Analisis Pelanggaran Maxim dalam Percakapan Remaja di Film Dua Garis Biru.

Dina Iffati, Meita (2022) Analisis Pelanggaran Maxim dalam Percakapan Remaja di Film Dua Garis Biru. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam kehidupan sehari-hari para remaja sering melanggar maksim ketika mereka berbicara dengan orang-orang di sekitar mereka seperti keluarga, teman, guru, dan banyak lainnya. Remaja melanggar maksim bukan tanpa alasan, tetapi mereka memiliki alasan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis jenis-jenis pelanggaran maksim dalam percakapan remaja dan alasan mengapa remaja melanggar maksim. Instrumen penelitian yang digunakan adalah film Dua Garis Biru yang dibintangi oleh Dara dan Bima. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dari penelitian ini diperoleh dari video dan tuturan dari percakapan remaja dalam film Dua Garis Biru tersebut. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teori tentang jenis- jenis pelanggaran maksim yang dikemukakan oleh Grice (1975) dan alasan pelanggaran maksim yang dikemukakan oleh Khosravizadeh & Sadehvandi (2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 18 tuturan remaja melanggar maksim kuantitas 4 kali dengan persentase 22%, melanggar maksim kualitas 2 kali dengan persentase 11%, melanggar maksim relevansi 7 kali dengan persentase 39%, dan melanggar maksim relevansi. maksim cara 5 kali dengan persentase 28%. Pelanggaran maksim relevansi paling banyak dilakukan oleh remaja dan pelanggaran maksim kualitas sebaliknya. Ketika remaja melanggar maksim, alasan paling umum adalah menghindari diskusi, hal tersebut dilakukan 6 kali oleh Bima dan Dara dengan persentase 33%. Sedangkan alasan yang paling sedikit adalah untuk mengkomunikasikan kepentingan pribadi yang hanya dilakukan satu kali dengan persentase 5%.

English Abstract

n daily life teenagers often violate the maxims when they have a conversation with people around them such as family, friends, teachers, and many others. Teenagers violate the maxims not without a reason, but they have some reason to achieve the goals that they wanted. This study aimed to analyze the types of maxim violation in teenagers’ conversation and the reason why the teenagers violate the maxim. The research instrument used is a movie entitled Dua Garis Biru which Dara and Bima are the main characters. This study uses a qualitative approach. The data are obtained from the video and conversation of teenagers' utterances in Dua Garis Biru movie. In analyzing the data the researcher used the theory about types of maxim violation proposed by Grice (1975) and the reason for violating the maxim by Khosravizadeh & Sadehvandi (2011). The result shows that from 18 utterances the teenagers violated the maxim of quantity 4 times with a percentage 22%, violating the maxim of quality 2 times with a percentage 11%, violated the maxim of relevance 7 times with a percentage 39%, and violating the maxim of manner 5 times with the percentage 28%. Violation of relevance maxim is mostly uttered by teenagers and violation of quality maxim vice versa. When the teenagers violate the maxim, the most common reason is to avoid the discussion, it was carried out 6 times by Bima and Dara with a percentage of 33%. While the reason that the least is to communicate self-interest which is only done once with a percentage 5%

Item Type: Thesis (Magister)
Identification Number: 0422120005
Uncontrolled Keywords: elanggaran Maxim, Alasan Melanggar Maxim, Remaja, Dua Garis Biru.
Subjects: 400 Language > 420 English and Old English (Anglo-Saxon)
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Pendidikan Bahasa Inggris
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 27 Jan 2023 05:47
Last Modified: 27 Jan 2023 05:47
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/197001
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Meita Dina Iffati.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item