Kylyfe, Dela and Dr. Afifuddin Latif Adiredjo, S.P., M.Sc. (2022) Uji Keseragaman Lima Galur Melon (Cucumis melo L.) F1 berdasarkan Karakter Agronomis dan Morfologis. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Melon (Cucumis melo L.) adalah salah satu buah unggulan di Indonesia. Rasa manis dan daging buah yang renyah merupakan salah satu alasan buah melon banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut menjadi alasan konsumsi buah melon meningkat. Namun, peningkatan konsumsi pada buah melon tidak diimbangi oleh peningkatan produksinya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keseragaman dalam setiap galur melon F1 berdasarkan karakter agronomis dan morfologis dan mengetahui perbedaan pada lima galur melon F1 berdasarkan beberapa karakter agronomis dan morfologis. Penelitian ini bertempat di Greenhouse yang berlokasi di Jalan Tegalgondo, Dusun Mojorejo, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April – Juli 2022. Penelitian uji keseragaman lima galur melon F1 dilakukan menggunakan metode baris tunggal tanpa adanya ulangan menggunakan polybag. Pengamatan dilakukan pada beberapa karakter agronomis dan morfologis tanaman melon. Karakter pengamatan pada penelitian ini adalah 20 karakter agronomis dan morfologis. Karakter agronomis dan morfologis antara lain untuk karakter kuantitatif seperti (i) helai daun: ukuran daun, panjang cuping terminal daun (ii) tangkai daun: panjang (iii) buah: nisbah panjang/diameter, panjang tangkai bunga, ketebalan tangkai bunga, lebar maksimum daging pada irisan melintang, dan lebar maksimum irisan melintang lapisan luar buah. Sedangkan karakter kualitatif seperti (i) buah muda: kerapatan noktah (ii) buah: kepadatan potongan-potongan buah, bentuk dasar buah, bentuk apex, ukuran bekas pistil, alur buah, kekeriputan permukaan, pembentukan gabus, ketebalan lapisan gabus, pola pembentukan gabus, kepadatan pola gabus, dan warna utama daging buah. Data yang didapatkan dari pengamatan karakter agronomis dan morfologis pada karakter kuantitatif dianalisis menggunakan rumus koefisien keragaman. Sedangkan pada karakter kualitatif dianalisis dengan metode deskriptif sesuai karakteristik melon dari PPVT (2006). Analisis uji Independent Sample T Test juga digunakan untuk mengetahui perbedaan karakter kuantitatif dari lima galur melon F1. Lima galur melon F1 berdasarkan karakter agronomis dan morfologis memiliki keseragaman tinggi dan cukup tinggi. Karakter yang termasuk dalam keseragaman tinggi adalah karakter (i) helai daun: ukuran daun, panjang cuping terminal daun (ii) tangkai daun: panjang (iii) buah muda: kerapatan noktah (iv) buah: nisbah, ketebalan tangkai bunga, lebar maksimum daging irisan melintang, kepadatan potongan-potongan buah, bentuk dasar buah, bentuk apex, ukuran bekas pistil, alur buah, kekeriputan permukaan, pembentukan gabus, ketebalan lapisan gabus, pola pembentukan gabus, dan kepadatan pola gabus. Sedangkan karakter yang termasuk dalam keseragaman cukup tinggi yaitu buah: panjang tangkai bunga, lebar maksimum irisan melintang lapisan luar buah, dan warna utama daging buah. Selain itu, galur AH dengan BH memiliki perbedaan signifikan pada delapan karakter agronomis-morfologis kuantitatif. Karakter tersebut diantaranya adalah karakter (i) helai daun: ukuran daun, panjang cuping terminal daun (ii) tangkai daun: panjang (iii) buah: nisbah, panjang tangkai bunga, ketebalan tangkai bunga, lebar maksimum daging pada irisan melintang, dan lebar maksimum irisan melintang lapisan luar. Sedangkan galur BH dengan DB dan galur DB dengan EC memiliki perbedaan signifikan hanya pada dua karakter agronomis-morfologis kuantitatif. Karakter tersebut adalah buah: panjang tangkai bunga dan lebar maksimum irisan melintang lapisan luar buah pada galur BH dengan DB serta karakter buah: nisbah dan panjang tangkai pada galur DB dengan EC.
English Abstract
Melon (Cucumis melo L.) is one of the leading fruits in Indonesia. The sweet taste and crunchy flesh of the fruits are one of the reasons why melons are in great demand by the people of Indonesia. This is the reason why consumption of melons increased. However, the increase of melon consumption is not matched by an increase in production. The purpose of this study was to determine the uniformity in each line of F1 melon based on agronomic and morphological characters and to determine the differences in five F1 melon lines based on some agronomic and morphological characters. This research was carried out at the Greenhouse which is located on Tegalgondo street, Mojorejo Hamlet, Pendem Village, Junrejo District, Batu City, East Java. This research was carried out from April – July 2022. Research of uniformity trial of five F1 melon lines was carried out using the single row method without replication using polybags. Observations was carried out on some agronomic and morphological characters of melon plants. The observation characters in this study are 20 agronomic and morphological characters. Agronomic and morphological characters include quantitative characters such as (i) leaf blade: size, length of terminal lobe (ii) petiole: length (iii) fruit: ratio length/diameter, length of penduncle, thickness of penduncle, maximum width of flesh in cross section, and maximum width outer layer of flesh in cross section. While qualitative characters such as (i) young fruit: density of dots (ii) fruit: density of patches, shape of base, shape of apex, size of pistil scar, grooves, creasing of surface, cork formation, thickness of cork layer, pattern of cork formation, density of pattern of cork formation, and main color of flesh. The data obtained from the observation of quantitative characters analyzed using the coefficient of variation formula. While qualitative characters analyzed descriptively according to the characteristics of melons from PPVT (2006). Independent Sample T Test analysis was also carried out to determine the differences quantitative characters of the five F1 melon lines. Five F1 melon lines based on agronomic and morphological characters has high and quite high uniformity. Characters included in high uniformity are characters (i) leaf blade: size, length of terminal lobe (ii) petiole: length (iii) young fruit: density of dots (iv) fruit: ratio, thickness of penduncle, maximum width of flesh in cross section, density of patches, shape of base, shape of apex, size of pistil scar, grooves, creasing of surface, cork formation, thickness of cork layer, pattern of cork formation, and density of pattern of cork formation. While the characters included in the uniformity are quite high are fruit: length of penduncle, maximum width outer layer of flesh in cross section, and main color of flesh. In addition, AH and BH lines have significant differences in eight agronomic-morphological quantitative characters. These characters include (i) leaf blade: size, length of terminal lobe (ii) petiole: length (iii) fruit: ratio , length of penduncle, thickness of penduncle, maximum width of flesh in cross section, and maximum width outer layer of flesh in cross section. While the BH with DB lines and DB with EC had significant differences in only two agronomic-morphological quantitative characters. These characters were fruit: length of penduncle and maximum width outer layer of flesh in cross section on BH with DB lines and fruit: ratio and length of penduncle on DB with EC lines.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522040387 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Budidaya Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 03 Apr 2023 07:25 |
Last Modified: | 03 Apr 2023 07:25 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197838 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
DELA KYLYFE.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |