Urgensi Perluasan Makna Pasal 45 Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) Terkait Pelelangan Segera Barang Sitaan Milik Tersangka Korupsi Oleh Penyidik Untuk Mempertahankan Nilai Barangnya Identitas Penulis

Amalia, Laa Tansa and Dr. Bambang Sugiri,, S.H., M.S. and Ladito Risang B.,, S.H., M.H. (2022) Urgensi Perluasan Makna Pasal 45 Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) Terkait Pelelangan Segera Barang Sitaan Milik Tersangka Korupsi Oleh Penyidik Untuk Mempertahankan Nilai Barangnya Identitas Penulis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini, penulis mengangkat permasalahan pada Pasal 45 Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana terkait pelelangan terhadap penyitaan barang bergerak hasil tindak pidana yang mudah rusak dan memiliki biaya perawatan yang tinggi sebelum adanya putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap. Contohnya seperti dalam kasus korupsi, seringkali barang yang disita adalah barang bergerak seperti mobil-mobil mewah, kapal laut, dan barang bergerak lainnya. Dalam hal ini mobil ataupun kapal laut menurut penulis tidaklah tergolong dalam keadaan barang yang mudah rusak. Tetapi mobil maupun kapal laut memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Dalam penjelasan Pasal 45 KUHAP tidak adanya satupun frasa yang menyebutkan bahwa “barang tersebut memiliki nilai ekonomis”. Berdasarkan hal di atas, pernyataan masalah diusulkan dalam artikel ini. (1) Apa urgensi pengembangan makna Pasal 45 Hukum Acara Pidana (KUHAP)? (2) Apa dampak pengembangan makna Pasal 45 KUHAP dari sudut delik suap? Selanjutnya, skripsi ini menggunakan metode hukum normatif dengan pendekatan legal dan relatif mudah diakses. Data hukum primer, sekunder, dan tersier yang diperoleh penulis dianalisis dengan analisis gramatikal, sistematis, dan komparatif. Sebagai hasil kajian dalam metode di atas, penulis menjawab pertanyaanpertanyaan yang ada yang timbul dalam hal penegakan putusan pidana tambahan berupa sita dan sita harta kekayaan narapidana untuk memulihkan kerugian keuangan negara,melelang barang sitaan yang bernilai ekonomis tinggi, seperti mobil mewah,kapal, bus, dll, memiliki berbagai kemungkinan yang dapat menjadi kendala jika harus menunggu putusan pengadilan untuk memperoleh kekuatan hukum tetap karena nilai ekonomi barang menurun. Berdasarkan hal tersebut, untuk rekonstruksi yang dapat penulis usulkan, perlu ditambahkan frasa pada Pasal 45 KUHP yang menyatakan bahwa barang bergerak seperti mobil mewah, bus, kapal, dan barang bergerak sejenisnya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, sehingga peradilan keputusan memiliki akibat hukum yang bertahan lama. Itu tidak dapat ditahan sampai berkekuatan hukum tetap.

English Abstract

In this thesis, the author raises the issue of Article 45 of the Code of Criminal Procedure (KUHAP) related to the auction of moveable goods from criminal acts that are easily damaging and have high maintenance costs beforeacourt decision has permanent legal force. For example in the corruption cases, mostly the confiscated goods like luxury cars, ships, and other moveable goods. In this case, the cars or ship according to the author is not classified as easily damaging goods. However, cars or ships haveahigh economic value. In the explanation of Article 45 KUHAP, no phrase says that “these goods have an economic value” Based on the above, this thesis raised the key issues:(1) What are the factors that become the urgency of developing the meaning of Article 45 of the Code of Criminal Procedure (KUHAP)? (2) How is the impact of developing the meaning of Article 45 of the Code of Criminal Procedure(KUHAP) if seen from the point of view Criminal Act Corruption case? Then this thesis uses the normative juridical method with statute approach and comparative approach. The primary, secondary, and tertiary legal materials obtained by the author will be analyzed using the methods of grammatical interpretation, systematic interpretation, and comparative interpretation. The result from the methods above, the author get the answer from the key issues that in the case of the execution ofadecision that imposes an additional penalty of confiscation and confiscation of the confit's property to restore state financial losses, in the auction of confiscated assets that have high economic value, for example, luxury cars, ships, buses and so on, there will beavarious possibility that can be obstacles if you have to wait for the court decision to obtain permanent legal force, such an economic value of the goods will fall. So that reconstruction that the author can propose based on this is to addaphrase in Article 45 of the Code of Criminal Procedure(KUHAP) which explains that moveable goods such as luxury cars, buses, ships, and similar moveable goods haveahigh economic value so that they are impossible to store untilacourt decision has permanent legal force.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522010162
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 09 May 2023 01:35
Last Modified: 09 May 2023 01:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198991
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
laa tansa amalia.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.
Download (14MB)

Actions (login required)

View Item View Item