Fattama Az Zahrah, Rachell (2022) Motivation And English Proficiency By Indonesian Efl High School Learners: A Comparison Of Orphan And Non-Orphan Learners. Magister thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Motivasi telah dianggap sebagai faktor yang paling berkontribusi untuk keberhasilan pembelajaran bahasa. Ukuran konkrit keberhasilan pembelajaran bahasa pada studi ini adalah nilai Bahasa Inggris terakhir siswa. Motivasi itu sendiri, memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya skala motivasi tersebut. Dukungan orang tua misalnya yang di nilai dapat mempengaruhi motivasi siswa, lalu bagaimana jika siswa yang tidak memiliki orang tua atau yang biasa disebut yatim piatu? Penelitian ini mengkaji tentang perbandingan motivasi siswa yatim piatu dan non yatim piatu serta hubungannya dengan kemahiran berbahasa mereka dalam pembelajaran bahasa asing. Untuk lebih jelasnya, pertanyaan penelitian yang dibahas meliputi: (1) Apakah ada perbedaan yang signifikan antara siswa yatim piatu dan tidak yatim dalam hal motivasi belajar bahasa Inggris? (2) Sejauh mana motivasi berkorelasi dengan kecakapan bahasa Inggris? Desain penelitian ini adalah kuantitatif, di mana penelitian ini menguji perbedaan antara siswa yatim dan tidak yatim dalam hal motivasi dalam belajar bahasa Inggris dan korelasi Kecakapan Bahasa Inggris yang diukur dengan skor tanggapan kuesioner dan nilai Bahasa Inggris terbaru mereka dimana Guru bahasa Inggris sebagai penilainya. Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah seratus siswa dari tingkat menengah termasuk sekolah menengah pertama (n=66) dan sekolah menengah atas (n=34) yang berpartisipasi dalam penelitian ini, lima puluh (n=50) siswa adalah yatim piatu dan lima puluh ( n=50) lainnya bukan yatim piatu. sebuah Independent t-test dihitung untuk menjawab pertanyaan penelitian 1 dan analisis korelasi Pearson dihitung untuk menilai tingkat korelasi antara dua variabel yang diperiksa (RQ2). Hasil dari pertanyaan penelitian pertama menunjukkan bahwa pembelajar bahasa Inggris non-yatim EFL memiliki motivasi individu dan motivasi sosial yang lebih tinggi dalam belajar bahasa Inggris jika dibandingkan dengan pembelajar yatim piatu untuk motivasi individu (M=4,16) dan motivasi sosial (M=3,72). Pertanyaan penelitian kedua juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan namun lemah antara motivasi individu dan kecakapan bahasa Inggris, dan hubungan lemah yang signifikan juga terlihat antara motivasi sosial dan kecakapan bahasa Inggris meskipun yang terakhir menunjukkan hubungan yang lebih rendah. Alasan dari temuan ini karena, motivasi bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi Kemahiran Bahasa Inggris. Karena anak yatim piatu memiliki motivasi yang lebih rendah, alasan dari fenomena tersebut dapat menjadi studi lebih lanjut yang potensial.
English Abstract
Motivation has been considered the most contributing factor to language learning success. The student's latest score is the concrete measurement of the success of their language learning. Motivation has some factors that affect the high or low scale of the motivation. Parents support, for instance, claims that parents involve the student's motivation, then what if the students do not have parents or are called the orphan? This study scrutinizes the comparison of the orphan and non- orphan students‟ motivation and the correlation with their language proficiency in foreign language learning. In more detail, the research questions addressed in this study cover: (1) Is there any significant difference between orphan and non-orphan students in terms of motivation in learning English? (2) To what extent does motivation correlate with English proficiency? The design of this study was quantitative, in which the study examined the difference between orphan and non-orphan students in terms of motivation in learning English and the correlation of English Proficiency as measured by questionnaire response scores and their latest score as assessed by the classroom English teacher. An Independent t-test was computed to answer research question 1, and Pearson correlation analysis was calculated to assess the degree of the correlation between the two variables examined (RQ2). The participants involved in this study were a hundred students from the secondary level, including junior high school (n=66) and senior high school (n=34) participating in this study, fifty (n=50) of the students were orphans, and fifty (n=50) others are non-orphans. The answer to the first research question demonstrated that non-orphan Indonesian EFL learners had the higher individual motivation and social motivation in learning English compared to those orphan learners for individual motivation (M=4.16) and social motivation (M=3.72). The answer to the second research question has also shown that there was a significant (weak) relationship between individual motivation and English proficiency, and a significant weak relationship was also evident between social motivation and English proficiency. However, the latter showed a lower relationship. The reason for the finding is that motivation is not the only factor that impacts English Proficiency. Since the orphan has a lower motivation, the causes of that phenomenon can be a potential further study.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Identification Number: | 0422120016 |
Uncontrolled Keywords: | motivation, English Proficiency, EFL, Orphan, non Orphan learner |
Subjects: | 400 Language > 410 Linguistics |
Divisions: | S2/S3 > Magister Linguistik Terapan, Fakultas Ilmu Budaya |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 30 Jan 2023 02:16 |
Last Modified: | 30 Jan 2023 02:16 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197059 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rachell Fattama Az Zahrah.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |