellitus. In addition, self-help groups can be used as learning materials for nursing students and community nurses in an effort to improve public health status

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0423160014
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > 610.7 Education, research, nursing, services of allied health personnel > 610.73 Nursing and services of allied health personnel
Divisions: S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 11 May 2023 01:28
Last Modified: 11 May 2023 01:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/199275
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Zaroan Supriadi.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (8MB)

Actions (login required)

View Item View Item