Adrianto, Hendy and Putri Setiani, ST, MES, Ph.D and Prof, Dr, Ir, Bambang Suharto,, MS (2022) Potensi Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Kota Madiun (Studi Kasus: TPA Winongo Madiun). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Sampah merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan makhluk hidup khususnya manusia. Sadar ataupun tidak sadar, semua manusia pasti menghasilkan residu berupa sampah dari setiap kegiatan yang dilakukan. Residu tersebut dihasilkan sebagai bentuk upaya dari manusia secara individu dan/atau kelompok untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang semakin beragam seiring dengan tingkat perkembangan zaman. Seperti yang kita ketahui, bahwa sampah disini digolongkan menjadi dua jenis. Jenis pertama merupakan sampah organik, yaitu sampah yang biasanya terdiri dari hasil residu bahan-bahan yang dapat terurai dengan sendirinya. Misalnya, buah, sayuran, dan dedaunan. Sedangkan jenis yang kedua adalah sampah anorganik, yaitu sampah yang tidak bisa terurai secara alami dan memerlukan penanganan ekstra. Misalnya, plastik, logam, kaleng, dan kaca. Pada akhirnya, sampah-sampah tersebut dapat mencemari lingkungan jika dibiarkan pada lingkungan terbuka. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) merupakan pembangkit listrik yang menggunakan bahan baku sampah sebagai bahan bakar. Sampah ini nantinya akan dimanfaatkan untuk memanaskan air di dalam boiler. Uap panas yang dihasilkan boiler ini nantinya akan dimasukkan ke turbin uap yang akan memutar generator sehingga menghasilkan energi listrik. PLTSa diharapkan dapat menjadi salah satu solusi atas permasalahan sampah yang ada. Di sisi lain, khususnya sektor energi dalam menghasilkan listrik, Negara Indonesia di daerah Jawa Timur mengalami masalah serius. Penggunaan Energi Terbarukan (EBT) masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelayakan dari TPA Winongo Kota Madiun dalam menyediakan bahan baku sebagai bahan bakar PLTSa skala kota di kota Madiun. Proses untuk menghitung kelayakan ini akan menggunakan rumus thermokimia menggunakan data-data yang telah didapatkan melalui kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Madiun serta uji laboratorium di Sucofindo menggunakan sampel yang didapatkan dari TPA Winongo Kota Madiun. Pada periode tahun 2021, total timbulan sampah yang dihitung sebesar 43,130,151 kg. Hasil identifikasi jenis dari timbulan sampah tersebut didapatkan yaitu Sisa makanan; kayu, ranting, daun; kertas/karton; plastik; logam; karet/kulit; kaca dan lainnya. Tetapi, residu yang layak sebagai bahan baku PLTSa hanyalah kayu, ranting, daun; kertas/karton; plastik; dan logam; karet/kulit dengan berat total 7.116.474,915 kg serta bahan tersebut terpilih karena mempunyai sifat bisa terbakar. Pada akhirnya, didapatkan hasil produksi listrik maksimal sebesar 575.686,39 kw yang dinilai cukup dan layak jika dibangun PLTSa pada wilayah Kota Madiun.
English Abstract
Garbage is an inseparable part of the life of living things, especially humans. Consciously or unconsciously, all humans must produce residue in the form of waste from every activity they do. The residue is produced as a form of human effort individually and/or in groups to meet their increasingly diverse life needs along with the level of development of the times. As we know, that waste here is classified into two types. The first type is organic waste, namely waste that usually consists of residues of materials that can decompose by themselves. For example, fruit, vegetables, and leaves. While the second type is inorganic waste, namely waste that cannot be decomposed naturally and requires extra handling. For example, plastic, metal, cans, and glass. In the end, the garbage can pollute the environment if left in the open environment. The Waste Power Plant (PLTSa) is an electrical generator that uses waste raw materials as fuel. This waste will later be used to heat water in the boiler. The hot steam produced by this boiler will be fed into a steam turbine which will turn a generator to produce electrical energy. PLTSa is expected to be one solution to the existing waste problem. On the other hand, especially the energy sector in producing electricity, the State of Indonesia in the East Java area is experiencing serious problems. The use of Renewable Energy (EBT) is still very limited. This study aims to identify the feasibility of the Winongo TPA, Madiun City, in providing raw materials as fuel for city-scale PLTSa in Madiun City. The process to calculate this feasibility will use a thermochemical formula using data that has been obtained through the Madiun City Environmental Service (DLH) office and laboratory tests in Sucofindo using samples obtained from the Winongo TPA, Madiun City. In the 2021 period, the total amount of waste generated is 43,130,151 kg. The results of the identification of the type of waste generated are food waste; wood, twigs, leaves; paperboard; plastic; metal; rubber/leather; glass and others. However, suitable residues as raw material for PLTSa are only wood, twigs, leaves; paperboard; plastic; and metal; rubber/leather with a total weight of 7,116,474,915 kg and the material was chosen because it has flammable properties. In the end, the maximum electricity production was 575,686.39 kW which was considered sufficient and feasible if a PLTSa was built in the Madiun City area.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0522100368 |
Uncontrolled Keywords: | Sampah, WTE, Listrik, Energi terbarukan,Garbage, WTE, Electricity, Renewable Energy |
Subjects: | 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies |
Divisions: | Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 27 Jan 2023 07:09 |
Last Modified: | 27 Jan 2023 07:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197020 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Hendy Adrianto.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |