Sandehang, Cornelia Fransiska and Prof. Dian Handayani,, S.KM, M.Kes, Ph.D and Dr. Yati Sri Hayati,, S.Kp., M.Kes (2023) Pengaruh Self Help Group Terhadap Efikasi Diri, Manajemen Diri dan Kadar Asam Urat Penderita Gout Arthritis di Puskesmas Dau Kabupaten Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Gout Arthritis merupakan salah satu penyakit degeneratif akibat penumpukan kadar asam urat dalam tubuh atau hiperurisemia. Pengendapan kristal monosodium urat yang terjadi pada penderita Gout Arthritis akan menyebabkan inflamasi pada sendi, nyeri hebat, dan jika tidak ditangani dapat terjadi kerusakan sendi yang berdampak pada keterbatasan mobilitas fisik hingga kecacatan. Penumpukan kadar asam urat dalam darah atau hiperurisemia yang tidak terkontrol, juga dapat mengakibatkan pembentukan batu ginjal dan penurunan fungsi ginjal, sehingga perlu adanya tindakan pengelolaan dan perawatan penyakit yang tepat untuk mengatasi hal ini. Efikasi diri adalah keyakinan individu atas kemampuan dirinya sendiri dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pada penderita Gout Arthritis, Efikasi diri berperan dalam kemampuan menangani nyeri dan gejala lain yang dirasakan agar tidak mengganggu aktivitas dari penderita. Hal ini juga berdampak pada kemampuan penderita dalam melaksanakan upaya perawatan diri. Manajemen diri merupakan kemampuan individu dalam memahami kebutuhan diri secara utuh dan melakukan tindakan yang dibutuhkan oleh dirinya. Manajemen diri gout arthritis adalah kemampuan penderita dalam melakukan perawatan diri dan mengontrol penyakit dengan diet makanan mengandung purin, membatasi konsumsi alkohol, lemak dan minuman manis, olahraga teratur, memenuhi kebutuhan cairan, menjaga berat badan dan melakukan pemeriksaan rutin ke pusat pelayanan kesehatan. Pada penanganan dan perawatan gout arthritis, manajemen diri merupakan suatu upaya yang dapat diterapkan untuk meningkatakan pemeliharaan kesehatan dan kontrol penyakit. Memiliki efikasi diri yang baik dan keberhasilan dalam menjalankan manajemen diri yang sesuai, berpengaruh pada asupan purin, proses produksi asam urat, serta pengeluaran asam urat dalam tubuh, sehingga dapat memberikan perubahan pada kadar asam urat responden. Salah satu sumber yang dapat meningkatkan efikasi diri, adalah belajar dari pengalaman orang lain yang memiliki masalah yang sama, dan faktor yang dapat meningkatkan manajemen diri adalah pengetahuan, motivasi serta dukungan sosial. Efikasi diri dan manajemen diri merupakan hal penting yang perlu dimiliki oleh penderita gout arthritis. Oleh karena itu diperlukan suatu metode yang dapat meningkatkan efikasi diri dan keberhasilan penderita gout arthritis dalam melaksanakan manajemen diri, sehingga dapat memberikan perubahan pada kadar asam urat. Salah satu metode yang dapat mendukung peningkatan pengetahuan, proses bertukar pengalaman, dan meningkatkan motivasi adalah self help group. Penelitian ini menggunakan desain quasy-expiremental dengan kelompok kontrol dan pendekatan pretest – posttest design. Kelompok intervensi diberikan intervensi self help group, dan kelompok kontrol diberikan edukasi standar Puskesmas dengan media leaflet. Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Dau Kabupaten Malang, dengan total responden berjumlah 60 responden, yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 30 orang pada kelompok viii intervensi dan 30 orang kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan pada penelitian adalah The Arthritis Self-Efficacy Scale (ASES) untuk menilai efikasi diri, kuesioner manajemen diri Gout Arthritis untuk menilai manajemen diri, dan alat pemeriksaan kadar asam urat. Data selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan uji paired sample t-test, independent sample t-test dan uji Manova. Hasil uji paired sample t-test menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada efikasi diri dan manajemen diri serta perubahan yang signifikan pada kadar asam urat responden setelah diberikan self help group, dengan nilai signifikansi masing-masing 0,000 (p-value <0,05). Hasil uji independent sample t-test menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pemberian Self Help Group dan edukasi standar Puskesmas dengan media Leaflet terhadap efikasi diri, manajemen diri, dan kadar asam urat penderita Gout Arthritis, dengan nilai signifikansi masing-masing 0,000 (p-value <0,05). Hasil uji Manova menunjukkan bahwa pelaksanaan Self Help Group dan edukasi standar Puskesmas dengan media Leaflet berpengaruh terhadap efikasi diri, manajemen diri, dan kadar asam urat penderita Gout Arthritis secara simultan. Variabel independen yang memberikan pengaruh paling kuat terhadap variabel dependen, dilihat melalui peningkatan nilai rata-rata. Pada variabel efikasi diri, nilai rata-rata kelompok intervensi lebih tinggi dari kelompok kontrol, dengan selisih nilai rata-rata adalah 44.83. Pada variabel manajemen diri, selisih nilai rata- rata kelompok intervensi dan kelompok kontrol adalah 13.43, dengan nilai lebih tinggi pada kelompok intervensi, dan pada variabel kadar asam urat, nilai rata-rata kelompok intervensi lebih tinggi dari kelompok kontrol. Berdasarkan hasil ini dapat dikatakan bahwa self help group lebih berpengaruh dalam meningkatkan efikasi diri dan manajemen diri serta menurunkan kadar asam urat penderita gout arthritis. Self help group dapat memberikan kesempatan bagi para peserta untuk memperoleh informasi dan meningkatkan pengetahuan tentang penyakit yang diderita, melalui kegiatan berbagi pengalaman antar peserta terkait penanganan penyakit. Proses ini merupakan sumber yang dapat meningkatkan efikasi diri. Selain itu, pada kegiatan self help group, setiap peserta juga akan mengungkapakan masalah yang dihadapi dan mencari jalan keluar bersama- sama. Hal ini akan membangun dukungan sosial dan motivasi kepada para peserta untuk melakukan berbagai upaya demi menyelesaikan masalah kesehatan dan melaksanakan manajemen diri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah self help group berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan efikasi diri dan manajemen diri serta perubahan kadar asam urat penderita gout arthritis. Rekomendasi dari penelitian ini adalah self help group dapat menjadi salah satu aktivitas kelompok yang dilaksanakan secara rutin oleh pihak Puskesmas sebagai upaya pemeliharaan status kesehatan penderita gout arthritis ataupun penyakit kronis lainnya. Selain itu self help group dapat dijadikan bahan pembelajaran atau pelatihan bagi mahasiswa keperawatan dan perawat komunitas sebagai upaya untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.
English Abstract
Gout Arthritis is a degenerative disease caused by a buildup of uric acid levels in the body or hyperuricemia. The deposition of monosodium urate crystals that occur in patients with Gout Arthritis will cause inflammation in the joints, severe pain, and if not treated, joint damage can occur which results in limited physical mobility and disability. Accumulation of uric acid levels in the blood or uncontrolled hyperuricemia can also result in the formation of kidney stones and decreased kidney function, so it is necessary to take appropriate management and treatment measures to overcome this. Self-efficacy is an individual's belief in his own ability to achieve predetermined goals. In Gout Arthritis sufferers , self-efficacy plays a role in the ability to handle pain and other symptoms that are felt so as not to interfere with the activities of the sufferer. This also has an impact on the patient's ability to carry out self-care efforts. Self-management is an individual's ability to understand the needs of oneself as a whole and take the actions needed by him. Self-management of gout arthritis is the patient's ability to carry out self-care and control the disease by eating a diet containing purines, limiting consumption of alcohol, fat and sugary drinks, exercising regularly, meeting fluid needs, maintaining body weight and carrying out routine checks at a health service center. In the treatment and care of gout arthritis, self-management is an effort that can be applied to improve health care and disease control. Have good self-efficacy and success in carrying out appropriate self- management, affect purine intake, uric acid production process, and uric acid excretion in the body, so that it can provide changes in the respondent's uric acid levels. One source that can increase self-efficacy is learning from the experiences of other people who have the same problem, and factors that can improve self- management are knowledge and motivation as well as social support. Self-efficacy and self-management are important things that need to be owned by gout arthritis sufferers . Therefore we need a method that can increase self-efficacy and the success of gout arthritis sufferers in carrying out self-management, so that it can provide changes in uric acid levels. One method that can support increasing knowledge, the process of exchanging experiences, and increasing motivation is self-help groups . The study design was quasy-experimental design with a control group and a pretest-posttest design. The treatment group was given a self help group intervention, and the control group was given standard health center education using leaflet media. This study was conducted in the working area of the Dau Public Health Center, Malang Regency, with a total of 60 respondents, who were divided into 2 groups, namely 30 people in the treatment group and 30 people in the control group. The Arthritis Self-Efficacy Scale (ASES) were used in this study to assess self-efficacy, the Gout Arthritis self-management questionnaire to assess self- management, and a tool for examining uric acid levels. The collected data was x then subjected to statistical analysis using the paired sample t-test , independent sample t-test and the Manova test. The Paired Sample t-test showed that the self-efficacy and self-management of respondents increased significantly, and also uric acid level of respondents decreased significantly, with a significance value of 0.000 each variable (p-value <0.05). The results of the Independent Sample t-test showed that there was a significant difference between the provision of Self Help Group and standard education at the Community Health Center with Leaflet media on self-efficacy, self- management, and acid levels in Gout Arthritis sufferers, with a significance value of 0.000 each variable (p-value <0.05). The results of the Manova test showed that the implementation of the Self Help Group and standard education at the Community Health Center using Leaflet media simultaneously affected self- efficacy, self-management, and uric acid levels in Gout Arthritis sufferers. The independent variable that has the strongest influence on the dependent variable is seen through an increase in the average value. In the self-efficacy variable, the average value of the treatment group is higher than the control group, with a difference in the average value of 44.83. In the self-management variable, the difference in the mean value of the treatment group and the control group was 13.43, with a higher value in the treatment group, and in the uric acid level variable, the treatment group's average value was higher than the control group. Based on these results it can be said that self help groups are more influential in increasing self-efficacy and self-management as well as reducing uric acid levels in gout arthritis sufferers. Self help groups can provide opportunities for participants to obtain information and increase knowledge about the illness they are suffering from, through sharing experiences between participants regarding disease management. This process is a source that can increase self-efficacy. In addition, in self-help group activities , each participant will also reveal the problems they face and find solutions together. This will build social support and motivation for participants to make various efforts to solve health problems and carry out self- management. The conclusion of this study is that self help groups have a significant effect on self-efficacy, self-management and uric acid levels in gout arthritis sufferers . The recommendation from this study is that self help groups can be one of the group activities carried out routinely by the Puskesmas as an effort to maintain the health status of sufferers of gout arthritis or other chronic diseases. In addition, self-help groups can be used as learning materials or training for nursing students and community nurses as an effort to improve public health status
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 0423160002 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medicine and health > 610.7 Education, research, nursing, services of allied health personnel > 610.73 Nursing and services of allied health personnel |
Divisions: | S2/S3 > Magister Keperawatan, Fakultas Kedokteran |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 05 May 2023 01:34 |
Last Modified: | 05 May 2023 01:34 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198676 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Cornelia F. Sandehang.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (12MB) |
Actions (login required)
View Item |