Agustin, Reny Ayu and Afifuddin Latif Adiredjo and Dr. Drs. Marjani, (2022) Pendugaan Heterosis Pada Karakter Kuantitatiftanaman Rosela (Hibiscus Sabdariffa Var Sabdariffa L.). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Rosela adalah tanaman yang dapat dijadikan bahan obat alami. Usahatani bunga rosela memiliki prospek yang baik untuk dikembangkan di Indonesia. Hal ini terbukti dari adanya permintaan pasar luar negeri terhadap rosela kering pada tahun 2007. Untuk memenuhi permintaan tersebut Indonesia hanya mampu memenuhi sekitar 5 ton sampai 8 ton per tahun. Ini dikarenakan petani bunga rosela masih terbatas yang disebabkan penggunaan benih yang kurang bermutu, pengendalian hama dan penyakit yang kurang memadai. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas tanaman rosela ialah dengan mengembangkan varietas hibrida unggul dengan hasil panen tinggi. Varietas hibrida terbentuk akibat terjadinya efek heterosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi nilai heterosis dan heterobeltiosis duableas hasil persilangan tujuh tetua. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2020 sampai dengan Juli 2020 yang bertempatan di Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (BALITTAS) Karangploso, Malang. Alat yang digunakan dalama penelitian ini adalah cangkul, tugal, meteran, penggaris, jangka sorong, alat tulis, timbangan, polybag, gunting, kertas label, papan nama, kamera, papan lebel. Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah benih F1 rosela dengan tetua yang terdiri dari Roselindo 1, Roselindo 2, Roselindo 3, Roselindo 4, IDN/09/HSB/303, IDN/09/HSB/443, IDN/09/HSB677. Masing-masing populasi ditanam sebanyak 65 tanaman per petak. Pengamatan terdiri dari tinggi tanaman, panjang cabang, diameter batang, jumlah cabang, tinggi bunga pertama, total buah, cabang produktif. Analisis data yang dilakukan antara lain pengujian nilai heterosis dan heterobeltiosis untuk suatu sifat pada masing-masing tanaman F1. Pada penelitian ini didapatkan genotipe dengan heterosis dan heterobeltiosis dengan nilai tertinggi dan positif pada pengamatan total buah di genotipe IDN/09/HSB443 × Roselindo 4. Berdasarkan hasil perhitungan heterosis yang dilakukan pada dua belas genotipe menunujukan karakter tinggi tanaman, jumlah cabang, cabang produktif, diameter batang, dan panjang cabang. Sedangkan karakter tinggi bunga pertama merupakan karakter yang memiliki hasil terendah.
English Abstract
Rosela is a plant that can be used as natural medicine. Rosela is also one of the fiber-producing plants that has been widely used as raw material for the pulp and paper industry. Along with the development and advancement of technology, the production of rosela stem fiber has decreased due to the high import of jute sacks or plastic sacks from abroad. Rosela flower farming has good prospects to be developed in Indonesia. This is evident from the foreign market demand for dried rosela in 2007. To meet this demand, Indonesia is only able to meet about 5 tons to 8 tons per year. This is because rosela flower farmers are still limited due to the use of poor quality seeds, inadequate pest and disease control. One way to increase the productivity of rosela plants is to develop superior hybrid varieties with high yields, hybrid varieties are formed as a result of the heterosis effect. This study aimed to evaluate the value of heterosis and heterobeltiosis duableas from a cross of seven parents. This research will be carried out from March 2020 to July 2020 at the Indonesian Sweetener and Fiber Crops Reseach Instititute (ISaFCRI) Fibers (BALITTAS) Karangploso, Malang. The tools used in this study were hoe, tugal, tape measure, ruler, caliper, stationery, scales, polybag, scissors, label paper, nameplate, and camera, label board. The material used for this research is rosela seeds with parents consisting of Roselindo 1, Roselindo 2, Roselindo 3, Roselindo 4, IDN/09/HSB/303, IDN/09/HSB/443, IDN/09/HSB677. Each population planted as many as 65 plants per plot. Observations consisted of plant height, branch length, stem diameter, number of branches, height of first flower, total fruit, and productive branches. Data analysis carried out included testing the value of heterosis and heterobeltiosis for a trait in each F1 plant. In this study genotypes with heterosis and heterobeltiosis were found with the highest and positive values in the observation of total fruit in the genotype IDN/09/HSB/443 × Roselindo 4. Based on the results of heterosis calculations carried out on 13 genotypes, the characters of plant height, number of branches, productive branches, stem diameter, dan branch length were shown. While the character of the first flower height is the character that has the lowest yield.
Other obstract
-
| Item Type: | Thesis (Sarjana) |
|---|---|
| Identification Number: | 0522040490 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 13 Apr 2023 02:16 |
| Last Modified: | 13 Apr 2023 02:16 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198233 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Reny Ayu Agustin.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (1MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |