Febrianti, Ardhania Anggi and Rini Mutisari, and Dr. Sujarwo, (2022) Analisis Efisiensi Alokatif Usahatani Jagung Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Usahatani Dengan Sistem Kemitraan Dan Non Kemitraan Di Desa Kidangbang, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Jagung merupakan salah satu komoditas yang menarik dan menjadi perhatian pemerintah dalam pengembangannya agribisnis nasional mengingat jagung merupakan komoditas pangan yang banyak manfaatnya. Desa Kidangbang merupakan salah satu desa di Kecamatan Wajak yang sebagian mata pencaharian masyarakat sebagai petani tanaman pangan palawija dengan komoditas yang ditanam yaitu jagung. Pembudidayaan jagung yang dilakukan oleh petani di Desa Kidangbang terdapat dua sistem yaitu Kemitraan dan Non Kemitraan. Petani di Desa Kidangbang yang berusahatani jagung dengan sistem kemitraan bekerjasama dengan perusahaan pembenihan yaitu dengan PT. Agri Makmur Pertiwi. Namun dalam usahatani jagung tersebut terdapat kendala ataupun masalah yang berkaitan dengan usahatani jagung. Permasalahan tersebut adanya hasil panen yang didapatkan cukup rendah pada petani non mitra hal itu dikarenakan luas lahan yang terbatas dan cara pembudidayaan jagung yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kemitraan pada usahatani jagung, menganalisis tingkat produksi dan tingkat pendapatan petani mitra dan non mitra pada usahatani jagung, menganalisis pendapatan usahatani jagung petani mitra dan non mitra, serta menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi jagung dan efisiensi alokatif pada usahatani jagung di Desa Kidangbang, Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Penentuan lokasi dari penelitian dilakukan secara purposive atau sesuai dengan tujuan penelitian yaitu di Desa Kidangbang Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Penentuan sampel yang digunakan yaitu metode simple random sampling. Adapun cara perhitungan sampel menggunakan rumus Parel yang didapatkan 21 orang sampel dengan 13 petani mitra dan 8 petani non mitra. Selain itu, juga menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis fungsi produksi Cobb-Douglas Dual Frontier Stochastic, analisis pendapatan usahatani. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kemitraan usahatani jagung di Desa Kidangbang sudah berjalan cukup baik sesuai dengan peraturan kerjasama yang telah dibuat. Tingkat produksi usahatani jagung non mitra lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat produksi usahatani jagung mitra di Desa Kidangbang. Rata-rata produksi usahatani jagung bermitra sebesar 10.225 Kg/Ha, sedangkan usahatani jagung non mitra rata-rata sebesar 10.561 Kg/Ha. Tingkat pendapatan usahatani jagung bermitra lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pendapatan usahatani jagung non mitra di Desa Kidangbang. Rata-rata pendapatan usahatani jagung petani mitra sebesar Rp 42.451.085/Ha, sedangkan usahatani jagung non mitra rata-rata sebesar Rp ii 20.488.143/Ha. Didapatkan faktor produksi variabel benih, tenaga kerja dan pupuk phonska berpengaruh signifikan, sedangkan variabel pupuk urea, pupuk ZA, pestisida, dan luas lahan tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi jagung serta pada tingkat efisiensi alokatif petani mitra dan non mitra di Desa Kidangbang belum mencapai efisien secara alokatif dengan rata-rata 0,29 untuk petani mitra dan 0,28 untuk petani non mitra.
English Abstract
Corn is one of the attractive commodities and has become a concern for the government in the development of national agribusiness considering that corn is a food commodity that has many benefits. Kidangbang Village is one of the villages in Wajak District where part of the community's livelihood is as a food crop farmer with the commodity being planted, namely corn. Corn cultivation carried out by farmers in Kidangbang Village has two systems, namely Partnership and Non-Partnership. Farmers in Kidangbang Village who cultivate corn with a partnership system in collaboration with a seed company, namely PT. Agri Makmur Pertiwi. However, in corn farming there are obstacles or problems related to corn farming. The problem is that the yields obtained are quite low for non-partner farmers, this is due to the limited land area and different ways of cultivating corn This study aims to describe the implementation of partnerships in corn farming, analyze the level of production and income levels of partner and non-partner farmers in corn farming, analyze the income of partner and non-partner corn farmers, as well as analyze the production factors that affect corn production and allocative efficiency in maize farming. corn farming in Kidangbang Village, Wajak District, Malang Regency. Determination of the location of the study was carried out purposively or in accordance with the research objectives, namely in Kidangbang Village, Wajak District, Malang Regency. Determination of the sample used is simple random sampling method. The method of calculating the sample using the parallel formula obtained 21 samples with 13 partner farmers and 8 non partner farmers. In addition, it also uses interviews, observation and documentation as data collection techniques. The data analysis method used is Cobb-Douglas Dual Frontier Stochastic production function analysis, farm income analysis. Based on the analysis that has been done, the results of this study indicate that the implementation of the corn farming partnership in Kidangbang Village has been going quite well in accordance with the cooperation regulations that have been made. The production level of non partner corn farming is higher than partner corn in Kidangbang Village. The average production of partnered corn is 10,225Kg/Ha, while the average of non-partnered corn is 10,561 Kg/Ha. The income level of partnered corn farming is higher than that of non partner corn farming in Kidangbang Village. The average income of partner farmers' corn farming is Rp42,451,085/Ha, while the average non-partner corn farming is Rp20,488,143/Ha. It was found that the variable production factors of seed, labor and phonska fertilizer had a significant effect, while the variables of urea fertilizer, ZA fertilizer, pesticides, and land area had no significant effect on corn production and the level of allocative efficiency of partner and non-partner farmers in Kidangbang Village had not yet achieved efficient efficiency. allocative with an average of 0.29 for partner farmers and 0.28 for non- partner farmers
Other obstract
-
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522040364 |
Subjects: | 300 Social sciences > 338 Production > 338.1 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > Sosial Ekonomi Pertanian |
Depositing User: | Nur Cholis |
Date Deposited: | 20 Mar 2023 05:00 |
Last Modified: | 20 Mar 2023 05:00 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197759 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ardhania Anggi Febrianti.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |