Wahyuni, Erik and Luqman Qurata Aini,, SP., M.Si., Ph.D. (2022) Pengaruh Perlakuan Complex Rice System Pada Kelimpahan Dan Keragaman Bakteri Rizosfer Yang Berpotensi Antagonis Terhadap Xanthomonas Oryzae Pv. Oryzae. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Complex Rice System (CRS) termasuk dalam metode optimalisasi penggunaan lahan. CRS yang diterapkan pada lahan pertanian memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan petani. Potensi pengembangan CRS di Indonesia diharapkan mampu meningkatkan keragaman sumber nutrisi, mengoptimalkan penggunaan lahan, mengurangi biaya produksi dan meningkatkan keanekaragaman hayati. Berdasarkan pada pengaturan penanaman tanaman yang diselingi dengan penggunaan hewan ternak dapat menguntungkan bukan hanya untuk manusia, tetapi juga untuk tanaman dan organisme yang hidup di sekitarnya. Kelestarian ekosistem yang terjaga dapat membentuk sistem pertanian yang berkelanjutan. Keberadaan mikroba seperti bakteri yang hidup di sekitar tanah dan tanaman (rizosfer) dapat memberikan manfaat terhadap kelestarian ekosistem. Peranan tersebut dapat berupa pengoptimalan siklus hara, meningkatkan pertumbuhan tanaman serta peranannya sebagai agen pengendali hayati. Perpaduan antara tanaman padi, ikan, azolla, dan itik pada lahan diharapkan mampu meningkatkan keberagaman dan mampu melengkapi sistem ekologi. Kelimpahan dan keanekaragaman bakteri dapat ditingkatkan dengan penerapan sistem penanaman CRS. Selain itu, dapat pula ditemukan jenis bakteri yang mampu meningkatkan siklus hara melalui kemampuan dalam melarutkan fosfat, menambat nitrogen serta kelompok bakteri yang bersifat antagonis terhadap bakteri penyebab penyakit hawar daun bakteri pada tanaman padi. Penelitian mengenai pengaruh perlakuan CRS terhadap kelimpahan dan keanekaragaman bakteri yang berpotensi sebagai antagonis dilakukan di laboraturium penyakit tumbuhan I Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian ini berlangsung mulai bulan Februari-Agustus 2022 dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) dengan petak utama dan anak petak menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Petak utama CRS dibagi menjadi 3 petak yaitu ikan, itik dan azola serta anak petak berupa penggunaan pupuk kandang (organik) dan pupuk kimia (anorganik) pada setiap petak utama. Hasil yang didapatkan dianalisis sidik ragam (ANOVA) menggunakan uji lanjut Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk mengetahui pengaruh tiap perlakuan dan interaksi antar perlakuan. Hasil penelitian yang didapatkan keanekaragaman bakteri 32 isolat dari keseluruhan lahan dengan perlakuan organik yang paling tinggi, kelimpahan bakteri pada perlakuan organik lebih tinngi dibanding anorganik, pada kedua lahan mempunyai indikator keanekaragaman sedang, terdapat 8 isolat yang berpotensi sebagai antagonis terhadap bakteri patogen, serta secara keseluruhan bahwa perlakuan organik lebih unggul dibandingkan anorganik.
English Abstract
Complex Rice System (CRS) is included in the method of land use optimization. CRS applied to agricultural land has the aim of improving the welfare of the community and farmers. The development potential of CRS in Indonesia is expected to be able to increase the diversity of nutrient sources, optimize land use, reduce production costs and increase biodiversity. Based on the arrangement of planting crops interspersed with the use of farm animals can be beneficial not only for humans, but also for plants and organisms living around them. The preservation of a maintained ecosystem can form a sustainable agricultural system. The presence of microbes such as bacteria that live around the soil and plants (rhizosphere) can provide benefits for ecosystem sustainability. This role can be in the form of optimizing nutrient cycles, increasing plant growth and their role as biological control agents. The combination of rice, fish, azolla, and duck plants on the land is expected to be able to increase diversity and be able to complement the ecological system. The abundance and diversity of bacteria can be improved by the application of the CRS planting system. In addition, there can also be found types of bacteria that are able to increase the nutrient cycle through the ability to dissolve phosphates, tether nitrogen and groups of bacteria that are antagonistic to bacteria that cause bacterial leaf blight in rice plants. Research on the effect of CRS treatment on the abundance and diversity of bacteria that have the potential to be antagonists was carried out in the plant disease laboratory I, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya. This research took place from February-August 2022 using a Split Plot Design with the main plot and child plots using a Rancangan Acak Lengkap (RAL). The main plot of CRS is divided into 3 plots, namely fish, ducks and azola and the plot is in the form of the use of manure (organic) and chemical fertilizers (inorganic) on each main plot. The results obtained were analyzed by ANOVA using the Beda Nyata Terkecil (BNT) advanced test to determine the influence of each treatment and the interaction between treatments. The results of the study obtained bacterial diversity of 32 isolates from all fields with the highest organic treatment, the abundance of bacteria in organic treatment is more tinngi than inorganic, in both fields have moderate diversity indicators, there are 8 isolates that have the potential to be antagonists to pathogenic bacteria, and overall that organic treatment is superior to inorganic.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522040397 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 632 Plant injuries, diseases, pests > 632.6 Animal pests |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 04 Apr 2023 02:45 |
Last Modified: | 04 Apr 2023 02:45 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197880 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Erik Wahyuni.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |