Kharistanto, Robertus Tegar Kurnia and Prof. Dr. Ir. Lily Montarcih Limantara, M.Sc. and Dr. Ir. Widandi Soetopo, M.Eng. (2022) Studi Optimasi Pemanfaatan Air Irigasi Menggunakan Program Linier pada Daerah Irigasi Manikin Kabupaten Kupang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia adalah negara agraris yang berarti sebgian besar penduduknya bekerja di bidang pertanian, begitu juga di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan salah satu provinsi di Indonesia. NTT memiliki iklim semi arid dengan musim kemarau yang panjang yaitu pada bulan September – Juni yang menyebabkan debit pada sumber air menurun drastis, sedangkan musim penghujan di NTT singkat namun tercurah dalam jumlah yang banyak pada Bulan Desember – Maret. Keadaan ini terus berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April – Mei dan Oktober – November. Karena ketidakstabilan ketersediaan air yang ada maka dapat dilakukan optimasi dengan penerapan pola tata tanam yang relevan dengan kondisi musim yang ada . Daerah Irigasi Manikin adalah salah satu daerah irigasi di Kabupaten Kupang dengan luas lahan potensial seluas 3100 Ha, lahan fungsional seluas 201,87 Ha dengan satu buah pengambilan berupa pengambilan kanan dari pintu intake saluran berupa terowongan sepanjang 402 meter dengan manhole-manhole berupa sumur. Optimasi pada Daerah Irigasi Manikin ini dihitung menggunakan program linier pada debit andalan 80%, 50%, dan 30%, dengan alat bantu berupa perangkat lunak (software) solver pada Microsoft excel sehingga hasil perhitungan cepat dan tepat, agar daerah irigasi ini dapat dimanfaatkan sebagaimana potensinya dan mendapat keuntungan yang maksimal. Pola tata tanam yang direncanakan adalah eksisting (padi – padi – bero), alternatif 1 (padi – jagung – padi), alternatif 2 (padi – kacang tanah – padi), dan alternatif 3 (padi – jagung – jagung). Neraca air sebelum dioptimasi untuk pola tata tanam eksisting dan alternatifnya baik pada debit andalan 80%, 50%, serta 30% rata-rata memiliki defisit pada MT I dan MT III, setelah dioptimasi semua periode pada setiap MT dapat terpenuhi. Berdasarkan data perhitungan hasil optimasi pemanfaatan air Daerah Irigasi Manikin yang telah dilakukan pola tata tanam alternatif 2 memiliki intensitas tanam yang paling tinggi diantara pola tanam alternatif lainnya ataupun pola tanam eksisting di Daerah Irigasi Manikin yaitu sebesar 300% pada setiap debit andalan yang digunakan baik 80%, 50%, atau 30%, karena memiliki intensitas tanam yang maksimal maka sejalan juga dengan keuntungan hasil produksi yang didapat, pola tata tanam alternatif 2 memiliki keuntungan sebesar Rp.6.915.540.000 dengan luas lahan terpenuhi 201,87 ha.
English Abstract
Indonesia is an agrarian country which means that most of the population works in agriculture area, as well as in East Nusa Tenggara (NTT) which is one of the provinces in Indonesia. NTT has a semi-arid climate with a long dry season, namely in September – June which causes the discharge to water sources to decrease drastically, while the rainy season in NTT is short but pours out in large quantities in December – March. This situation continues to change every half year after passing the transition period in April – May and October – November. Due to the instability of the existing water availability, optimization can be done by applying a cropping pattern that is relevant to the existing seasonal conditions. The Manikin Irrigation Area is one of the irrigation areas in Kupang Regency with a potential land area of 3100 Ha, functional land covering an area of 201.87 Ha with one extraction in the form of a right take from the channel intake door in the form of a 402 meters long tunnel with manholes in the form of wells. Optimization of the Manikin Irrigation Area is calculated using a linear program at 80%, 50%, and 30% mainstay discharge, with the help of a software solver in Microsoft Excel so that the calculation results are fast and precise, so that this irrigation area can be utilized as intended. potential and get the maximum benefit. The planned cropping pattern is the existing (rice – rice – no plant), alternative 1 (rice – rice/corn – rice), alternative 2 (rice – rice/peanuts – rice), and alternative 3 (rice – rice/corn – corn). The water balance before being optimized for existing cropping patterns and alternatives, both at 80%, 50%, and 30% mainstay discharges, on average have a deficit in first planting season and third planting season, after optimizing all periods in each planting seasons can be fulfilled. Based on the calculation data resulting from the optimization of water utilization in the Manikin Irrigation Area, alternative cropping pattern 2 has the highest planting intensity among other alternative cropping patterns or the existing cropping pattern in the Manikin Irrigation Area, which is 300% for each mainstay discharge used, either 80% , 50%, or 30%, because it has a maximum planting intensity, in line with the profits obtained from the production results, alternative cropping pattern 2 has an profit of Rp. 6,915,540,000 with a total land area of 201.87 Ha
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522070399 |
Uncontrolled Keywords: | optimasi, irigasi, program linier, intensitas tanam, keuntungan hasil pertanian .- optimization, irrigation, linear programming, cropping intensity, agricultural profit |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 627 Hydraulic engineering > 627.5 Reclamations, Irrigation, related topics > 627.52 Irrigation |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 12 Apr 2023 06:52 |
Last Modified: | 12 Apr 2023 06:52 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198205 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Robertus Tegar Kurnia.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (7MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |