Perbandingan Metode Alih Ragam Hujan Menjadi Debit dengan FJ. Mock dan NRECA di Sub DAS Amprong Kab.Malang

Masruroh, Sahirah and Dr. Ir. Ery Suhartanto, ST., MT. and Dr. Eng. Donny Harisuseno, ST., MT. (2022) Perbandingan Metode Alih Ragam Hujan Menjadi Debit dengan FJ. Mock dan NRECA di Sub DAS Amprong Kab.Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Data debit pada suatu DAS (Daerah Aliran Sungai) sangat diperlukan yaitu untuk mengetahui seberapa besar ketersediaan data debit di suatu sungai, dimana nantinya data debit tersebut akan digunakan untuk pengelolaan sumber daya air di DAS tersebut. Pada kenyataanya ketersediaan data curah hujan cukup lengkap tetapi tidak untuk data debitnya, sehingga diperlukan pengalihragaman hujan menjadi debit. Pengalihragaman hujan menjadi debit merupakan suatu proses permodelan dimana data hujan akan diubah menjadi data debit. Dengan adanya permodelan alih ragam hujan menjadi debit ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk memberikan informasi data debit yang hilang di lokasi studi yaitu Sub DAS Amprong. Data-data yang dibutuhkan dalam perhitungan penelitian ini antara lain data klimatologi, data curah hujan, data karakteristik DAS dan data debit AWLR. Data yang sangat mempengaruhi perhitungan yaitu data karakteristik DAS karena pada data tersebut terdapat parameter-parameter yang dapat mewakili keadaan sebenarnya, dimana jika parameter-parameter tersebut tidak menghasilkan nilai debit permodelan yang sesuai maka dilakukan perhitungan ulang sampai hasil debit permodelan mendekati dengan debit dilapangan, sedangkan data debit AWLR dibutuhkan sebagai pembanding. Penelitian ini berfokus untuk membandingkan hasil debit model FJ.Mock dan NRECA dengan debit pengamatan AWLR, dimana perbandingan metode tersebut dilakukan dengan cara analisa kesesuaian metode yaitu uji kalibrasi dan uji validasi. Hasil debit permodelan terbaik pada analisa kesesuaian metode akan dipilih sebagai metode yang dapat digunakan di lokasi studi, sehingga parameter-parameter yang telah ditetapkan dapat digunakan sebagai pedoman pada lokasi studi ataupun DAS lainnya yang memiliki karakteristik yang sama dengan Sub DAS Amprong. Setelah dilakukan simulasi permodelan pada studi ini dapat disimpulkan bahwa antara metode FJ.Mock dan NRECA didapatkan hasil terbaik yaitu metode FJ.Mock dimana metode tersebut merupakan metode yang paling sesuai dengan karakteristik dari Sub DAS Amprong, dengan nilai terbaik pada kelompok data 6 tahun kalibrasi dan 4 tahun validasi. Untuk perhitungan uji kalibrasi didapatkan nilai (Mean Absolute Error) MAE sebesar 0,180, Koefisien Efisiensi Nash-Sutcliffe (NSE) sebesar 0,995, Koefisen Korelasi sebesar 0,998, dan Kesalahan Relatif (Kr) sebesar 0,44%. Sedangkan hasil perhitungan validasi didapatkan nilai MAE (Mean Absolute Error) sebesar 2,099, Koefisien Efisiensi Nash-Sutcliffe (NSE) sebesar 0,036, Koefisen Korelasi sebesar 0,853, dan Kesalahan Relatif (Kr) sebesar 2,89%. Untuk nilai parameter-parameter FJ.Mock didapatkan sebagai berikut antara lain nilai koefisien infiltrasi (i) sebesar 0,8, nilai faktor resesi aliran tanah (k) yang berkisar antara 0,01 – 1,77, nilai koefisien permukaan lahan terbuka (m) berkisar antara 30% - 50%, minimum soil moisture bernilai 0 mm, nilai maximum soil mosture (SMC) sebesar 200 mm, initial soil moisture (ISM) bernilai 50 mm, serta nilai volume penyimpanan sebelumnya (Vn�1) sebesar 50 mm.

English Abstract

Discharge data in a watershed is very necessary, namely to find out how much is the availability of debit data in a river, where later the discharge data will be used for the management of water resources in the watershed. The availability of rainfall data is quite complete but not for discharge data, so it is necessary to convert rain into discharge. The conversion of rain into discharge is a modeling process in which rain data will be converted into discharge data. The modeling of the conversion of rainfall into discharge can be used as an alternative to providing information on missing discharge data at the study location, namely the Amprong sub-watershed. The data needed in the calculation of this study include climatological data, rainfall data, watershed characteristics data, and AWLR discharge data. The data that greatly affects the calculation is data on watershed characteristics because in that data there are parameters that can represent the actual situation, where if these parameters do not produce an appropriate modeling discharge value then a re-calculation is carried out until the modeling discharge results are close to the discharge in the field, while AWLR discharge data is needed as a comparison. This study focuses on comparing the discharge results of the FJ. Mock and NRECA models with the observed discharge of AWLR, where the comparison of these methods is carried out using method suitability analysis, namely calibration and validation tests. The best discharge model results in the method suitability analysis will be selected as a method that can be used at the study site so that the parameters that have been set can be used as guidelines for the study location or other watersheds that have the same characteristics as the Amprong sub-watershed. After doing the modeling simulation in this study, it can be concluded that between the FJ. Mock and NRECA methods, the best results are obtained, namely the FJ. Mock method where this method is the method that best fits the characteristics of the Amprong sub-watershed, with the best value in the 6-year calibration data group and 4 years of validation. For the calculation of the calibration test, the MAE (Mean Absolute Error) value is 0.180, the Nash-Sutcliffe Efficiency Coefficient (NSE) is 0.995, the Correlation Coefficient is 0.998, and the Relative Error (Kr) is 0.44%. While the results of the validation calculations obtained the MAE (Mean Absolute Error) value of 2.099, the Nash-Sutcliffe Efficiency Coefficient (NSE) of 0.036, the Correlation Coefficient of 0.853, and the Relative Error (Kr) of 2.89%. The value of the FJ. Mock parameters are obtained as follows, including the infiltration coefficient value (i) of 0.8, the value of the soil flow recession factor (k) which ranges from 0.01 to 1.77, and the open land surface coefficient value (m) ranging from 30% - 50%, the minimum soil moisture is 0 mm, the maximum soil moisture (SMC) is 200 mm, the initial soil moisture (ISM) is 50 mm, and the value of the previous storage volume (Vn-1) is 50 mm.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0522070403
Uncontrolled Keywords:	Fj.Mock, NRECA, Alihragam, Sub DAS Amprong, Debit. .- Fj. Mock, NRECA, Transformation, Amprong Sub-watershed, Debit.
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation
Divisions:	Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User:	Endang Susworini
Date Deposited:	12 Apr 2023 07:19
Last Modified:	12 Apr 2023 07:19
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198220

Text (DALAM MASA EMBARGO) SAHIRAH MASRUROH.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (17MB)

Actions (login required)

View Item