Analisis Yuridis Pasal 20 Huruf B Undangundang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis mengenai Indikator Merek Deskriptif

Arfiani, Nafisah and Moch. Zairul Alam,, S.H., M.H., and Diah Pawestri Maharani,, S.H., M.H. (2022) Analisis Yuridis Pasal 20 Huruf B Undangundang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis mengenai Indikator Merek Deskriptif. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan pada Pasal 20 huruf b Undangundang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis terkait pengaturan yang mengatur mengenai merek yang sifatnya deskriptif. Merek deskriptif tidak dapat didaftarkan karena dianggap memiliki daya pembeda yang lemah. Karena lemahnya daya pembeda dari merek yang sifatnya deskriptif, maka terdapat risiko adanya sengketa atas merek-merek yang didaftarkan. Risiko tersebut dapat berupa adanya tumpang tindih antara kepemilikan merek-merek dengan jenis barang dan/atau jasa yang sama serta adanya keberatan ataupun gugatan yang dapat dilayangkan dari pihak lain agar merek-merek tersebut bisa dihapus Berdasarkan hal tersebut diatas, skripsi ini mengangkat rumusan masalah: (1) Bagaimana analisa mengenai indikator yang digunakan dalam menentukan deskriptif atau tidaknya sebuah merek berdasarkan Pasal 20 huruf b Undangundang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis ? (2) Bagaimana analisa penggunaan Secondary Meaning dalam hal memberikan perlindungan hukum bagi merek deskriptif di Indonesia? Kemudian penulisan skripsi ini menggunakan metode yuridis normatif dengan metode pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan konseptual (conceptual approach), serta pendekatan perbandingan (comparative approach). Bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang diperoleh penulis akan dianalisis dengan menggunakan metode penafsiran gramatikal dan penafsiran sistematis. Dari hasil penelitian dengan metode di atas, penulis memperoleh jawaban atas permasalahan yang ada bahwa Pasal 20 huruf b Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis ketentuan yang mengatur mengenai merek deskriptif di Indonesia masih multitafsir, serta pengujian subtantif merek masih belum dapat membuktikan deskriptif atau tidaknya merek. Berdasarkan studi perbandingan dengan pengaturan merek deskriptif pada ketentuan di Uni Eropa serta Amerika untuk menentukan deskriptif atau tidaknya suatu merek dapat dilakukan dengan imagination test dan dictionary test. Secondary meaning di Indonesia digunakan dalam proses penyelesaian sengketa merek deskriptif terkenal untuk membuktikan perolehan daya pembeda karena penggunaan secara terus menerus.

English Abstract

-

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522010129
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 10 May 2023 07:30
Last Modified: 10 May 2023 07:30
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/199258
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nafisah Arfiani.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item