Adiba, Achmad Faizan and Dr. Ir. Dwi Setijawati, , M. Kes (2022) Pemanfaatan Limbah Cangkang Rajungan (Portunus Pelagicus) sebagai Media Tanam Berbasis Hidrogel. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Rajungan merupakan salah satu komoditas ekspor utama dan unggulan bagi produk-produk perikanan. Namun dalam industri, olahan rajungan yang akan diekspor umumnya berada dalam bentuk daging beku atau dalam kemasan kaleng. Oleh karena itu hasil pengolahan daging rajungan dalam industri menghasilkan limbah cangkang rajungan yang cukup banyak. Sehingga perlu pengolahan lebih lanjut terhadap limbah cangkang rajungan salah satunya menjadikannya menjadi tepung cangkang rajungan kemudian dimanfaatkan untuk pembuatan hidrogel sebagai media tanam. Dalam limbah cangkang rajungan mengandung beberapa zat hara yang dibutuhkan tumbuhan dan juga memiliki berapa kandungan proksimat diantaranya kadar abu sebesar 53,38%, kadar karbohidrat 22,75% dan kadar protein 15,58% Dilihat dari pernyataan sebelumnya tepung cangkang rajungan memiliki beberapa kandungan yang baik untuk diolah lebih lanjut ke dalam beberapa produk fungsional, salah satunya yaitu produk hidrogel. Hidrogel merupakan jaringan polimer tiga dimensi dengan ikatan silang (crosslinked) pada polimer hidrofilik, yang mampu swelling atau menyimpan air dan larutan fisiologis sampai dengan ribuan kali dari berat keringnya, serta tidak mudah larut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi PVA (Polyvinyl Alcohol) dan tepung cangkang rajungan terhadap karakteristik hidrogel sebagai media tanam.. Penelitian ini dimulai bulan Maret-Juni 2022 di di Laboratorium Ilmu Teknologi Hasil Perairan Divisi Nutrisi Ikan, dan di laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen dan menggunakan variable bebas dan variable terikat. Prosedur yang dilakukan meliputi proses pembuatan tepung cangkang rajungan dan pembuatan produk hidrogel. Sedangkan rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan 12 perlakuan dan 3 kali ulangan. Beberapa parameter pengujian yang dilakukan yaitu uji daya serap air, uji fraksi gel, uji kadar air, uji WHC (Water Holding Capacity), uji NPK, dan uji pH. Selanjutnya dilakukan analisis data menggunakan Minitab 21. Kriteria penerimaanatau penolakan hipotesis statistik dapat dilihat dari nilai signifikansi atau p (probabilitas). Perlakuan tidak berpengaruh jika P>0.05 sedangkan jika P<0.05 maka perlakuan berpengaruh secara nyata, dimana tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahannya 5%. Jika didapatkan hasil yang berbeda nyata maka akan dilakukan uji lanjut tukey. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa pengujian daya serap air, WHC, fraksi gel, dan kadar air hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penambahan tepung cangkang rajungan memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0.05). Hasil pengujian menunjukkan Daya serap air dengan nilai tertinggi diperoleh pada perlakuan A1B0 dengan nilai rata-rata sebesar 338.639%. WHC dengan nilai tertinggi diperoleh pada perlakuan A1B1 dengan nilai rata-rata sebesar 85.033%. Fraksi gel dengan nilai tertinggi diperoleh pada perlakuan A1B2 dengan nilai rata rata sebesar 68.613%. dan Kadar air dengan nilai tertinggi diperoleh pada perlakuan A4B0 dengan nilai rata-rata sebesar 7.247%. Pada pengujian NPK, di dapatkan hasil yaitu Nitrogen (N) sebesar 3,09%, Posfor (P) sebesar 3,73%, dan Kalium (K) sebesar 4.24%.. Sedangkan pada pengujian pH, hasil tertinggi di dapatkan oleh perlakuan dengan formulasi tepung cangkang rajungan sebesar 5% yaitu sebesar 7.
English Abstract
Crab is one of the main and superior export commodities for fishery products. However, in industry, processed crabs to be exported are generally in the form of frozen meat or in cans. Therefore, the results of crab meat processing in the industry produce quite a lot of waste crab shells. So it is necessary to further process the waste of crab shells, one of which makes it into crab shell flour and then used for making hydrogel as a planting medium. The crab shell waste contains several nutrients needed by plants and also has some proximate content, including ash content of 53.38%, carbohydrate content of 22.75%, and protein content of 15.58%. good for further processing into several functional products, one of which is hydrogel products. Hydrogels are three-dimensional polymer networks with crosslinked hydrophilic polymers that are capable of swelling or storing water and physiological solutions up to thousands of times their dry weight and are not easily soluble. The purpose of this study was to determine the effect of different concentrations of PVA (Polyvinyl Alcohol) and crab shell flour on the characteristics of hydrogel as a growing medium. Fishery Products, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Brawijaya, Malang. The method used in this research is an experimental method and uses the independent variable and the dependent variable. The procedures carried out include the process of making crab shell flour and making hydrogel products. The experimental design used a factorial completely randomized design with 12 treatments and 3 replications. Several test parameters were carried out, namely the water absorption test, gel fraction test, water content test, WHC (Water Holding Capacity) test, NPK test, and pH test. In addition, data analysis with Minitab 21. The criteria for acceptance or rejection of statistical hypotheses can be seen from the value of significance or p (probability). The treatment has no effect if P>0.05, but if P<0.05, then the treatment has a significant effect, where the confidence level is 95% and the error rate is 5%. A further Tukey test will be carried out if a significantly different result is obtained. The conclusion of this study was that the water absorption test, WHC, gel fraction, and water content showed that the addition of crab shell flour had a significantly different effect (P 0.05). The test results showed that the water absorption with the highest value was obtained in the A1B0 treatment with an average value of 338,639%. The WHC with the highest value was obtained in treatment A1B1 with an average value of 85.033%. The gel fraction with the highest value was obtained in the A1B2 treatment, with an average value of 68.613%. The water content with the highest value was obtained in the A4B0 treatment, with an average value of 7.247%. In the NPK test, the results obtained were nitrogen ( N) of 3.09%, phosphorus (P) of 3.73%, and potassium (K) of 4.24%. Meanwhile, in pH testing, the highest results were obtained by treatment with a crab shell flour formulation of 5%, which was 7 .
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522080225 |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 639 Hunting, fishing & conservation > 639.2 Commercial fishing, whaling, sealing |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan |
Depositing User: | Sugeng Moelyono |
Date Deposited: | 13 Mar 2023 07:36 |
Last Modified: | 13 Mar 2023 07:36 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197523 |
![]() |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
ACHMAD FAIZAN ADIBA.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
![]() |
View Item |