Potensi Ekstrak Etanolik Daun Pegagan (Centella asiatica) Sebagai Agen Antimikroba Dalam Mencegah Kontaminasi Mikroba Pada Inisiasi Kultur Jaringan Tapak Dara (Catharanthus roseus)

Rahmani, Fadhilah and Krisna Wardani,, STP, MSi, PhD (2022) Potensi Ekstrak Etanolik Daun Pegagan (Centella asiatica) Sebagai Agen Antimikroba Dalam Mencegah Kontaminasi Mikroba Pada Inisiasi Kultur Jaringan Tapak Dara (Catharanthus roseus). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tapak dara merupakan tanaman hias dan tanaman obat yang diproduksi secara komersial karena bentuk dan warnanya yang indah dan diperbanyak untuk keperluan acara di pinggir jalan kota-kota besar. Penanamannya di tanah langsung memerlukan waktu yang cukup lama membuat produktivitas tanaman ini rendah, sehingga perlu dilakukan metode non-konvensional untuk memenuhi kebutuhan skala besar dari berbagai industri juga untuk melestarikan tanaman. Dalam beberapa tahun terakhir, teknik kultur jaringan sudah banyak digunakan sebagai solusi untuk menghasilkan kualitas tanaman seragam dengan waktu yang cepat dengan hanya menggunakan ruang terbatas. Dalam kultur jaringan, tapak dara sering mengalami kontaminasi. Salah satu solusinya adalah membuat antibiotik atau antimikroba alami dari ekstrak etanolik pegagan sebagai alternatif dalam mengurangi bakteri dan jamur patogen penyebab kontaminasi. Ekstrak etanolik daun pegagan dipercaya memiliki senyawa antimikroba dalam mengurangi jumlah mikroba patogen dalam suatu media dan dapat mempercepat pertumbuhan tunas serta perkecambahan biji dari inisiasi kultur jaringan. Sehingga dilakukanlah penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui potensi dari ekstrak etanolik pegagan sebagai agen antimikrobial dalam menghambat mikroba kontaminan pada inisiasi kultur jaringan tapak dara. Penelitian ini menggunakan metode maserasi untuk ekstraksi daun pegagan dengan pelarut etanol, identifikasi kandungan senyawa antimikroba secara kualitatif dengan penambahan reagen, uji difusi agar pada mikroba patogen, pengukuran pertumbuhan mikroba dengan spektrofotometer sebagai uji konfirmasi, dan pengaplikasiannya melalui formulasi ekstrak pada media inisiasi kultur jaringan tapak dara. Hasil dari penelitian ini diperoleh ekstrak etanolik daun pegagan mengandung senyawa triterpenoid, saponin, dan tanin yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba patogen antara lain; E. coli, S. aureus, S. cerevisiae, dan A. niger dengan kemampuan terbaik terdapat pada terbentuknya zona bening di E. coli sebesar 2,06 cm, diikuti dengan uji konfirmasi menggunakan spektrofotometri terjadi penurunan pertumbuhan mikroba target. Serta pengaplikasiannya pada formulasi media kultur jaringan yang dapat mempertahankan eksplan batang selama 7 hari dan terbentuknya kecambah pada biji selama 2 bulan.

English Abstract

Tapak dara is an ornamental plant and medicinal plant that is produced commercially because of its beautiful shape and color and is reproduced for the purposes of roadside events in big cities. Planting it directly in the ground takes a long time to make the productivity of this plant low, so it is necessary to use non-conventional methods to meet the large-scale needs of various industries as well as to preserve the plant. In recent years, tissue culture techniques have been widely used as a solution to produce uniform plant quality in a short time using only a limited space. In tissue culture, the hymen is often contaminated. One solution is to make natural antibiotics or antimicrobials from the ethanolic extract of gotu kola as an alternative in reducing bacterial and fungal pathogens that cause contamination. The ethanolic extract of gotu kola leaves is believed to have antimicrobial compounds in reducing the number of pathogenic microbes in a medium and can accelerate shoot growth and seed germination from tissue culture initiation. Therefore, this study was carried out which aims to determine the potential of the ethanolic extract of gotu kola as an antimicrobial agent in inhibiting microbial contaminants in the initiation of blood tissue culture. This study used the maceration method for extracting gotu kola leaves with ethanol as a solvent, identifying the content of antimicrobial compounds qualitatively with the addition of reagents, agar diffusion test on pathogenic microbes, measuring microbial growth with a spectrophotometer as a confirmatory test, and its application through extract formulation on site tissue culture initiation media. The results of this study obtained that the ethanolic extract of gotu kola contains triterpenoid compounds, saponins, and tannins that can inhibit the growth of pathogenic microbes, including; E. coli, S. aureus, S. cerevisiae, and A. niger with the best ability were found in the formation of a clear zone in E. coli of 2.06 cm, followed by a confirmatory test using spectrophotometry with appropriate results. As well as its application to the formulation of tissue culture media that can maintain stem explants for 7 days and the formation of sprouts in seeds for 2 months.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522100351
Uncontrolled Keywords: antimikroba, daun pegagan, etanolik, inisiasi, kontaminasi, kultur jaringan, tapak dara,antimicrobial, gotu kola leaf, ethanolic, initiation, contamination, tissue culture, tapak dara
Subjects: 600 Technology (Applied sciences) > 630 Agriculture and related technologies
Divisions: Fakultas Teknologi Pertanian > Keteknikan Pertanian
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 26 Jan 2023 01:17
Last Modified: 26 Jan 2023 01:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/196951
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Fadhilah Rahmani.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item