Anggraini, Putri Ayu and Prof. Ir. Sugiyanto., ,MS and Ir. Edi Dwi Cahyono., ,M.Agr.SC.,Ph.D. (2022) Model Pemberdayaan Petani Pala melalui Proses Difusi Inovasi Diversifikasi Komoditi Pala (Myristica Fragrans Houtt) di Wilayah Kota Ternate (Studi Kasus di Kelurahan Marikurubu dan Kelurahan Ngade). Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Prospek pengembangan penganekaragaman produk berbahan baku daging buah pala melalui industri pengolahan (IKM) yang ada di Kota Ternate sangat prospektif, namun diperlukan usaha yang kompherensif yang berkaitan antara lain; cita rasa, keragaman produk yang khas dan unik, skala usaha, pariwisata (makanan, oleh-oleh, souvenir bagi wisatawan). Selain itu perlu diperhatikan berbagai kendala seperti kontiniutas bahan baku (mutu dan jumlah), kualitas SDM (tenaga kerja), modal usaha, manajemen usaha (manajemen produksi dan pemasaran), dan standar mutu (sanitasi, SOP, standar pengolahan kemasan). Diversifikasi atau penganekaragaman adalah suatu cara untuk mengadakan lebih dari satu jenis barang/komoditi yang dikonsumsi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pemanfaatan komoditi pala yang dihasilkan oleh petani kepada masyarakat, mendeskripsikan Persepsi Petani yang memiliki home industry terhadap produk-produk diversifikasi komoditi pala yang dihasilkan petani, mendeskripsikan proses difusi inovasi dalam kegiatan pemberdayaan petani yang memiliki home industry pada kegiatan diversifikasi komoditi pala, menganalisis hubungan antara persepsi petani yang memiliki home industry dengan kegiatan pemberdayaan pada diversifikasi komoditi pala dan menemukan Model Pemberdayaan petani yang memiliki home industry dalam proses Difusi Inovasi pada kegiatan diversifikasi komoditi pala. Sampel yang terpilih sebanyak 30 responden. Data yang diperoleh untuk penelitian ini terdiri dari dua sumber yaitu data primer dan sekunder. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Miles dan Huberman, Analisis presepsi, Analisis NVivo, dan Taksonomi Bloom. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Pemanfaatkan dari komoditas pala terdiri dari empat bagian yaitu daging buah yang dimanfaatkan sebagai olahan pangan seperti sari pala, sirup pala, dan aneka cemilan lainnya. Ada juga fuli (kulit ari), tempurung dan biji pala yang kebanyakan digunakan bubuk pala atau dibuat rempah dan kulit pala yang dimanfaatkan untuk pembuatan teh. Pala yang dimanfaatkan oleh petani bukan hanya dalam bentuk pangan namun ada juga non pangan misalnya yaitu freshcare, balsem dan minyak pala. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanfaatan pala terbesar yang dilakukan oleh petani adalah daging buah pala dengan persentasi sebesar 70,00%, pada posisi kedua yaitu biji pala dengan persentasi 20,00%, pada posisi ketiga fuli (kulit ari) dan tempurung masing-masing mencapai 5%; (2) Persepsi petani yang memiliki home industry terhadap produk diversifikasi komoditi pala, pengolahan komoditi pala yang ternyata dapat dijadikan beragam olahan seperti olahan untuk pangan dan non pangan. Olahan pangan misalnya sari pala, stik pala, sirup pala, teh pala, permen pala, kopi rempah, manisan pala, dan cokelat pala. Untuk non pangan seperti balsem, minyak telon, dan freshcare. Dari hasil penelitian persepsi petani yang memiliki home industry terhadap produk diversifikasi komoditi pala memiliki nilai rata-rata persentasi yaitu 75,21% dengan kategori Efektif atau dapat dikatakan bahwa persepsi petani pala dikatakan positif karena mau untuk menerima inovasi diversifikasi tersebut; (3) Kegiatan pemberdayaan melalui difusi inovasi diversifikasi komoditi pala yang sudah ada sebelumnya bahwa melalui jawaban pengetahuan petani terhadap pemberdayaan pun semuanya cenderung positif dengan persentasi tertinggi petani menjawab dengan persentasi 63,33%, sikap petani terhadap pemberdayaan dengan persentasi 56,67% dan keterampilan petani terhadap pemberdayaan dengan persentasi 70,00%; (4) Berdasarkan hasil analisis NVivo dalam bentuk wordcloud menunjukkan bahwa kata yang paling dominan muncul dalam hubungan antara penyelenggaraan usaha tani pala dengan persepsi petani terhadap diversifikasi komoditi pala usaha adalah kata “Diversifikasi”. Hal ini menunjukan agar suatu usaha pengolahan komoditi pala memang banyak dilakukan melalui proses diversifikasi dengan tujuan selain mengurangi limbah buah pala juga untuk menambah nilai tambah suatu produk. Usaha yang dilakukan bisa berupa inovasi-inovasi. Berdasarkan hasil analisis NVivo dalam bentuk Tree Map, menunjukkan bahwa Diversifikasi, Komoditi dan Produk adalah tiga kata yang paling banyak muncul dan Analisis NVivo dalam bentuk Word Query Percentage menunjukan kata yang paling sering disebutkan yaitu ‘diversifikasi’ yang memiliki frekuensi sebesar 1,64% disusul dengan kata ‘komoditi’ dengan frekuensi sebesar 1,32%. Sementara kata paling sedikit muncul yaitu inovasi yang memiliki frekuensi sebesar 0,42%; (5) Model pemberdayaan petani melalui difusi inovasi diversifikasi yang efektif di Keluarahan Marikurubu dan Kelurahan Ngade kota Ternate, Provinsi Maluku Utara memerlukan beberapa variabel diantaranya Variabel Sumberdaya Manusia yang terdiri atas Penyuluh dan Petani, hasil yang efektif didapatkan bahwa pendidikan penyuluh dan umur petani sangat mempengaruhi variabel lainnya. Kemudian diikuti oleh variabel proses meliputi Materi dan Media, dimana materi yang paling banyak diinginkan oleh responden yaitu Olahan Balsem dengan menggunakan bantuan media infokus. Output yang akan dihasilkan yaitu perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan responden dalam mengimplementasikan materi tentang produk-produk olahan pala untuk diberdayakan dan dapat bersaing di pasar.
English Abstract
The prospect of developing product diversification made from nutmeg flesh through the processing industry (IKM) in Ternate City is very prospective, however, a comprehensive effort is needed, including; taste, diversity of distinctive and unique products, scale of business, tourism (food, souvenirs, souvenirs for tourists). On the other hand, it is necessary to pay attention to various obstacles such as the continuity of raw materials (quality and quantity), the quality of human resources (labor), business capital, business management (production and marketing management), and quality standards (sanitation, SOPs, packaging processing standards). Diversification is a way to procure more than one type of goods/commodity that is consumed. The purpose of this research was to identify the utilization of nutmeg commodity produced by farmers to the people, describe the perception of farmers who have a home industry on the diversified products of nutmeg commodity produced by farmers, describe the process of diffusion of innovation in empowering farmers who have a home industry in nutmeg commodity diversification activities, analyze the relationship between the perception of farmers who have a home industry with empowerment activities in the diversification of nutmeg commodity and find the Empowerment Model of farmers who have a home industry in the process of Diffusion of Innovation in the diversification of nutmeg commodity activities. The sample used was 30 respondents. The data obtained for this study consisted of two sources, namely primary and secondary data. The analysis used in this research is Miles and Huberman analysis, perception analysis, NVivo analysis, and Bloom's Taxonomy. Based on the results of the study, it was shown that (1) the utilization of the nutmeg commodity consisted of four parts, namely the flesh of the fruit which was used as processed food such as nutmeg juice, nutmeg syrup, and various other snacks. There is also mace (epidermis), shell and nutmeg seeds which are mostly used for nutmeg powder or made of spices and nutmeg skin is used for making tea. Nutmeg that is used by farmers is not only in the form of food, but there are also non-food items such as fresh care, balm and nutmeg oil. The results showed that the largest utilization of nutmeg by farmers was nutmeg flesh with a percentage of 70.00%, in the second position, namely nutmeg seeds with a percentage of 20.00%, in the third position mace (epidermis) and shell each reached 5%; (2) Perceptions of farmers who have a home industry on the diversified product of nutmeg commodity, processing of nutmeg commodity which turns out to be a variety of preparations such as processed for food and non-food. Processed foods such as nutmeg juice, nutmeg sticks, nutmeg syrup, nutmeg tea, nutmeg candy, spiced coffee, candied nutmeg, and nutmeg chocolate. For non-food items such as balm, telon oil, and freshcare. From the results of the research, the perception of farmers who have a home industry on the diversified product of nutmeg commodity has an average percentage value of 75.21% with the Effective category or it can be said that the perception of nutmeg farmers is said to be positive because they are willing to accept the diversification innovation.; (3) Empowerment activities through the diffusion of pre-existing nutmeg commodity diversification innovations that through the answers of farmers' knowledge to empowerment also everything tends to be positive with the highest percentage of farmers answering with a percentage of 63.33%, farmers' attitudes towards empowerment with a percentage of 56.67% and farmer skills towards empowerment with a percentage of 70.00%; (4) Based on the results of the NVivo analysis in the form of a wordcloud, it shows that the most dominant word that appears in the relationship between the implementation of a nutmeg farming business and farmers' perceptions of the diversification of the nutmeg commodity business is the word "Diversification". This shows that a lot of nutmeg commodity processing businesses are carried out through a diversification process with the aim of reducing nutmeg waste as well as adding value to a product. Efforts can be made in the form of innovations. Based on the results of the NVivo analysis in the form of a Tree Map, it shows that Diversification, Commodities and Products are the three words that appear the most and NVivo's analysis in the form of Word Query Percentage shows the word that is most often mentioned, namely 'diversification' which has a frequency of 1.64% followed by with the word 'commodity' with a frequency of 1.32%. Meanwhile, the word that appears the least is innovation which has a frequency of 0.42%; (5) The model of farmer empowerment through the diffusion of effective diversification innovations in Marikurubu Village and Ngade Village, Ternate City, North Maluku Province requires several variables including Human Resources Variables consisting of Extension Officers and Farmers. Then followed by process variables including Material and Media, where the material most desired by respondents is Processed Balm using the help of infocus media. The output that will be produced is a change in the knowledge, attitudes and skills of respondents in implementing materials about processed nutmeg products to be empowered and able to compete in the market.
| Item Type: | Thesis (Magister) |
|---|---|
| Identification Number: | 0422040056 |
| Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
| Divisions: | S2/S3 > Magister Sosiologi, Fakultas Pertanian |
| Depositing User: | Nur Cholis |
| Date Deposited: | 11 Apr 2023 07:07 |
| Last Modified: | 11 Apr 2023 07:07 |
| URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198169 |
![[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO]](http://repository.ub.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
PUTRI AYU ANGGRAINI.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (6MB) |
Actions (login required)
 |
View Item |