Lobo, Ary and Prof. Dr. Mochammad Munir, and Dr. Ir. Sudarto (2022) Hubungan Antara Status Hara Tanah Dengan Prevalensi Kasus Stunting di Kabupaten Belu. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Stunting (kerdil) merupakan salah satu kondisi dimana terjadinya gagal tumbuh pada anak. Kondisi stunting pada balita ditunjukkan dengan panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. Beberapa faktor penyebab terjadinya stunting pada balita seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Kurangnya asupan gizi pada bayi disebabkan kecenderungan mengonsumsi lebih banyak dari kelompok serealia (karbohidrat) serta sangat kurang dari kelompok protein, buah, dan sayur. Salah satu kelompok serealia bersumber dari jagung. Kecenderungan mengonsumsi makanan yang tidak beragam akan menyebabkan anak kekurangan unsur mineral yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangannya dan mengakibatkan gangguan metabolisme yang merugikan serta menyebabkan penyakit, kesehatan yang buruk, gangguan perkembangan pada anak-anak, dan menimbulkan biaya ekonomi yang besar bagi masyarakat Salah satu zat gizi mikro yang berperan penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak adalah zinc. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kekurangan unsur Zn dalam tubuh manusia berakibat pada terjadinya kasus stunting. Kekurangan Zn pada manusia berasal dari kekurangan unsur tersebut dalam tanah dan makanan. Sistem tanah- tanaman berperan penting bagi nutrisi manusia dan membentuk dasar dari "rantai makanan" di mana ada siklus mikronutrien, menghasilkan aliran mikronutrien yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kabupaten Belu merupakan salah satu Kabupaten dengan tingkat prevalensi stunting yang tinggi diatas 45%. Kebanyakan penduduk dipedesaan mengkonsumsi jagung sebagai makanan pokok dengan variasi pola konsumsi pangan 73% bersumber hanya dari sumber pangan pokok (karbohidrat). Secara umum, tanah di Kabupaten Belu didominasi Inceptisol, Entisol, Mollisol, Alfisol dan Vertisol (BPTP NTT, 2004; Peta Jenis Tanah BPDAS NTT). Tanah-tanah tersebut memiliki kesamaan dalam hal cukup tingginya kandungan kapur sehingga cenderung akan mempengaruhi ketersediaan unsur makro P serta beberapa unsur mikro dalam tanah seperti Fe, Cu, Mn, Zn, dan B. Penelitian dilakukan pada Kecamatan Raimanuk Kabupaten Belu yang merupakan daerah dengan prevalensi kasus stunting lebih dari 45%. Pengambilan sampel tanah dilakukan secara acak dan dilakukan dengan metode komposit pada kebun jagung milik masyarakat yang tersebar pada 6 desa. Jumlah total titik pengambilan sampel sebanyak 28 titik. Variabel pengamatan meliputi N total, P dan K Potensial, Zn total, Tekstur tanah, pH tanah. Pengujian N total menggunakan Metode Kjedhal, P dan K Potensial dengan Metode Ekstrak HCl, Zn total dengan metode Pengabuan Basah, Tekstur tanah dengan metode pengendapan sederhana dan pH tanah dengan metode H2O-1,25. Untuk mengetahui korelasi antara prevalensi kasus stunting dan unsur hara tanah dilakukan pengujian menggunakan analisis korelasi Pearson dengan variabel bebas ix berupa hara tanah (N, P, K dan Zn) serta variabel terikat berupa persentase kasus stunting. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa unsur hara tanah N, P dan K tidak berpengaruh signifikan terhadap kasus stunting, sedangkan unsur hara Zn berpengaruh secara signifikan
English Abstract
Stunting is a condition where there is failure to thrive in children. Stunting conditions in toddlers are indicated by the length or height that is less when compared to age. Several faktors cause stunting in toddlers such as socioeconomic conditions, maternal nutrition during pregnancy, infant morbidity, and lack of nutritional intake in infants. The lack of nutritional intake in infants is caused by the tendency to consume more from the cereals (carbohydrates) group and very less from the protein, fruit and vegetable group. One group of cereals comes from corn. The tendency to eat foods that are not diverse will cause children to lack the mineral elements needed for growth and development and result in adverse metabolic disorders and cause disease, poor health, developmental disorders in children, and incur huge economic costs for society. A micronutrient that plays an important role in the process of growth and development of children is zinc. Several research results show that a deficiency of Zn in the human body results in stunting. Zn deficiency in humans comes from a lack of this element in soil and food. Soil-plant systems play an important role in human nutrition and form the basis of a “food chain” in which there is a cycling of micronutrients, resulting in an environmentally friendly and sustainable flow of micronutrients. Belu Regency is one of the regencies with a high stunting prevalence rate above 45%. Most of the population in rural areas consume corn as a staple food with 73% variation in food consumption patterns sourced only from basic food sources (carbohydrates). In general, the soils in Belu Regency are dominated by Inceptisols, Entisols, Mollisols, Alfisols and Vertisols (BPTP NTT, 2004; Soil Type Map BPDAS NTT). some micro elements in the soil such as Fe, Cu, Mn, Zn, and B. The study was conducted in Raimanuk District, Belu Regency, which is an area with a stunting prevalence of more than 45%. Soil samples were taken randomly and carried out using the composite method on corn gardens owned by the community spread over 6 villages. The total number of sampling points is 28 points. Observation variables include total N, Potential P and K, total Zn, soil texture, soil pH. Total N was tested using the Kjedhal method, potential P and K using the HCl Extract Method, total Zn using the wet ashing method, soil texture using the simple deposition method and soil pH using the H2O-1.25 method. To determine the correlation between the prevalence of stunting cases and soil nutrients, a test was conducted using Pearson correlation analysis with the independent variable in the form of soil nutrients (N, P, K and Zn) and the dependent variable in the form of the percentage of stunting cases. The results obtained showed that soil nutrients (N, P, K) had no significant effect on stunting cases, while Zn had a significant effect
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 0422040048 |
Uncontrolled Keywords: | Stunting, hara tanah, Zn, Stunting, soil nutrients, Zn. |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 631 Specific techniques; apparatus, equipment materials > 631.4 Soil science |
Divisions: | S2/S3 > Magister Ilmu Tanaman, Fakultas Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 20 Mar 2023 06:36 |
Last Modified: | 20 Mar 2023 06:36 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197769 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ary Lobo.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (6MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |