Hartanto, Oliver and Ar. Wasiska Iyati, ST., MT., IAI (2022) Pengaruh Elemen Arsitektural Terhadap Pembentukan Soundscape Pada Ruang Terbuka Publik, Balai Kota Tangerang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ruang terbuka publik di Balai Kota Tangerang yang terletak di pusat kota dan kawasan Landmark mampu menghadirkan pengalaman ruang yang memiliki karakter estetika yang kontekstual dan identik dengan budaya masyarakat yang diwadahinya. Karakter estetika ini tidak hanya dapat dirasakan melalui pengalaman visual, tetapi juga melalui pengalaman Soundscape. Soundscape dari suatu kawasan dapat dipengaruhi oleh peran elemen arsitektural dalam membentuk ruang. Oleh karena itu, perlu memberikan perhatian khusus pada elemen arsitektural dalam perancangan ruang terbuka publik di kawasan kota. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui peran Elemen arsitektural dalam membentuk Soundscape pada Ruang terbuka publik, Balai Kota Tangerang. Metode yang digunakan ialah metode kualitatif dan kuantitatif, informasi dari studi literatur, observasi lapangan langsung serta kuesioner dan wawancara. Analisis deskriptif didasarkan pada teori ruang publik, intensi arsitektural, Soundscape, Persepsi dan akustik. Soundscape Ruang terbuka publik Balai Kota Tangerang dipengaruhi oleh suara yang bersumber dari aktivitas di dalam Ruang Terbuka Publik Balai Kota Tangerang sendiri. Suara terpaan angin pada pohon, suara angin, suara burung, Suara manusia berbicara atau percakapan manusia, suara langkah kaki dan suara anak, Speaker masjid, suara pedagang dan suara komunitas, Suara Mesin Kendaraan Suara Kereta Api Melintas, Suara Pesawat Melintas, Suara Alat Berat, Suara Klakson Kendaraan, Suara Sirine dan suara bel sepeda. Elemen arsitektural pembentuk Soundscape pada Ruang terbuka publik pada Balai Kota Tangerang sebahagian hanya memperhatikan estetika dalam elemen-elemn terkait aspek visual dengan hasil bahwa peran elemen arsitektural yaitu sejumlah 15 (55,6%) memiliki peran sebagai Filter dan 12 (44,4%) lainnya memiliki sifat sebagai Barrier, Sedangakan untuk sifat dari elemen-elemen arsitektural-nya itu terdiri dari 6 Absorbtif (22,2%), 13 Reflektif (48,1%) dan 8 Transmitif (29,6%). Masih memungkinkan untuk meningkatkan hubungan dan keselaran yang baik apabila ditinjau sudut pandang audial-nya sehingga dapat membuat kesinambungan dengan Elemen visual dan dapat meningkatkan Enabled Outcome yang semula mendapat nilai mean 3.8558/4.9 (Tinggi) menjadi kategori sangat tinggi (> 4.5).
English Abstract
The public open space at the Tangerang City Hall, located in the city center and Landmark area, offers a spatial experience with an aesthetic character that is contextual and reflective of the culture of the community it serves. This aesthetic character is not only experienced through sight but also through the soundscape. The soundscape of an area can be influenced by the role of its Elements in shaping space. Therefore, special attention should be given to architectural Elements in the design of public open spaces in urban areas. This study purposed to determine the role of architectural Elements and its effect on shaping the soundscape of a public open space at the Tangerang City Hall. The methods used include both qualitative and quantitative methods, including literature review, direct field observation, and surveys and interviews. The descriptive analysis is based on theories of public space, architectural intention, soundscape, perception, and acoustics. The soundscape of the public open space at the Tangerang City Hall is influenced by sounds emanating from activities within the space, such as the sound of wind blowing through trees, the sound of human conversation, footsteps, children playing, mosque speakers, traders, and the community, the sound of vehicle engines, passing trains and planes, and the sound of heavy equipment and vehicle horns and sirens. The architectural elements that make up the soundscape in the public open spaces at the Tangerang City Hall are partly designed to create an aesthetic impression through their visual aspect. As a result, 15 (55.6%) of these elements serve as filters, while the remaining 12 (44.4%) serve as barriers. In terms of properties, 6 (22.2%) are absorptive, 13 (48.1%) are reflective, and 8 (29.6%) are transmittive. It is still possible to improve the good and mutually beneficial dynamics of the soundscape when viewed from an auditory perspective, creating continuity with the visual elements and potentially increasing the Enabled Outcome, which originally had a mean value of 3.8558 out of 4.9 (considered high), to a very high category (greater than 4.5).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522070382 |
Subjects: | 700 The Arts > 720 Architecture |
Divisions: | Fakultas Teknik > Arsitektur |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 11 Apr 2023 06:28 |
Last Modified: | 11 Apr 2023 06:28 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/198151 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
OLIVER HARTANTO.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (28MB) |
Actions (login required)
View Item |