Analisis Kesesuaian Habitat Peneluran Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) di Pantai Bama, Taman Nasional Baluran, Kabupaten Situbondo

Ubaydillah, Yusril Zaqi and Defri Yona, S.Pi, M.Sc.Stud., D.Sc and Rarasrum Dyah Kasitowati, S.Kel, M.Si, M.Sc (2022) Analisis Kesesuaian Habitat Peneluran Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) di Pantai Bama, Taman Nasional Baluran, Kabupaten Situbondo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penyu sisik teramati bertelur di sepanjang pesisir Baluran, terutama di Pantai Batu Hitam. Telur yang ditemukan dipindahkan ke tempat penetasan di Pantai Bama, pantai yang belum pernah tercatat penyu bertelur secara alami. Di sisi lain, Pantai Batu Hitam akan dibangun menjadi kawasan wisata. Penyu dikenal memiliki kemampuan untuk kembali ke daerah asal ditetaskan dengan tujuan mencari makan hingga berkembang biak yang disebut dengan natal homing/philopatry. Merujuk pada hipotesis natal homing/philopatry, tukik yang dilepasliarkan di Pantai Bama dimungkinan akan kembali untuk bertelur di kemudian hari. Diperlukan penilaian kesesuaian habitat peneluran di Pantai Bama untuk mengetahui kemampuan kawasan dalam menampung aktivitas peneluran penyu sisik dan diharapkan dapat berkontribusi pada perencanaan dan pengelolaan konservasi penyu sisik yang efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik bio-fisik dan menganalisis kesesuaian habitat penyu sisik di kedua pantai tersebut. Proses pengambilan data lapang dilakukan pada bulan Mei 2022. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan metode survei dengan cara melakukan observasi langsung dengan pengukuran dan pendataan kondisi bio-fisik pantai seperti data panjang, lebar, dan kemiringan pantai; fraksi pasir, suhu dan kelembaban substrat; vegetasi pantai, intensitas cahaya, jarak pantai - area mencari makan; persentase bangunan; juga predator dan ancaman. Metode sampling yang digunakan adalah metode systematic sampling dengan setiap lokasi memiliki 5 titik sampling. pemilihan metode systematic sampling dikarenakan dapat mencakup area secara merata dan kemudahan dalam penerapan di lapangan sehingga diharapkan dapat merepresentasikan seluruh area pantai penelitian. Data diolah menjadi tabulasi dan grafik dalam bentuk rata – rata & standar deviasi juga dilakukan pengujian statistik parametrik Uji-T kemudian dianalisis menggunakan indeks kesesuaian habitat (IKH) peneluran penyu sisik. Tidak ditemukan perbedaan karakteristik bio-fisik yang cukup signifikan pada kedua pantai. Parameter kemiringan pantai, fraksi pasir, vegetasi pantai, intensitas cahaya, jarak pantai - area mencari makan, persentase bangunan, mendapatkan skor yang sama, sedangkan lebar pantai mendapatkan skor yang berbeda. Kondisi Pantai Bama lebih sempit dan lebih landai dibandingkan dengan Pantai Batu Hitam, dan hal tersebut dapat mempengaruhi penyu sisik untuk mendarat dan bertelur. Meskipun hasil penilaian Indeks Kesesuaian Habitat (IKH) peneluran penyu sisik menunjukan bahwa kondisi bio-fisik Pantai Bama tergolong dalam kategori sangat sesuai (skor IKH di atas 68,86%), namun hingga saat ini masih belum tercatat terdapat penyu sisik yang bertelur di Pantai Bama. Diduga kondisi pantai yang sempit dan landai juga naungan vegetasi yang tidak merata menjadi faktor yang membuat penyu lebih memilih bertelur di lokasi lain daripada Pantai Bama.

English Abstract

Hawksbill turtles were observed nesting along the coast of Baluran, mainly at Batu Hitam Beach. The eggs were relocated to a hatchery on Bama Beach, which is a beach where hawksbill turtles have never been seen laying eggs naturally. Sea turtles are known to have the ability to return to the area from which they were hatched to find food and breed, which is called natal homing/philopatry. Referring to the natal homing/philopatry hypothesis, hatchlings that are released on Bama Beach will likely come back to lay eggs in the future. An assessment of the Hwaskbill nesting habitat suitability in Bama Beach is needed to determine the area's ability to accommodate hawksbill nesting and hopefully can contribute to conservation planning and management. The purpose of this study is to identify the bio-physical characteristics and suitability of the Hawksbills nesting habitat on the two beaches. Field data collected in May 2022 that carried out directly in the field which is data observed were the length, width & slope of the beach; temperature, moisture, & sand friction; intensity of light, coastal vegetation, percentage of buildings, and the distance between the nesting beach - feeding ground, and predators & threats using a systematic sampling method with each location having 5 sampling points. The systematic sampling method was chosen because it can cover the area evenly and is easy to apply in the field so that it is expected to represent the entire research beach area. The data was processed into tabulations and graphs in the form of averages & standard deviations. Parametric statistical tests were also carried out by T-test and then analyzed using the hawksbill turtle nesting habitat suitability index (HSI). There were no significant differences in bio-physical characteristics between the two beaches. Except for beach width, the slope of the beach; sand friction; intensity of light, coastal vegetation, percentage of buildings, and the distance between the nesting beach - feeding ground parameters are given the same score. Bama Beach has a narrower and flatter beach than Batu Hitam Beach. Based on the results of an assessment utilizing the habitat suitability index (HSI) for hawksbill nesting sites, the biophysical conditions of Bama Beach were assessed as very suitable (>68.86%). Despite Bama Beach's suitability, there have been no reports of hawksbill turtles nesting there. The width of the beach that is too narrow and a lack of coastal vegetation shade are thought to have forced the hawksbill to prefer other locations.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522080349
Subjects: 500 Natural sciences and mathematics > 551 Geology, hydrology, meteorology > 551.4 Geomorphology and hydrosphere > 551.46 Oceanography and submarine geology
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Ilmu Kelautan
Depositing User: Sugeng Moelyono
Date Deposited: 13 Apr 2023 03:53
Last Modified: 13 Apr 2023 03:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198275
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Yusril Zaqi Ubaydillah.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item