Dewi, Riska Mustika and Dr. Ir. Dwi Setijawati, M.Kes. (2022) Pemanfaatan Limbah Karapas Udang sebagai Media Tanam Berbasis Hidrogel. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Proses irigasi tanpa adanya bantuan penerapan sistem teknologi masih dianggap kurang efisien. Aplikasi teknologi polimer dapat dimanfaatkan dalam upaya peningkatan kemampuan efisiensi sistem irigasi pada lahan pertanian. Polivinil alkohol (PVA) merupakan suatu polimer hidrofilik yang memiliki sifat dapat menyerap dan menahan air serta zat hara yang ada. Sementara itu produksi udang di Indonesia pernah mencapai 699 ribu ton dimana persentase karapas udang mencapai 54,91%. Limbah udang berupa kepala, kulit dan ekor udang mengandung sejumlah nutrien dan zat hara yang cukup baik dan layak untuk dijadikan pengganti pupuk. Maka dari itu karapas udang dan hidrogel memiliki potensi untuk dimanfaatkan menjadi suatu produk inovatif, salah satunya adalah media tanam berbasis produk hidrogel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perbedaan konsentrasi PVA (Polyvinyl Alcohol) dan karapas udang berpengaruh terhadap karakteristik hidrogel sebagai media tanam. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen dan menggunakan variabel bebas dan variabel terikat. Metode yang dilakukan meliputi proses pembuatan tepung karapas udang, proses pembuatan hidrogel, hingga dilakukan pengujian. Pengujian yang dilakukan yaitu uji daya serap air, uji fraksi gel, uji kadar air, uji WHC (Water Holding Capacity), uji NPK, dan uji pH. Selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan Minitab 21. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis statistic dapat dilihat dari nilai signifikansi atau p (probabilitas). Perlakuan tidak berpengaruh jika P>0.05 sedangkan jika P<0.05 maka perlakuan berpengaruh secara nyata, dimana tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahannya 5%. Jika didapatkan hasil yang berbeda nyata maka akan dilakukan uji lanjut tukey. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pada pengujian daya serap air, uji fraksi gel, uji kadar air, dan uji NPK. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pengaruh penambahan tepung karapas udang memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0.05) terhadap produk hydrogel. Pada pengujian NPK, hasil yang didapat pada pengujian N (Nitrogen) yaitu sebesar 4,26%, pada pengujian P (Fosfor) didapatkan hasil sebesar 4,04%, dan pada pengujian K (Kalium) hasil yang didapatkan yaitu sebesar 5,19%. Sedangkan pada uji pH, hasil tertinggi di dapatkan oleh perlakuan A3B1, A1B2, A3B2, dan A4B2 yaitu sebesar 6. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Hasil analisis data menunjukkan bahwa penambahan tepung karapas udang memberikan pengaruh dan berbeda nyata (P<0.05) terhadap Daya Serap Air, Fraksi Gel, Kadar Air maupun Water Holding Capacity (WHC) produk hydrogel.
English Abstract
The irrigation process without the assistance of the application of the technology system is still considered inefficient. The application of polymer technology can be utilized in an effort to increase the efficiency of irrigation systems on agricultural land. Polyvinyl alcohol (PVA) is a hydrophilic polymer that has properties that can absorb and retain water and nutrients. Meanwhile, shrimp production in Indonesia has reached 699 thousand tons where the percentage of shrimp carapace reached 54.91%. Shrimp waste in the form of heads, shells and tails of shrimp contains a number of nutrients and nutrients that are quite good and suitable to be used as a substitute for fertilizer. Therefore, shrimp carapace and hydrogel have the potential to be used as an innovative product, one of which is hydrogel-based growing media. The purpose of this study was to determine whether the different concentrations of PVA (Polyvinyl Alcohol) and shrimp carapace had an effect on the characteristics of hydrogel as a growing medium. The method used in this research is an experimental method and uses the independent variable and the dependent variable. The methods used include the process of making shrimp carapace flour, the process of making hydrogel, and testing. The tests carried out were the water absorption test, the gel fraction test, the water content test, the WHC (Water Holding Capacity) test, the NPK test, and the pH test. Furthermore, data analysis using Minitab 21. Criteria for acceptance or rejection of statistical hypotheses can be seen from the significance value or p (probability). The treatment has no effect if P>0.05 while if P<0.05 then the treatment has a significant effect, where the confidence level is 95% and the error rate is 5%. If a significantly different result is obtained, a further Tukey test will be carried out. The results of the study explained that in the water absorption test, gel fraction test, water content test, and NPK test, the results obtained showed that the effect of adding shrimp carapace flour had a significantly different effect (P<0.05) on the hydrogel product. In the NPK test, the results obtained in the N (Nitrogen) test are 4,26%, the P (Phosphorus) test results are 4,04%, and the K (Potassium) test the results obtained are 5,19% . Meanwhile in the pH test, the highest results were obtained by treatment A3B1, A1B2, A3B2, and A4B2, which was 6. The conclusion of this study was the results of data analysis showed that the addition of shrimp carapace flour had a significant and significant effect (P<0.05) on Water Absorption, Gel Fraction, Water Content and Water Holding Capacity (WHC) of hydrogel products.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522080328 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 12 Apr 2023 06:57 |
Last Modified: | 12 Apr 2023 06:57 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198210 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Riska Mustika Dewi.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |