Zafarin, Vira and Dr. Eng. Panca Mudjirahardjo, S.T., M.T. and Eka Maulana, S.T., M.T., M.Eng. (2022) Sistem Back Up Daya dan Pengatur Kecepatan Konveyor untuk Alat Pemanen Royal Jelly Otomatis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Menurut data dari Tridge tahun 2021 mengenai Pasar Global Royal Jelly, Indonesia merupakan negara eksportir royal jelly terbesar di dunia. Royal jelly merupakan produk sekunder dari lebah yang dihasilkan oleh lebah pekerja. Royal jelly memiliki banyak manfaat, berdasarkan data Intelo tahun 2019, penggunaan royal jelly di dunia 62,5% diperuntukkan sebagai kebutuhan kesehatan, sehingga hal ini menyebabkan tingginya permintaan produk. Namun, tingginya permintaan ini tidak diimbangi dengan sistem pemanenan yang efektif karena masih dilakukan dengan metode konvensional yaitu pencongkelan queen cup satu per satu. Proses tersebut memakan waktu selama 2 – 4 menit per tangkainya yang berisi 35 buah queen cup. Pemanenan yang lama berdampak pada penurunan komposisi terutama kadar air, hal ini menyebabkan pemadatan royal jelly sehingga mempersulit proses pemanenan. Menurut Kumar tahun 2015, pemanenan yang melebihi 72 jam dapat menurunkan jumlah royal jelly sebesar 1 hingga 1,5% per jamnya. Sebab jumlah royal jelly meningkat dalam kurun waktu 72 jam, tetapi mulai menurun setelah 96 jam pencangkokan larva. Untuk mendapatkan kandungan dan kuantitas produk yang maksimal, royal jelly sebaiknya dipanen pada 72 jam setelah pencangkokan larva. Maka dari itu, diperlukan alat pemanen royal jelly otomatis untuk mempercepat proses pemanenan. Alat panen royal jelly otomatis ini merupakan alat yang mengombinasikan Image Processing dan Internet of Things untuk melakukan pemanenan royal jelly. Pada penelitian ini, dilakukan proses perancangan back up daya dan pengaturan kecepatan konveyor. Sistem back up daya dibutuhkan agar alat tetap berjalan meskipun terjadi listrik padam, sehingga pemanenan royal jelly masih dapat dilakukan. Alat pemanen royal jelly otomatis ini mampu melakukan pemanenan dalam waktu 2-3 menit per tangkai, sehingga ketika terjadi listrik padam, diharapkan sistem back up daya mampu memanen 3 frame pada satu koloni yang berisi 9 tangkai yang masing-masing berisi 35 buah queen cup. Sedangkan pengaturan kecepatan konveyor berfungsi agar royal jelly yang diletakkan pada konveyor pada rentang jarak tertentu (untuk dideteksi pada subsistem image processing menggunakan kamera Raspberry Pi) dapat berhenti pada titik pemanenan yang ditentukan, sehingga proses pemanenan dengan cara penyedotan royal jelly melalui kolektor royal jelly dapat berjalan. Hasil dari penelitian ini, dapat diketahui bahwa alat mampu menyala selama 30 menit menggunakan sumber daya cadangan berupa aki dengan kapasitas 12V 7,5Ah ketika terjadi listrik padam. Sedangkan pada sistem pengaturan kecepatan konveyor, konveyor mampu berjalan dengan kecepatan yang diinginkan sesuai jarak acuan. Ketika jarak queen cup terhadap titik acuan berada pada rentang 21-65 mm, maka konveyor berjalan dengan kecepatan rata-rata 21,3mm/s (selisih 6,5% dari kecepatan yang diinginkan yaitu 20mm/s), ketika jarak queen cup terhadap titik acuan berada pada rentang 1-20mm, konveyor bergerak dengan kecepatan rata-rata 11,2mm/s (selisih 12% dari kecepatan yang diinginkan yaitu 10mm/s), dan ketika jarak queen cup terhadap titik acuan sebesar 0mm, maka konveyor berhenti. Sehingga obyek queen cup dapat berhenti di posisi yang dapat dijangkau oleh penyedot royal jelly untuk proses pemanenan.
English Abstract
According to data from Tridge in 2021 regarding the Royal Jelly Global Market, Indonesia is the largest royal jelly exporter in the world. Royal Jelly is produced by honey bees and has many benefits, impacting in high demand for the product. Based on Intelo data in 2019, 62.5% of the world's use of royal jelly is intended for health needs. However, this high demand is not in accordance with the current harvesting system, because it is still carried out using the conventional method, namely removing one queen cup at a time. The process takes 2-4 minutes per stalk which contains 35 queen cups. Conventional harvesting method has an impact on decreasing the composition, especially the viscosity, this causes the royal jelly to solidify, thus complicating the harvesting process. In addition, according to Kumar in 2015, harvesting that exceeds 72 hours can reduce the amount of royal jelly by 1 to 1.5% per hour. Because the amount of royal jelly increased within 72 hours, but began to decrease after 96 hours of larval transplantation. Hence, a royal jelly harvester is needed to speed up the harvesting process. Automatic royal jelly harvesting tool is a tool that combines Image Processing and the Internet of Things to harvest royal jelly. In this research, the process of designing back up power and setting the conveyor speed is carried out. The power back-up system is needed to keep the tool running even if there is a power outage, so that royal jelly harvesting can still be done. This automatic royal jelly harvester is capable of harvesting within 2-3 minutes per stalk, during a power outage, it is estimated that the power back-up system will be able to harvest 3 frames in one colony containing 9 stalks, each containing 35 queen cups with estimated time for an hour. While the conveyor speed control functions so that the royal jelly placed on the conveyor can stop at the specified harvesting point, so the harvesting process by sucking royal jelly through the royal jelly collector can run. The results of this study, the system is able to work for 30 minutes using a backup power source using an accumulator with a capacity of 12V 7.5Ah when there is a power outage. While in the conveyor speed control system, the conveyor is able to run at the desired speed according to the distance input from the Raspberry Pi. When the distance of the queen cup to the reference point is in the range of 21-65 mm, the conveyor runs at an average speed of 21.3mm/s (6.5% difference from the desired speed of 20mm/s), when the distance of the queen cup to the point is the reference is in the range of 1-20mm, the conveyor moves at an average speed of 11.2mm/s (12% difference from the desired speed of 10mm/s), and when the queen cup distance from the reference point is 0mm, the conveyor stops. So that the queen cup object can stop in a position that can be reached by the royal jelly suction for the harvesting process.
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0522070412 |
| Uncontrolled Keywords: | Royal Jelly, Back Up Daya, Duty Cycle, Konveyor. .- Royal Jelly, Back Up Power System, Duty Cycle, Conveyor. |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 621 Applied physics > 621.3 Electrical, magnetic, optical, communications, computer engineering; electronics, lighting > 621.38 Electronics, communications engineering > 621.381 Electronics |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Elektro |
| Depositing User: | Endang Susworini |
| Date Deposited: | 13 Apr 2023 06:36 |
| Last Modified: | 13 Apr 2023 06:36 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198278 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
VIRA ZAFARIN.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (4MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |