Pemanfaatan Limbah Cangkang Kepiting sebagai Media Tanam Berbasis Hidrogel

Alvhiana, Murtya and Dr. Ir. Dwi Setijawati, M. Kes (2022) Pemanfaatan Limbah Cangkang Kepiting sebagai Media Tanam Berbasis Hidrogel. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kepiting merupakan salah satu komoditas ekspor utama dan unggulan bagi produk-produk perikanan. Namun dalam industry, olahan kepiting yang akan diekspor umumnya berada dalam bentuk daging beku atau dalam kemasan kaleng. Oleh karena itu hasil pengolahan daging kepiting dalam industri menghasilkan limbah kulit keras (cangkang) kepiting yang cukup banyak. Sehingga perlu pengolahan lebih lanjut terhadap limbah cangkang kepiting yaitu menjadi tepung cangkang kepiting. Tepung cangkang kepiting memiliki kandungan kadar abu sebesar 57.26%, kadar air 5.39%, kadar lemak sebesar 2.38%, karbohidrat 26.25 %, dan kadar protein 14.11%. Dilihat dari pernyataan sebelumnya tepung cangkang kepiting memiliki beberapa kandungan yang baik untuk diolah lebih lanjut kedalam beberapa produk fungsional, salah satunya yaitu produk hidrogel. Hidrogel merupakan jaringan polimer tiga dimensi dengan ikatan silang (crosslinked) pada polimer hidrofilik, yang mampu swelling atau menyimpan air dan larutan fisiologis sampai dengan ribuan kali dari berat keringnya, serta tidak mudah larut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi PVA (Polyvinyl Alcohol) dan tepung cangkang kepiting terhadap karakteristik hidrogel sebagai media tanam dan untuk mengetahui berapa konsentrasi terbaik PVA (Polyvinyl Alcohol) dan tepung cangkang kepiting terhadap karakteristik hidrogel sebagai media tanam. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari-Juni 2022 di Jalan Dewandaru Dalam No. 28, Lowokwaru, Kota Malang, Laboratorium Nutrsii Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya dan di Laboratorium Gizi, Departemen Gizi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen dan menggunakan variabel bebas dan variabel terikat. Metode yang dilakukan meliputi proses pembuatan tepung cangkang kepiting, proses hidrogel, kemudian dilakukan pengujian. Pengujian yang dilakukan yaitu uji daya serap air, uji fraksi gel, uji kadar air, uji WHC (Water Holding Capacity), uji NPK, dan uji pH. Selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan Minitab 21. Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis statistic dapat dilihat dari nilai signifikansi atau p (probabilitas). Perlakuan tidak berpengaruh jika P>0.05, sedangkan jika P<0.05 maka perlakuan berpengaruh secara nyata, dimana tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahannya 5%. Jika didapatkan hasil yang berbeda nyata maka akan dilakukan uji lanjut tukey. Hasil penelitian menjelaskan bahwa pada pengujian daya serap air, pengujian fraksi gel, uji kadar air, dan uji WHC, hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pengaruh penambahan tepung cangkang kepiting memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0.05) terhadap daya serap air, fraksi gel, kadar air, dan WHC pada produk hidrogel. Pada pengujian NPK, hasil yang di dapat pada pengujian N (Nitrogen) yaitu sebesar 3.67%, pada pengujian P (Fosfor) didapatkan hasil sebesar 3.95%, dan pada pengujian K (Kalium) hasil yang didapatkan yaitu sebesar 4.81%. Pada pengujian pH, hasil tertinggi didapatkan oleh perlakuan dengan formulasi tepung cangkang kepiting sebesar 5% yaitu dengan pH sebesar 7. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa, Perbedaan Konsentrasi PVA dan Tepung cangkang kepiting memiliki hasil berbeda nyata (P<0.05) terhadap Daya Serap Air, Fraksi Gel, Kadar Air, dan WHC pada produk hidrogel. Nilai tertinggi pada pengujian fraksi gel diperoleh pada perlakuan A3B2 yaitu dengan nilai sebesar 68.407%. pada pengujian daya serap. nilai tertinggi diperoleh pada perlakuan A2 (Kontrol) dengan nilai sebesar 356.980%. Sedangkan pada pengujian kadar air. nilai tertinggi diperoleh pada perlakuan A4 (Kontrol) dengan nilai sebesar 6.97667%. Dan pada pengujian WHC nilai tertinggi diperoleh pada perlakuan A4 (Kontrol) dengan nilai sebesar 58.9633%. Pada pengujian NPK, hasil yang di dapat pada pengujian N (Nitrogen) yaitu sebesar 3.67%, pada pengujian P (Fosfor) didapatkan hasil sebesar 3.95%, dan pada pengujian K (Kalium) hasil yang didapatkan yaitu sebesar 4.81%. Pada pengujian pH, hasil tertinggi didapatkan pada perlakuan dengan formulasi tepung cangkang kepiting sebesar 5% yaitu dengan pH sebesar 7.

English Abstract

Crab is one of the main and superior export commodities for fishery products. However, in the industry, processed crabs to be exported are generally in the form of frozen meat or in cans. Therefore, the processing of crab meat in the industry produces a large amount of crab shell waste. Further processing of crab shell waste is needed, namely into crab shell flour. Crab shell flour contains an ash content of 57.26%, water content of 5.39%, fat content of 2.38%, carbohydrates of 26.25%, and protein content of 14.11%. Judging from the previous statement, crab shell flour has several good ingredients to be further processed into several functional products, one of which is hidrogel products. Hidrogels are three-dimensional polymer networks with crosslinked hydrophilic polymers that are capable of swelling or storing water and physiological solutions up to thousands of times their dry weight and are not easily soluble. The purpose of this study was to determine the effect of different concentrations of PVA (Polyvinyl Alcohol) and crab shell flour on the characteristics of hidrogel as a growing medium and to determine the best concentration of PVA (Polyvinyl Alcohol) and crab shell flour on the characteristics of hidrogel as a growing medium. This study started in February-June 2022 at Jalan Dewandaru Dalam No. 28, Lowokwaru, Malang City, Fish Nutrient Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Brawijaya; Laboratory of Fishery Products Engineering, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Brawijaya; and at the Laboratory of Nutrition, Department of Health Nutrition, Faculty of Public Health, Universitas Airlangga. The method used in this research is the experimental method and uses the independent variabel and the dependent variabel. The method used includes the process of making crab shell flour, the hidrogel process, and testing. The tests carried out were the water absorption test, the gel fraction test, the water content test, the WHC (Water Holding Capacity) test, the NPK test, and the pH test. Furthermore, data analysis was performed using Minitab 21. The significance value was calculated. or p (probability) can be seen from the significance value or s (significant). The treatment has no effect if P > 0.05, whereas if P 0.05, then the treatment has a significant effect, where the confidence level is 95% and the error rate is 5%. A further Tukey test will be carried out if a significantly different result is obtained. The results of the study explained that in the water absorption test, gel fraction test, water content test, and WHC test, the results obtained showed that the effect of adding crab shell flour had a significantly different effect (P 0.05) on water absorption, gel fraction, levels of water, and WHC in hidrogel products. In the NPK test, the results obtained in the N (nitrogen) test are 3.67%, the P (phosphorus) test results are 3.95%, and the K (potassium) test results are 4.81%. In pH testing, the highest results were obtained by treatment with a 5% crab shell flour formulation with a pH of 7. The conclusion of this study was that the different concentrations of PVA and crab shell flour had significantly different results (P 0.05) on water absorption, gel fraction, water content, and WHC in hidrogel products. The highest value in the gel fraction test was obtained in the A3B2 treatment with a value of 68.407%. on absorption testing. The highest value was obtained in treatment A2 (Control) with a value of 356.980%. While testing the water content The highest value was obtained in treatment A4 (Control) with a value of 6.97667%. And in the WHC test, the highest value was obtained in the A4 treatment (Control) with a value of 58.9633%. In the NPK test, the results obtained in the N (nitrogen) test are 3.67%, the P (phosphorus) test results are 3.95%, and the K (potassium) test results are 4.81%. In pH testing, the highest results were obtained in the treatment with a 5% crab shell flour formulation with a pH of 7.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0522080311
Subjects:	600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing
Divisions:	Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan
Depositing User:	Sugeng Moelyono
Date Deposited:	05 Apr 2023 03:17
Last Modified:	05 Apr 2023 03:17
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197996

Text (DALAM MASA EMBARGO) MURTYA ALVHIANA.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB)

Actions (login required)

View Item