Pengaruh Ekstrak Etanol Tanaman Pegagan (Centella Asiatica) Terhadap Kadar Tnf-Α Dan Jumlah Koloni Bakteri Streptococcus Agalactiae Pada Tikus Model Aerobic Vaginitis

Adar, Olivera Agnes and Prof. Dr.dr. Sanarto Santoso, DTM&H, SpMK (K) and dr. Yahya Irwanto, SpOG (K) (2022) Pengaruh Ekstrak Etanol Tanaman Pegagan (Centella Asiatica) Terhadap Kadar Tnf-Α Dan Jumlah Koloni Bakteri Streptococcus Agalactiae Pada Tikus Model Aerobic Vaginitis. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Aerobic vaginitis (AV) merupakan kondisi terjadinya infeksi pada vagina, ditandai adanya respon inflamasi yang tinggi disertai tanda-tanda atrofi epitel, penurunan jumlah Lactobacillus spp, peningkatan bakteri asal enteric, peningkatan jumlah sel parabasal pada apusan vagina dan sulit diobati karena bakteri tertentu resistan terhadap beberapa jenis obat. Bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah Streptococcus agalactiae atau Group B Streptococcus (GBS). GBS merupakan bagian dari kokus gram positif dengan dinding sel yang cukup tebal, berbentuk seperti bola, memiliki peptidoglikan, tumbuh berkoloni dalam bentuk rantai dan melalui mikroskop akan terlihat seperti untaian mutiara. Invasi GBS pada mukosa vagina dapat menyebabkan terjadinya penurunan Lactobacillus yang dapat mengarah pada berbagai kondisi seperti salah satunya adalah AV. Infeksi GBS menyebabkan teraktivasinya sistem imun bawaan di saluran genitalia dimana sel epitel dari vagina sebagai barrier fisik terhadap bakteri dapat mengenali bakteri melalui Toll Like Receptor (TLR), yang menyebakan teraktivasinya makrofag terutama THP 1. Makrofag yang terpolarisasi menghasilkan sitokin-sitokin proinflamasi, salah satunya adalah TNF-α, dimana pada kadar yang tinggi TNF-α mampu menyebabkan terjadinya peningkatan resiko infeksi dan komplikasi yang berat seperti ca servix. Antibiotic merupakan pilihan utama pengobatan AV, akan tetapi tidak semua antibiotic dapat menyembuhkan kondisi ini, misalnya penggunaan Kuinolon lebih rendah berdampak merusak mikrobiota vagina dibandingkan ampisilin. Peningkatan resistensi obat yang menjadi salah satu isu WHO menyebabkan perlu adanya alternative lain pengganti antibiotic salah satunya adalah pemanfaatan tanaman obat. Tanaman obat dalam penelitian ini adalah pegagan (Centella asiatica) yang sudah digunakan sejak turun temurun dan terbukti berkhasiat sebagai anti bakteri dan anti inflamasi. Tanaman pegagan dalam penelitian ini diperoleh dari UPT Laboratorium Herba Medika Batu Malang dan proses pembuatan esktrak etanol dilakukan di Laboratorium Farmakologi FKUB. Kandungan senyawa aktif yang terdeteksi di dalamnya adalah phenolic, flavonoid dan triterpenoid yang merupakan senyawa aktif utama tanaman ini. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberian ekstrak etanol pegagan dapat menurunkan kadar TNF-α dan jumlah koloni bakteri GBS pada tikus model AV. Penelitian termasuk dalam penelitian eksperimental murni dengan Post test only control group. Jumlah tikus adalah 24 ekor yang terbagi dalam enam kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari empat ekor tikus. Kelompok tersebut terdiri kontrol negative, kontrol positif, dan empat kelompok perlakuan yaitu P1 dengan pemberian esktrak dosis 100 mg/kg BB, P2 dosis 200 mg/kg BB, P3 dosis 400 mg/kg BB, P4 dosis 800 mg/kg BB dengan lama pemberian adalah 7 hari. Kadar TNF-α pada jaringan vagina diperiksa menggunakan metode ELISA dan jumlah koloni bakteri pada media agar darah dihitung menggunakan colony counter. Hasil uji statistic menunjukkan bahwa baik kadar TNF-α dan koloni bakteri terdistribusi normal dan homogen sehingga diuji menggunakan One Way Annova. Kadar TNF-α menunjukkan ada perbedaan yang signifikan (p-value = 0,007). Jumlah koloni bakteri post pemberian esktrak juga menunjukkan ada perbedaan yang signifikan (p- value = 0,039). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol tanaman pegagan mampu menurunkan Kadar TNF-α dan jumlah koloni bakteri tikus model AV.

English Abstract

Aerobic vaginitis (AV) is a condition of infection in the vagina, characterized by a high inflammatory response accompanied by signs of epithelial atrophy, decreased number of Lactobacillus spp., increased bacteria of enteric origin, increased number of parabasal cells in vaginal swabs and challenging to treat because certain bacteria are resistant to bacteria. Several types of drugs. The bacteria used in this study were Streptococcus agalactiae or Group B Streptococcus (GBS). GBS is part of gram-positive cocci with fairly thick cell walls, spherical in shape, has peptidoglycan, grows in colonies in the form of chains, and through a microscope, it looks like a string of pearls. GBS invasion of the vaginal mucosa can cause a decrease in Lactobacillus which can lead to various conditions, one of which is (AV). GBS infection causes the activation of the innate immune system in the genital tract, where epithelial cells from the vagina, as a physical barrier against bacteria, can recognize bacteria through the Toll-Like Receptor (TLR), which causes the activation of macrophages, especially THP 1. Polarized macrophages produce proinflammatory cytokines, one of which is TNF-α, where at high levels can cause an increased risk of infection and severe complications such as cervical ca. Antibiotics are the mainstay of AV treatment, but not all antibiotics can cure this condition. For example, quinolones are less damaging to the vaginal microbiota than ampicillin. In addition, the increase in drug resistance, one of the WHO issues, causes the need for other alternatives to antibiotics, one of which is the use of medicinal plants. The medicinal plant in this study is Gotu kola (Centella asiatica) which has been used for generations and has been proven to have anti-bacterial and anti-inflammatory properties. The Gotu kola plant in this study was from UPT Medika Batu Malang Laboratory, and the process of making ethanol extract was carried out at the Pharmacology Laboratory of FKUB. The active compounds detected in it are phenolic, flavonoid, and triterpenoid, which are the main active compounds of this plant. This study aims to prove that the administration of Gotu kola ethanol extract can reduce TNF-α levels and the number of GBS bacterial colonies in AV model rats. This research is a pure experimental study with the post-test only control group. The number of rats was 24, divided into six groups, each consisting of four rats. The group consisted of negative control, positive control, and four treatment groups, namely P1 with a dose of 100 mg/kg BW of extract, P2 with a dose of 200 mg/kg BW, P3 with a dose of 400 mg/kg BW, P4 with a dose of 800 mg/kg BW for a long time. Delivery is seven days. TNF-α levels in vaginal tissue were examined using the ELISA method, and the number of bacterial colonies on blood agar media was counted using a colony counter. Statistical tests showed that TNF- and bacterial colonies were normally and homogeneously distributed, so they were tested using One Way ANOVA. TNF-α levels showed a significant difference (p-value = 0.007). Bacterial colonies also showed a significant difference (p-value = 0.039), indicating that the administration of ethanol extract of the Gotu kola plant can reduce TNF-α levels and the number of bacterial colonies of AV model rats.

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0422060120
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 618 Gynecology, obstetrics, pediatrics, geriatrics > 618.2 Obstetrics
Divisions: S2/S3 > Magister Kebidanan, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 06 Feb 2023 03:56
Last Modified: 06 Feb 2023 03:56
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197278
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Olivera Agnes Adar.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item