Perbedaan Luaran Pasien Anak Dengan Syok Septik Refrakter Cairan Berdasarkan Protokol Ussm (Ultrasound-Guided Septic Shock Management) Dan Accm (The American College Of Critical Care Medicine)

Azhar, Nur Hidayati and dr. Saptadi Yuliarto, Sp.A (K) M.Kes and dr. Kurniawan T. Kadafi, Sp.A (K) M.Biomed (2022) Perbedaan Luaran Pasien Anak Dengan Syok Septik Refrakter Cairan Berdasarkan Protokol Ussm (Ultrasound-Guided Septic Shock Management) Dan Accm (The American College Of Critical Care Medicine). Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Latar belakang dan tujuan: Syok septik merupakan kondisi dimana sepsis disertai dengan disfungsi organ kardiovaskular. Saat ini protokol yang di gunakan untuk panduan tatalaksana syok septik adalah protokol The American College of Critical Care Medicine (ACCM). Protokol ini dilakukan dengan memberikan resusitasi cairan dengan volume sampai 60 ml/kg dalam waktu 1-2 jam sambil memonitor perbaikan klinis. Pemberian resusitasi cairan ini memiliki risiko fluid overload yang menyebabkan mortalitas. Ultrasound-Guided Septic Shock Management (USSM) adalah protokol yang diusulkan untuk memantau hemodinamik menggunakan ultrasonografi dengan menilai menilai curah jantung (Cardiac Output, CI) dan Systemic Vascular Resistance Index (SVRI). Penilaian fluid responsiveness dengan mengamati kenaikan Stroke Volume Index (SVI) atau CI > 10% diharapkan dapat mengurangi kejadian fluid overload. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan luaran antara kelompok protokol USSM dan protokol ACCM. Luaran yang diamati dalam penelitian ini ialah angka mortalitas dalam 72 jam, tanda perbaikan syok secara makrosirkulasi yaitu CI, SVI, SVRI pada jam ke-6 dan secara mikrosirkulasi yaitu Base Exces (BE), HCO3, dan laktat. Desain, sampel dan statistic : Penelitian ini disetujui oleh komite etik Rumah Sakit Saiful Anwar, yang dirancang secara Single-Blind, Randomized Controlled Trial (RCT), multi center dengan center UI,UGM, UNS, melibatkan 49 subjek yang dibagi menjadi 2 kelompok sebagai kelompok USSM dan ACCM. Setelah randomisasi, setiap pasien diberikan resusitasi cairan mulai 10ml/kg untuk kelompok USSM dan 20 ml/kg untuk kelompok ACCM. Setelah pemberian resusitasi cairan dan pemberian vasoktif dan inotropik dilakukan evaluasi CI, SVI, SVRI dan BE, HCO3, serta laktat baik pada kelompok kelompok USSM maupun ACCM pda jam ke-6. Selain itu akan dibandingkan angka mortalitas antara kelompok ACCM dan USSM pada jam ke-72. Persyaratan normalitas data menggunakan uji shapiro wilk, terdistribusi normal jika sig>0,05. Uji beda menggunakan t tidak berpasangan, jika data tidak normal maka menggunakan uji hipotesis Mann Whitney test. Uji Chi-Square dan Fisher’s exact digunakan untuk mengetahui perbedaan variabel kategorik antara dua kelompok (p<0,05). Data dianalisis menggunakan SPSS v.26 untuk windows. Uji kesesuaian antar operator USCOM menggunakan Intraclass Corelation Coeficient (ICC) dan Cohen’s Kappa. Hasil: Tidak ada perbedaan bermakna antara angka mortalitas, parameter CI, SVI, SVRI dan BE, HCO3, serta laktat antara kelompok USSM dan ACCM (p>0,05) Kesimpulan: Protokol USSM menunjukkan angka mortalitas lebih rendah dibandingkan protokol ACCM meskipun tidak berbeda bermakna signifikan secara statistik. Hal ini dapatkan disebabkan oleh karena banyak faktor yang mempengaruhi mortalitas pada pasien dengan syok septik antara lain faktor pre-hospital, syok refrakter yang diikuti dengan kerusakan organ sekunder. Kesesuaian dengan target terapeutik syok septik setelah pemberian volume resusitasi cairan optimal dan waktu inisiasi pemberian vasoaktif menunjukkan evaluasi iii parameter makrosirkulasi dan mikrosirkulasi tidak ada perbedaan bermakna antara protokol ACCM dan USSM

English Abstract

Background and objectives: Septic shock is a condition in which sepsis is accompanied by cardiovascular organ dysfunction. The American College of Critical Care Medicine (ACCM) is used as a protocol for the management of septic shock globaly. This protocol is performed by administering fluid resuscitation until 60 ml per body weight within 1-2 hours while monitoring clinical signs. However, this fluid resuscitation has a risk of fluid overload which can manifest as hepatomegaly, increased work of breathing, rhonchi or gallop. Ultrasound- Guided Septic Shock Management (USSM) is a proposed protocol for hemodynamic monitoring using ultrasonography (USCOM) by assessing cardiac index (CI) and Systemic Vascular Resistance Index (SVRI). Assessment of fluid responsiveness by observing the increasing of Stroke Volume Index (SVI) or CI> 10% is expected to reduce the incidence of fluid overload. The aim of this study was to determine the difference in outcomes between the USSM and ACCM protocol. The outcomes observed in this study were the 72-hour mortality rate, Improvement in macrosirculation such as CI,SV and SVRI, as well as microsirculation parameter such as Base Exces (BE), HCO3, and lactate Design, population and measurements: The study was approved by the Saiful Anwar hospital's ethical committee, designed as randomized clinical trial, single blind, multi centre involving several center like UI,UGM,UNS which involved 49 subjects that divided into 2 groups, USSM group and ACCM group. After randomization, each patient was given fluid resuscitation starting at 10 ml per body weight in USSM group and 20ml per body weight according to the ACCM protocol. After every fluid resuscitation and vasoactive given we evaluate CI, SVI, SVRI and BE, HCO3, as well as lactate after six hour in each group. In addition, the mortality rate between the ACCM and USSM groups were also compared. Data normality requirements using the shapiro wilk test, normally distributed if sig>0.05. Comparison test using Independent t-test and Mann Whitney test used if the data is not normally distributed. Chi-Square and Fisher’s exact to compare two-group categorical variables (p<0.05). Data were analyzed using SPSS v.26 for windows. Results: There was no significant difference between the mortality rate at 72 hours between the USSM and ACCM groups (p>0.05). Parameters CI, SVI, SVRI and BE, HCO3, and lactate showed no significant difference between the two groups (p>0.05). Conclusion: The USSM protocol showed a lower mortality rate than the ACCM protocol although it was not statistically significant. This can be caused by many factors that affect mortality in patients with septic shock, including pre-hospital factors, refractory shock followed by secondary organ damage. Therapeutic target of septic shock after administration of optimal volume of fluid resuscitation and time of initiation of vasoactive administration result that the iv evaluation of macrocirculation and microcirculation parameters showed no significant difference between the ACCM and USSM protocols

Other obstract

-

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0422060118
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 618 Gynecology, obstetrics, pediatrics, geriatrics > 618.9 Pediatrics and geriatrics
Divisions: Profesi Kedokteran > Spesialis Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran
Depositing User: Endang Susworini
Date Deposited: 03 Feb 2023 04:12
Last Modified: 03 Feb 2023 04:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197272
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Nur Hidayati Azhar.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item