Analisis Yuridis Pelanggaran Hak Moral Dan Hak Ekonomi Atas Karya Cipta Potret Yang Dimodifikasi Menjadi Deepfake (Menurut Pasal 5 Ayat 1 Huruf e dan Pasal 12 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta)

Ndari, Kikii and Moch. Zairul Alam,, S.H., M.H. and Diah pawestri maharani,, S.H., M.H. (2022) Analisis Yuridis Pelanggaran Hak Moral Dan Hak Ekonomi Atas Karya Cipta Potret Yang Dimodifikasi Menjadi Deepfake (Menurut Pasal 5 Ayat 1 Huruf e dan Pasal 12 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini, penulis menganalisis kasus penyalahgunaan potret milik Titan Tyra dan beberapa pelajar di kota malang yang dimodifikasi menjadi deepfake pornografi . Perbuatan tersebut telah melanggar kehormatan dan reputasi mereka sebagai pemilik dari potret pribadinya. kemudian pada pembahasan kedua Penulis menganalisis terkait penggunaan potret yang dijadikan deepfake yang dikomersialkan pada channel youtube nyonggrandong,terkait hak ekonomi potret telah diatur dalam pasal 12 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta ,dalam pasal 12 tersebut hanya mengatur terkait larangan penggunaan secara komersial, penggandaan, pengumuman, pendistribusian dan/atau komunikasi atas potret untuk tujuan reklame atau periklanan. Sedangkan Komersialisasi potret dapat dilakukan tidak sebatas dalam kepentingan iklan maupun reklame, maka dalam hal ini terdapat celah dimana penggunaan secara komersial potret selain untuk kepentingan iklan maupun reklame tidak membutuhkan persetujuan tertulis dari orang yang ada didalam potret tersebut untuk digunakan secara komersial. Berdasar uraian diatas, penulis mengangkat rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Analisis Yuridis Pelanggaran Hak moral atas Karya Cipta Potret yang dimodifikasi menjadi Deepfake pornografi ditinjau berdasarkan Pasal 5 ayat 1 huruf e Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta? dan 2. Bagaimana Analisis Yuridis pelanggaran Hak Ekonomi atas Karya Cipta Potret yang dimodifikasi menjadi Deepfake ditinjau berdasarkan Pasal 12 Undang-Undang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta? Penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode yuridis normatif dengan pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan kasus (case approach) . Bahan hukum yang digunakan oleh penulis (primer, sekunder, tersier) dianalisis Peneliti menggunakan teknis analisis bahan hukum dengan metode penafsiran (interpretasi) yang sesuai yakni interpretasi gramatikal. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa perbuatan modifikasi Karya Cipta Potret tanpa izin dijadikan Deepfake pornografi pada kasus Titan Tyra, dan beberapa pelajar di Kota Malang merupakan pelanggaran terhadap Hak Moral pada khususnya terkait Hak integritas (right of integrity), yang diatur dalam Pasal 5 ayat 1 huruf e Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Pelanggaran Hak moral tersebut berupa perbuatan modifikasi Potret para korban dan digabungkan dengan Foto dan Video Pornografi menggunakan teknik Deepfake telah merugikan kehormatan dan melanggar reputasi para korban sebagai pencipta. pihak yang mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya deepfake pada kedua kasus tersebut telah memenuhi Pasal 27 ayat 1 UU ITE karena isi objeknya yang melanggar kesusilaan berupa konten deepfake pornografi.Berdasarkan analisis pada rumusan masalah kedua penggunaan potret yang dijadikan deepfake yang dikomersialkan pada channel youtube nyonggrandong membuktikan bahwa komersialisasi potret tidak hanya untuk kepentingan iklan maupun.berdasarkan hal tersebut perlu adanya pengaturan lebih lanjut mengenai pelanggaran-pelanggaran hak ekonomi yang masih belum dapat dilindungi dan diakomodir dalam Pasal 12 Undang-undang nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta. Perlu ditambahkan ketentuan yang lebih luas dalam Pasal 12 ayat (1) UU Hak Cipta No 28 Tahun 2014 terkait makna komersialisasi potret yang bukan hanya untuk kepentingan iklan maupun reklame, tetapi ditambahkan juga untuk kepentingan komersial lain, serta harus ada persetujuan tertulis dari orang yang dipotret agar hak dari orang yang dipotret tersebut juga terlindungi.

English Abstract

In this thesis, the author analyzes the case of misuse of portraits belonging to Titan Tyra and several students in the city of Malang which were modified into pornographic deepfakes. This act has violated their honor and reputation as the owner of his personal portrait. then in the second discussion the author analyzes related to the use of portraits that are used as deepfakes which are commercialized on the nyonggrandong youtube channel, related to the economic rights of portraits which have been regulated in article 12 paragraphs (1) and (2) of Law Number 28 of 2014 concerning Copyright, in article 12 it only regulates the prohibition of commercial use, reproduction, announcement, distribution and/or communication of portraits for advertising or advertising purposes. While the commercialization of portraits can be carried out not only for the purposes of advertisements and billboards, in this case there is a gap where the commercial use of portraits other than for advertising or billboards does not require written approval from the person in the portrait for commercial use. Based on the description above, the author raises the formulation of the problem as follows: 1. How is the Juridical Analysis of Violation of Moral Rights on Portrait Copyrights modified into Deepfake pornography reviewed based on Article 5 paragraph 1 letter e of Law Number 28 of 2014 concerning Copyright? and 2. How is the Juridical Analysis of the violation of Economic Rights on Portrait Copyrights modified into Deepfake reviewed based on Article 12 of Law Number 28 of 2014 concerning Copyright? The research in this thesis uses a normative juridical method with a statute approach and a case approach. The legal materials used by the authors (primary, secondary, tertiary) were analyzed. Researchers used technical analysis of legal materials with the appropriate interpretation method, namely grammatical interpretation. Based on the results of the study, it can be seen that the act of modifying the Copyright of Portraits without permission to be used as deepfake pornography in the case of Titan Tyra, and several students in the city of Malang is a violation of moral rights in particular related to the right of integrity, which is regulated in Article 5 paragraph 1 letter e Law Number 28 of 2014 concerning Copyright. The violation of moral rights in the form of modifying the portraits of the victims and combining them with pornographic photos and videos using the Deepfake technique has harmed the honor and violated the reputation of the victims as creators. the party distributing and/or transmitting and/or making deepfakes accessible in both cases has complied with Article 27 paragraph 1 of the ITE Law because the content of the object that violates decency is in the form of pornographic deepfake content. on the nyonggrandong youtube channel proves that the commercialization of portraits is not only for advertising purposes and based on this, there is a need for further regulation regarding violations of economic rights that still cannot be protected and accommodated in Article 12 of Law number 28 of 2014 concerning Copyright. It is necessary to add a broader provision in Article 12 paragraph (1) of the Copyright Law No. 28 of 2014 regarding the meaning of commercialization of portraits which are not only for the purposes of advertisements and billboards, but are also added for other commercial purposes, and there must be written consent from the person being photographed. so that the rights of the person photographed are also protected.

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522010157
Subjects: 300 Social sciences > 340 Law
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Nur Cholis
Date Deposited: 08 May 2023 07:18
Last Modified: 08 May 2023 07:21
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198951
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
KIKI NDARI.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.
Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item