Dwiputramardhika, Arifqie Mustika and Franciscus Apriwan,, S.Ant., M.A (2022) Berpentas Dalam Permainan: Studi Performance Pada Komunitas Pemain Dungeons And Dragons Melalui Discord. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pada tahun 1980, identitas dimaknai sebagai pusat keberadaan manusia yang nyata dan statik. Kemajuan teknologi di abad ke-21 yang signifikan menyebabkan identitas menjadi entitas yang dinamis dengan kelahiran dunia virtual sebagai jejaring sosial. Pada dunia virtual, manusia menciptakan avatar yang digunakan untuk berinteraksi sesamanya. Dengan kata lain, avatar merupakan wujud representasi manusia di dunia virtual yang acapkali ditemukan pada permainan. Dungeons & Dragons merupakan permainan beraliran permainan berperan yang hadir sejak tahun 1974. Dungeons & Dragons merupakan permainan kolaborasi cerita, di mana pemain yang memerankan satu karakter permainan dan Dungeon Master sebagai wasit dan penutur cerita permainan berusaha untuk membuat narasi bersama yang menghasilkan sebuah cerita permainan. Melihat fenomena tersebut, Dungeons & Dragons memiliki keterkaitan dengan sebuah seni pertunjukkan. Menggunakan pendekatan etnografi virtual, penelitian ini mencoba untuk menelusuri bagaimana permainan Dungeons & Dragons di komunitas Trouvaille memiliki keterhubungan dengan seni pertunjukkan. Penelitian ini berusaha untuk mendeskripsikan bagaimana sistem permainan Dungeons & Dragons dapat dimaknai sebagai pertunjukkan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penciptaan karakter dan pemeranan karakter sejalan dengan teori dramaturgi oleh Erving Goffman dan konsep Play-Display oleh Simatupang. Penciptaan karakter permainan dimaknai sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pemain di panggung belakang, sementara pemeranan karakter dimaknai sebagai kegiatan yang dilakukan di panggung depan.
English Abstract
In the year 1980, identity was defined as a center of human existence which is real and static. The advance of technology in 21st century have caused identity to become a dynamic entity and is proven by the existence of virtual world as a social network. In the virtual world, humans create avatar as a medium to interact with each other. In other words, avatar is a form of human representation in the virtual world which is often found in games. Dungeons & Dragons is a role-playing game that has been around since 1974. Dungeons & Dragons is a collaborative storytelling game which relies on players, taking a role of one character, and Dungeon Master as the referee and game storyteller. Together they attempt to create shared narratives that generates a story. Seeing this phenomenon, Dungeons & Dragons has a connection with a performance. Using virtual ethnography as a research method, this study attempts to explore how Dungeons & Dragons as a game is related to a performance. This study attempts to describe how Dungeons & Dragons as a game system interpreted as a performance. The results of this study indicate that the creation of game character and role-playing are corresponds with theory of dramaturgy by Erving Goffman and the concept of play-display by Simatupang. The creation of game character is interpreted as an activity that carried out at the back stage, while role-playing is interpreted as an activity carried out at the front stage.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522120237 |
Uncontrolled Keywords: | Pertunjukkan, Komunitas Virtual, Permainan, Player-Avatar |
Subjects: | 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 08 May 2023 01:54 |
Last Modified: | 08 May 2023 01:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198813 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
ARIFQIE MUSTIKA DWIPUTRAMARDHIKA.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |